6 Rindu

826 43 11
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



---PRESENT TIME---


Mobil yang Saka kendarai berhenti di salah satu sisi sebuah gapura besar yang ternyata merupakan loket penjualan tiket. SUV dengan dua tone warna putih-hitam itu kembali melaju sekitar lima menit hingga akhirnya benar-benar berhenti di sebuah lahan parkir yang sangat luas. Bahkan terasa lebih luas lagi karena hanya ada empat mobil lain di lahan ini. 

"Udah pernah kesini, Nay?" Tanya Saka setelah mereka berdua sudah berada di luar mobil. 

Kanaya mendengus kesal, menyadari tujuan Saka ternyata adalah salah satu tempat rekreasi anak-anak yang sering dikunjunginya waktu kecil dulu.

"Pernah. Dulu waktu kelas 5 SD."

"Hah? Serius?" Tanya Saka tak percaya. "Pacarmu gak pernah ngajakin kesini?"

Kanaya menatapnya kesal. Entah apa maksud Saka dari tadi selalu mengungkit tentang pacar Kanaya.

Saka sekali lagi terkekeh geli melihat bagaimana gadis itu merespon saat diledeknya. "Brian maksudnya." Ledeknya sambil menyikut lengan Kanaya.

"Lagian siapa juga yang mau pacaran di tempat piknik anak kecil?"

"Itu kan dulu, Nay! Waktu kamu SD!"

Saka lalu menjelaskan tentang perubahan yang sudah terjadi pada tempat wisata tepi pantai itu. Meskipun masih bertema tempat piknik yang cocok untuk anak-anak, tapi bukan berarti orang dewasa tidak dimanjakan disini. Sekarang sudah banyak spot foto yang bisa dipamerkan ke instagram. Bahkan ada cafe dengan view langsung ke lepas pantai. Penjelasan Saka itu mengubah ekspresi wajah Kanaya yang sebelumnya cemberut menjadi sangat antusias. Bisa bisanya Ia belum mengetahui info itu. Padahal rumahnya hanya berjarak 5 km dari sini.

Sama seperti yang Saka jelaskan. Sudah banyak sekali perubahan di tempat ini. Setidaknya jauh lebih rapih. Meskipun tetap saja ini jauh lebih sepi dibandingkan dengan salah satu pantai di selatan Jawa yang belum lama ini Kanaya datangi dengan Brian. Memang pantai cantik berpasir putih sepertinya bukan untuk ditemukan di sisi utara pulau ini. Menemukan pantai berpasir yang tak banyak memiliki batuan tajam saja sudah cukup untuk dibilang beruntung. 

Kanaya dan Saka kini duduk beralaskan pasir pantai secara langsung. Keduanya tak begitu peduli baju mereka bisa kotor, toh besok sudah hari sabtu. Awalnya mereka berniat untuk bersantai di cafe saja. Tapi setelah dipikir ulang, duduk di beralaskan pasir seperti ini membuat suasana pantai lebih terasa.

Mengganti Pelangi [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang