20 Reuni

461 21 7
                                    

POV: KANAYA

Sudah hampir setengah jam aku duduk cuma berdua dengan Kak Kian di salah satu meja food court. Gara-gara Mas Awan dengan drama salah makannya. Sejak sampai di mall ini dia bolak-balik ke toilet. Ada kuhitung sudah 3 kali mungkin. Dan yang terakhir ya setengah jam yang lalu itu, sampai sekarang belum juga kelihatan lagi batang hidungnya.

"Kanaya?"

Suara seseorang tiba-tiba terdengar dari belakangku. Aku menoleh. Kak Kian yang tadi menikmati onion ring-nya juga mengikuti.

Mas Saka. Mau apa dia siang-siang begini jalan sendirian di mall?

"Sendirian, Mas?" tanyaku sambil mencari seseorang yang bisa saja mengikutinya. "Oh iya, kenalian ini Kak Kian, temennya Mas Awan."

Aku menengok Kak Kian, dia malah menunjukkan ekspresi datar sambil tak berhenti menatap Mas Saka.

"Udah kenal kita," kata Kak Kian singkat, belum melepas tatapannya.

"Long time no see."

Mas Saka ternyata balas menatapnya aneh. Aku tidak bisa membaca pikiran mereka, tapi dari nada bicara mereka yang tiba-tiba dingin seperti itu, pasti ada sesuatu.

"Udah lama disini?"

"Lumayan. Gue sekarang ngajar di sekolah Kanaya."

"Oh," respon Mas Saka singkat lalu menoleh ke arahku. "Kanaya gak pernah cerita."

Loh? Kenapa juga aku harus cerita? Lagian mana tahu aku kalau mereka saling kenal.

"Emang lo bapaknya?"

Mas Saka hanya tersenyum tipis.

"Jadi, kamu ninggalin kehidupan di Jerman cuma buat ngajar anak SMA? Yakin cuma itu tujuanmu pulang?"

Jelas sekali aku bisa merasakan ketegangan di antara mereka. Entah ada masalah apa mereka sebelumnya. Sepertinya serius sekali. 

Atau jangan-jangan?

Mereka mau rebutan aku?

Bisa jadi salah satu kemungkinan sih. Tapi kayaknya bukan juga. 

"Kita pulang!" ajak Mas Awan yang entah sejak kapan sudah berdiri di belakang kursiku. 

Aku mau tak mau harus mengikuti ajakan Mas Awan. Jangan sampai dia buat keributan di tempat seramai ini  hanya karena gak sengaja ketemu Mas Saka. 

Aku sempat melihat Mas Saka masih diam mengawasi kami yang semakin jauh. Sulit diprediksi sampai kapan dia dan Mas Awan akan terus seperti ini. Padahal mereka pernah sangat akrab. Gak jarang Mas Saka dulu ada di rumah sampai malam tapi bukan untuk berduaan dengan Mbak Angi, tapi malah main game dengan Mas Awan.

Sebuah pesan masuk dari Mas Saka saat aku sudah di rumah. 

Ajisaka Himawan
'Sorry Nay. Kayaknya perlu jauhi Kian'

Agak aneh aku membaca pesan yang Mas Saka kirimkan. Kenapa dia malah mengatur dengan siapa aku bisa bergaul. Padahal Kak Kian selama ini tidak menunjukkan sisi negatif apapun selain keras kepalanya. Itu juga tidak terlalu merugikan menurutku.

Ajisaka Himawan
'Kian itu mantannya Angi'

Serius? Aku sama sekali gak tahu apa-apa. Memangnya kapan? Setahuku sejak SMA Mbak Angi sudah ada hubungan dengan Mas Saka. Apa waktu SMP atau awal-awal SMA ya? Tapi kayaknya gak mungkin juga.

Tapi tunggu. Kalaupun mantannya Mbak Angi memang kenapa? Berarti mereka berdua sama dong statusnya? Kenapa juga aku harus pilih kasih ke salah satu dari mereka.

Mengganti Pelangi [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang