10. GIRLS - SIAP KECEWA

4.2K 211 8
                                    

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ



فِيۡهِنَّ قٰصِرٰتُ الطَّرۡفِۙ لَمۡ يَطۡمِثۡهُنَّ اِنۡسٌ قَبۡلَهُمۡ وَلَا جَآنٌّ‌ۚ

"Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang membatasi pandangan, yang tidak pernah disentuh oleh manusia maupun jin sebelumnya".
(Q.S. Ar-Rahman ayat 56)

Happy reading 🦕✨❤️

"Maafkan saya Gus, Saya menyerah sebelum berperang dan selamat tinggal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maafkan saya Gus, Saya menyerah sebelum berperang dan selamat tinggal...,"

Ziyaaaa," teriakan Fatimah membuat kedua temannya kaget.

"Ziiii bangun ih,kamu kalau tidur bikin khawatir aja!" ucap Fatimah yang membangunkan Ziya yang berwajah pucat dan menggigil.

"Gak usah teriak juga dong,aku lagi ngapalin nih!" murka Laila yang masih mengabaikan kekhawatiran Fatimah.

"Kenapa emang mba Ziya?" Tanya Syifa.

"Liat nih kalau tidur badannya panas dan menggigil," jawab Fatimah.

Laila dan Syifa pun menghampiri Fatimah yang sedang membangunkan Ziya, Ziya tidur setelah membuat List activities today.Bahkan ia tidak terbangun ketika sholat ashar tiba.

"Zi!Ayo bangun," ucap Laila dengan menepuk pipi Ziya agar terbangun.

Ziya terbangun karena tepukan tangan Laila. "astaghfirullah jam berapa sekarang?"

"Tuh hampir Maghrib," jawab Laila sambil mengarahkan ke jam dinding.

Ziya merasa lega ketika dia akhirnya bisa bangun dari tidurnya yang panjang. Teman-temannya sudah resah dan khawatir dengan kondisinya yang panas dan pucat.

Namun, dengan semangat yang membara, Ziya memutuskan untuk tetap menjalankan kewajiban sholatnya meskipun hampir Maghrib.

Dengan semangat dan keinginan yang kuat, Ziya segera berangkat untuk mengambil wudhu dan menunaikan sholat. Meski badannya terasa gerah dan panas, Ziya tetap bertekad tegar dan tidak ingin membiarkan kewajiban agamanya terlewat begitu saja.

Setelah selesai sholat ashar, Ziya dan teman-temannya menuju masjid untuk persiapan sholat Maghrib. Meskipun Ziya terlihat pucat, dia tidak pernah mengeluh. Mereka sholat dengan khushu' dan Ziya selalu mengucap istighfar tanpa henti, membuat teman-temannya heran.

Ketika bangun dari tidurnya tadi, Ziya terlihat khawatir dan ketakutan. Selama melaksanakan diniyah malam hingga waktu isya, Ziya tetap berulang kali mengucapkan astaghfirullah tanpa berhenti.

GIRLS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang