BAB 23

163 5 0
                                    

Selesai berbelanja, Nadia pulang bersama Fany , karena Fathan menggunakan mobil pribadi mereka pulang dengan kendaraan masingy. Ketika sampai di rumah, Fany membantu Nadia untuk membawakan belanjaan yang cukup banyak karena saat berbelanja tadi Nadia telah membeli kebutuhan untuk acara syukuran.

"Eh ada nak Fany, tumben kok bisa sama Nadia pulangnya?" Mumtaz yang melihat Fany dan Nadia sedang berjibaku dengan belanjaan menghampiri mereka.

"Iya ni Tan, tadi Nadia belanja buat kebutuhan rumah dan juga acara syukuran jadinya saya bantu Nadia membawakan belanjaan. Kasian bumil belanja sendirian," pungkas Fany sambil menata belanjaan.

Mumtaz benar-benar sangat menyukai gadis ini, diapun mengaguminya.
Coba saja kalau menantuku seperti Fany, mungkin Aariz akan bahagia, tapi sayangnya menantuku cuma perempuan kampung seperti dia, ucap Mumtaz dalam hatinya.

Meskipun sudah berusaha untuk bersikap menerima tetap saja Mumtaz menyukai Fany.

***

Hari telah berganti hari  tibalah saat yang dinantikan, acara syukuran segera dilaksanakan. Aariz dan Nadia menyambut gembira acara syukuran empat bulanan kehamilan Nadia.

Adapun rangkaian acaranya berupa pembukaan acara yang dilakukan oleh Aariz, pembawa acara saat itu memanggil Aariz sebagai kepala kekuarga untuk tampil ke atas panggung untuk mengucapkan kata sambutan. Aariz cukup gugup untuk mengucapkannya tapi ia tetap berusaha agar tidak grogi saat mengucapkan kata sambutan. Aariz menarik nafas panjang kemudian ia memulai kata sambutannya.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillahi rabbil alamin,

Pertama-tama marilah kita panjatkan syukur kepada Allah Swt. yang dengan karunia-Nya memberikan kita semua kesempatan untuk hadir di tempat ini. Tidak lupa, shalawat serta salam mari kita curahkan kepada Nabi Muhammad saw.

Bapak Ibu yang saya muliakan, izinkanlah saya Aariz Mahesa, selaku tuan rumah mengucapkan terima kasih yang tak terkira kepada hadirin sekalian karena sudah berkenan menyempatkan waktu untuk hadir di kediaman Nahesa dalam acara syukuran empat bulanan.

Semoga acara ini berlangsung dengan baik dan hadirin dapat mendapatkan keberkahan di dalamnya. Tak luput kami sekeluarga mengucapkan mohon maaf sebesar-besarnya apabila dalam acara ini terdapat kekeliruan baik dari tempat, ucapan, hingga sajian yang kami hidangkan. Kami mohon maklum.

Demikian sambutan sayaselaku tuan rumah. Mohon maaf jika ada kesalahan ucap. Wabilahit taufiq wal hidayah, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh."

Setelah menyampaikan kata sambutan yang cukup panjang. Aariz merasa sangat lega dan bahagia karena sejauh ini ia tidak terlalu bisa untuk berhadapan dengan khalayak ramai tapi kali ini Aaris merasa semuanya dipermudah. Nadia sendiri menatap suaminya penuh rasa kagum. Baru kali ini ia melihat Aariz begitu berwibawa dalam pidato singkatnya.

Setelah menyampaikan kata sambutan, tibalah saatnya pembacaan doa dan ayat-ayat suci Al-Quran oleh qari' yang telah diundang, kemudian dilanjutkan eramah singkat oleh Ustadz, selanjutnya pembacaan doa untuk bayi, lalu penutupan oleh Aariz kembali.

Acara syukuran empat bulanan berlangsung dengan sangat lancar, kemudian para tamupun diperailahkan makan bersama. Menu yang dibuat sangat identik dengan makanan tradisional, karena Aariz adalah orang Jawa Tengah, jadi sajian utama di acara itu adalah nasi makanan ini sangat populer di daerah Pekalongan, Jawa Tengah.

Di sana, nasi megono juga disebut sebagai ‘sego megono’. Menu makanan ini bukanlah menu yang sulit untuk dibuat. Sebab nasi megono merupakan makanan sehari-hari.

Nasi megono adalah nasi putih yang disajikan dengan gori alias nangka muda. Lalu, diberi urapari cecek atau nangka muda yang sudah dicacah lalu diberi bumbu parutan kelapa alias urap. 

Konon, nasi megono adalah menu yang disajikan masyarakat Mataram Kuni kepada Dewi Sri, atau dewi padi.

Ada juga Bubur abang atau bubur sengkolo, Bubur abang putih memiliki filosofi sebagai penangkal bala atau sial. Menu ini hadir di syukuran 4 bulan dengan harapan agar tidak ada hal buruk yang menimpa janin.

Selanjutnya, ada Kupat sumpil melambangkan hubungan manusia dengan Tuhan, dan hubungan sesama manusia. Sangat mendalam, bukan?

Namun, jika kupat biasanya dibungkus dengan daun kelapa, maka kupat sumpil dibungkus dengan daun bambu. Itulah ciri khas menu utama yang menjadi andalan untuk acara empat bulanan.

Para tamu tampak menikmati acara tersebut, namun sesuatu yang buruk tak dapat dihindarkan.

Seorang wanita berteriak-teriak di luar. Ia tidak diizinkan masuk karena di duga akan membuat keributan, tapi Mumtaz, Aariz dan Nadia yang sempat mendengar keributan keluar dari acara untuk melihat siapa wanita yang berani membuat keributan dalam acara pentingnya.

"Siapa wanita itu pak?" tanya Mumtaz pada penjaga yang sedang berdebat dengan wanita yang sedang membuat keributan di sana.

"Halo ibu mertua, perkenalkan aku Keyzia Amalia calon menantu anda," ucap wanita itu menyeleneh. Sontak saja apa yang dikatakan wanita itu membuat semua orang terperanjat. Para tamu saling bertatapan merasa tidak percaya dengan apa yang mereka lihat.

"Keyzia, kamu bicara apa? aku tidak pernah menikah dengan orang lain selain Nadia dan Nadia adalah satu-satunya istriku!" tegas Aariz yang membuat Keyzia tersenyum kecut.

"Tapi aku adalah calon istrimu Aariz, aku sedang hamil anakmu," ungkapnya pada semua orang. Membuat semua mata terbelalak oleh ucapan Keyzia.

"Bagaimana mungkin itu anak Aariz, memangnya Lo yakin itu anak Aariz?" Gian yang sedari tadi diam melihat huru-hara yang dilakukan Keyzia ikut angkat suara.

Dia sangat yakin sekali, kalau Keyzia sedang mengada-ada, mana mungkin itu anak Aariz kalau Aariz saja tidak pernah menyentuh wanita itu.

"Ma, jangan percaya dia ma. Dia bohong, aku ga pernah berhubungan dengannya. Aku sudah punya istri dan itu adalah Nadia. Aku ga akan mungkin menodai pernikahan kami," lirih Aariz yang merasa terpojok.

Saat itu pula, Fany yang melihat keributan didepannya menyadari kalau lelaki yang diinginkan oleh sepupunya itu adalah suami sahabatnya.

"Keyzia, Lo jangan fitnah ya. Aariz itu ga pernah mengkhianati Nadia jadi dia ga akan mungkin berhubungan dengan wanita lain. Termasuk Lo!" Fany mencoba membela Aariz. Meskipun Keyzia adalah saudara sepupunya ia tidak ingin Keyzia mengganggu rumah tangga sahabatnya.

"Jadi kalian semua menganggap aku bohong? Baik, aku akan menunjukkan bukti yang baru saja aku terima dari rumah sakit saat ini!" Keyzia mengambil tasnya dan mengeluarkan isi dari dalam tasnya. Ada sebuah amplop yang berlabelkan rumah sakit lebih tepatnya ahli kandungan.

Keyzia memberikan amplop itu pada Aariz dan pria itu segera membukanya. Boom!!! kejutan besar semakin terasa. Isi dari amplop itu benar-benar diluar dugaan.

Dalam tulisan itu dijelaskan kalau Keyzia sedang hamil dan berdasarkan hasil tes nya dijelaskan bahwa Aariz yang menghamilinya. Bagaimana bisa seperti itu? padahal Aariz tidak melakukan apapun padanya, mungkinkan terjadi kesalahan?

"Keterlaluan kamu mas, jadi benar malam itu bersamanya? lihat mas hasil dari perbuatanmu," Nadia tak kuasa menahan dirinya. Sedari tadi ia mencoba untuk tenang, tapi wanita yang berada dihadapannya semakin menjadi-jadi. Bahkan hasil tes itu berhasil membuat Nadia, terluka.

"Sayang ini salah paham," ucap Aariz ingin menjelaskan tapi Nadia yang begitu terluka malah pergi dari acara itu. Semua orang panik dan segera mencari kemana Nadia pergi. Tak terkecuali Fathan yang hadir di sana.

Menjadi Istri Pengganti (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang