BAB 33

102 4 0
                                    

Nadia mencari tempat ternyaman untuk istirahatnya. Ia sangat ingin menenangkan diri setelah lelah menemani Aariz. Namun, baru saja ia hendak beristirahat tiba-tiba saja pintu ruangan Aariz di ketuk.

"Ya, sebentar," sahut Nadia dari dalam kamar pribadi di ruang kerja Aariz. Ia segera bangkit dari ranjang dan menuju ke arah pintu.

"Maaf Bu, mengganggu istirahat anda. Ini saya antarkan minuman untuk ibu," ucap seorang office boy yang berdiri di depan pintu masuk dan menyodorkan minuman serta cemilan untuk Nadia. Sebagai karyawan yang baik, office boy itu ingin menjamu istri atasannya dengan sebaik mungkin.

"Wah, kenapa mesti repot-repot begini mas? saya ke sini cuma mau menemani suami saya," ujar Nadia dengan sangat ramah pada office boy.

"Tidak apa-apa Bu, anggap saja ini perkenalan dari saya," ucap lelaki itu dengan ramah pada Nadia.

"Baiklah, terimakasih ya mas," ucap Nadia sambil mengambil nampan yang berisi minuman dan cemilan. Nadia sangat senang karena ia diperlakukan dengan sangat baik.

Dari kejauhan Keyzia bersembunyi dari balik tembok dan tersenyum menyeringai. Kena Lo Nad, tunggu saja apa yang akan terjadi nanti pada diri Lo, gumam Keyzia dalam hatinya.

Sebelumnya, saat rapat akan di mulai Keyzia sengaja mendatangi Office boy menyuruh office boy menyiapkan minuman dan cemilan untuk Nadia. Bukan tanpa alasan Keyzia tiba-tiba bersikap baik pada Nadia, karena ia ingin melakukan sesuatu pada Nadia.

Keyzia sengaja menyuruh office boy untuk menyiapkan makanan dan minuman untuk Nadia, tapi saat Keyzia sedang menyuruhnya. Seorang karyawan lainnya memanggil office boy itu.

"Mas, tolong siapkan minuman dan makanan ya. Sebentar lagi akan ada rapat," ujar orang itu padanya.

"Baik Bu, segera saya siapkan," jawab lelaki itu dengan penuh semangat.

Ketika lelaki itu sedang bicara dengan karyawan, dan terlihat lengah, Keyzia melancarkan aksinya. Ia memberikan racun yang telah ia siapkan untuk dimasukkan ke dalam minuman Nadia.  Wanita itu bermaksud hendak membunuh bayi yang dikandung Nadia. Bahkan lebih buruknya, Keyzia berharap Nadia juga ikut pergi bersama bayi yang dikandungnya itu. Sungguh Keyzia benar-benar gila. Dia rela melakukan apa saja demi mencapai keinginannya.

Setelah office boy itu menyiapkan semuanya. Keyzia menyuruhnya untuk mengantarkan makanan dan minuman itu pada Nadia.

"Kamu ingat ya, ini buat bu Nadia. Jangan sampai tertukar," Keyzia mengingatkan  office boy itu.

"Iya Bu," sahut lelaki itu dengan patuh, kemudian ia melaksanakan perintah Keyzia, tanpa ia sadari ia telah membawa minuman berisi racun untuk Nadia.

Setelah mengantarkan minuman dan makanan yang di suruh Keyzia pada Nadia, lelaki itu melanjutkan tugasnya dengan mengantarkan makanan dan minuman ke ruang rapat.

Keyzia, mengendap-endap untuk melihat situasi aman atau tidak. Setelah memastikan situasi aman terkendali, ia langsung mengunci pintu ruangan Aariz sehingga tidak akan ada yang mungkin membantu Nadia, ketika Nadia meminta pertolongan.

Mampus Lo Nadia, nikmati saja kematian Lo perlahan-lahan. Sekarang tidak akan ada lagi yang akan menyelamatkan Lo. Gian udah cacat sementara Aariz sibuk dengan rapat. Ga akan ada yang bisa meloloskan Lo dari kematian, umpat Keyzia dalam hatinya. Kemudian ia mengambil kunci itu dan menyimpannya ke dalam sakunya. Sungguh kali ini Keyzia benar-benar nekat ingin melenyapkan Nadia bersama calon bayinya.

***

Rapat dimulai dan Aariz memimpin rapat. Biasanya Gery yang menemaninya rapat tapi kali ini Keyzia yang menemaninya. Tentunya hal itu sangat membuat Keyzia merasa diatas angin. Kali ini sekali dayung dua tiga pulau terlampaui olehnya.

Menjadi Istri Pengganti (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang