4. GIRLS - TENTANG ZIYA

4.8K 178 1
                                    

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ



فِيۡهِنَّ قٰصِرٰتُ الطَّرۡفِۙ لَمۡ يَطۡمِثۡهُنَّ اِنۡسٌ قَبۡلَهُمۡ وَلَا جَآنٌّ‌ۚ

"Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang membatasi pandangan, yang tidak pernah disentuh oleh manusia maupun jin sebelumnya".
(Q.S. Ar-Rahman ayat 56)

Happy reading 🦕✨❤️

____________________________________________________

"Oh iya tadi mereka izin ke saya untuk membeli keperluan, Kira-kira mereka beli apa ya?" tanya Ustadzah Ina sambil mengernyitkan dahi.

"Mereka beli make up dan parfum Ustadzah," jawab Ziya dengan ragu.

"Kalau boleh tau untuk apa ya mbak?" tanya ustadzah Ina heran.

"Kalau untuk itu, kami kurang mengetahuinya ustadzah. Dan kami juga sudah menegur mereka namun tidak mendengarkan," tambah Fatimah.

Ustadzah Ina pun pamit dari mereka dan meminta beberapa santri untuk mencari Laila dan Syifa. Namun, Fatimah dan Ziya hanya bisa pasrah dan berharap agar semuanya berjalan baik.

"Loh itu ustad Azmi, yuk persiapkan," ucap Laila sambil menunjuk dengan telunjuk kanannya.

____

"Capek banget," keluh Syifa sembari menjatuhkan badan Laila ke kasur.

Kedatangan Laila dan Syifa pun membuat heran Ziya yang sedang membaca karena tampilan Laila dan Syifa, bahkan badannya berbau Alkohol.

"Astaghfirullah kalian dari mana saja, sedari tadi kalian dicari oleh ustadzah Ina!" ucapan Ziya hanya diabaikan oleh Laila yang terlentang di ranjang.

"Aman mba zi, kita udah sholat di kampung sebelah," jawab Syifa sambil mencoba membenarkan posisi duduknya.

Ziya memandang mereka dengan wajah kebingungan. "Kenapa kalian berdua ?"

Sangat terlihat Syifa berharap ziya peka akan kondisi Laila yang sedang mabuk,Syifa sejak tadi berusaha membuat Laila sadar dan membawa Laila pulang ke pesantren, namun enggan tersadar.

Fatimah, temannya yang lain, menyela dengan nada tajam, "Apa yang sedang kalian lakukan di sana?"

"Itu bukan urusanmu, aku lelah!" Laila membalas dengan membela diri.

Syifa menangis tersedu-sedu, wajahnya pucat, seluruh tubuhnya gemetar, dan isak tangisnya datang bertubi-tubi.

"Sabar ya Syifa. Ceritakan semua yang terjadi," pinta Ziya dengan suara lembut.

"Kalian berdua tidak boleh melakukan hal semacam ini lagi. Ini sangat berbahaya dan melanggar aturan pesantren," tegur Ziya sambil memijat kepala Laila yang terasa pusing.

Syifa masih menangis menyesali keputusannya yang ikut melakukan tindakan salah dengan Laila. Namun, Ziya memberikan semangat padanya untuk tetap kuat dan belajar dari kesalahan.

‌Setelah ziya mengetahui semua,Ia buru-buru mencari keberadaan Gus Alfa,Gus Alfa yang notabenenya adalah adik Gus Rezi,ia cukup dekat dengan Ziya karena usia mereka tidak jauh.

"Assalamu'alaikum bukde," Panggil ziya sembari mengetuk pintu,namun sedari tadi tidak ada yang membukakan pintu, padahal posisi ziya ke ndalem pun dengan sembunyi-sembunyi.

GIRLS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang