19 Mimpi

496 22 8
                                    

Banyak genangan di kanan kiri jalan raya, hujan deras baru saja reda. Di jam selamam ini tentu agak sulit mendapatkan ojek online. Kanaya akhirnya pasrah. Ia duduk di halte bus kota yang juga sudah sepi. Bus kota mana juga yang mau beroperasi kalau sudah lewat tengah malam seperti ini.

Kanaya mengandalkan pesan yang baru saja Ia kirimkan pada Awan. Berharap semoga kakaknya itu belum tidur.

Gadis itu lalu melihat minimarket yang masih buka, terlihat dari neon box di atas tiang itu masih menyala. Jaraknya hanya sekitar 100 meter dari tempat Kanaya duduk saat ini. Baru saja gadis berniat berjalan ke arah minimarket itu, badannya seperti membeku. Ia sama sekali tidak bisa menggerakkan badannya. Seolah Ia dipaksa untuk tetap berada di halte itu.

Anehnya kemudian hujan deras kembali turun. Bahkan lebih deras dibandingkan sebelumnya. Kalau tadi Ia jadi berjalan ke arah minimarket, harusnya Kanaya sudah basah kuyup sebelum sampai kesana. Kanaya berpikir bahwa yang terjadi padanya tadi adalah kekuatan supernya yang baru muncul. Kekuatan yang mirip dengan spider-sense milik Spider Man.

Kanaya coba bangkit dari duduknya tapi tidak bisa. Berat sekali rasanya. Sepertinya kekuatannya bekerja secara otomatis, tidak bisa Kanaya kendalikan. Tapi itu lah yang ada di film superhero kan? Di awalnya main character-nya tidak bisa mengendalikan kekuatannya, lalu akhirnya bisa mengendalikan kekuatannya dan menjadi overpower.

Sebuah motor lalu melambat di seberang jalan lalu berbelok ke bangunan yang berada tepat di pinggir jalan. Bangunan yang mirip ruko namun lebih tinggi. Motor tadi parkir di sebelah kanan pintu. Di parkiran sempit yang bahkan bagian belakang motornya hanya berjarak sejengkal dari trotoar.

Seseorang yang tadi dibonceng turun lebih dulu berlari kecil ke arah pintu utama bangunan, disusul oleh sosok yang lebih tinggi yang berjalan santai. Keduanya basah kuyup, terlihat dari baju mereka yang sepertinya menempel erat ke tubuh masing-masing.

Kanaya tak berhenti memperhatikan keduanya. Sosok yang lebih pendek masuk ke dalam bangunan itu lebih dulu. Entah apa yang membuat Kanaya menjadi sangat penasaran dengan dua orang dan bangunan itu. Sedang apa mereka disana?

Gadis itu tiba-tiba bisa berdiri tanpa tenaga sama sekali. Ia lalu berjalan melewati hujan yang sangat deras. Anehnya Ia tak merasakan butiran air yang jatuh ke kulitnya. Apa ini bagian dari kekuatan supernya?

Kanaya bergegas menyebrangi jalan dan langsung menuju teras bangunan tujuannya. Ia tak basah sama sekali setelah melewati hujan tadi. Ia juga baru sadar kalau sejak tadi tak merasa kedinginan di waktu semalam ini ditambah hujan lebat.

Gadis itu masuk dan menemukan ruangan yang cukup luas dengan meja resepsionis di ujung terjauh dari pintu. Dua orang tadi ada di meja itu. Mereka berdiri memunggungi Kanaya yang semakin penasaran.

Kanaya mengedarkan pandangan ke setiap sisi ruangan itu. Ada potret pemandangan perkotaan di setiap sisi ruangan. Ia kemudian berhenti di sebuah neon flex sign yang terpajang di salah satu sisi. Neon sign bernuansa biru-pink itu membentuk tulisan 'Your Vavorid Hotel'.

"Hotel?!" seru Kanaya saat membaca neon sign itu.

Seisi ruangan kompak menoleh ke arahnya. Termasuk dua orang yang sejak tadi Kanaya buntuti.

Pelangi dan Saka. Keduanya kompak tersenyum saat mendapati Kanaya mematung di ujung. Mereka lalu bergandengan menyusuri lorong yang ada di samping resepsionis. Kanaya ditinggal sendiri di ruangan bersama dua orang yang terus menatapnya.

Gadis itu lalu kembali merasa berat untuk berbalik badan ke arah pintu masuk di belakangnya. Beberapa kali Ia mencoba menggerakkan kakinya juga tidak bisa.

Mengganti Pelangi [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang