اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
•
•
•فِيۡهِنَّ قٰصِرٰتُ الطَّرۡفِۙ لَمۡ يَطۡمِثۡهُنَّ اِنۡسٌ قَبۡلَهُمۡ وَلَا جَآنٌّۚ
"Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang membatasi pandangan, yang tidak pernah disentuh oleh manusia maupun jin sebelumnya".
(Q.S. Ar-Rahman ayat 56)Happy reading 🦕✨❤️
Tibanya di kamarnya,Ziya menatap pelan Fatimah dengan matanya yang tak begitu jelas. Tubuhnya ambruk dalam keadaan lemas. Mereka menghampiri Ziya yang sudah terbaring dilantai.
"Astaghfirullah zi!!!" ucap serentak mereka bertiga.
"Ayo pindahkan ke ranjangnya," ajak Laila.
Kemudian Fatimah pergi ke kantor pengurus untuk melaporkan keadaan ziya, alangkah terkejutnya Fatimah masuk ke kantor di saat sedang diadakan rapat untuk kegiatan 40 days dan 30 juz.
"Mengapa kamu mba? mengapa panik?" tanya ustazah Ina yang melihat Fatimah panik.
"Ziya,ustazah! tiba-tiba saja pingsan," Sahutnya.
Gus Rezi yang mendengar hal itu, segera melangkah menuju ke ndalem untuk memberi tahu uminya, karena gak mungkin juga Gus Rezi mendatangi asrama putri untuk melihat kondisi istrinya yang pingsan.
Sementara itu,ustazah Ina bergegas melihat kondisi Ziya yang terbaring tidak sadar.
"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh," ucap umi Hanna dengan sembari mengetuk pintu.
"Wa'alaikumussalam Bunyai,"jawab mereka secara bersamaan, ustazah Ina terkejut melihat Gus Rezi untuk pertama kalinya menginjakan kaki di asrama putri, sedikit kewajaran ada dibenak ustazah Ina,karena menurutnya Ziya masih sepupunya wajar saja Gus Rezi ingin melihat kondisi adik sepupunya itu.
"Maaf sebelumnya,boleh saya minta tolong untuk antum semua keluar dari sini?" pinta umi Hanna, sedangkan ustazah Ina dan ketiga teman Ziya hanya mengangguk.
Gus Rezi melihat kamar itu telah kosong,dia segera mendekatkan diri ke ziya yang terbaring lemas di kasurnya.
"Umi...," Rengeknya pada sang Umi.
"Hm,istri mu hanya kecapekan!"
Umi Hanna yang tahu anaknya itu pasti akan tantrum mencoba untuk mengabaikannya, agar bisa fokus memijat sedikit kaki Ziya.
"Umi,sayangi istri Rezi ya! karena dia adalah anak yang selalu diperlakukan baik di keluarganya.Rezi mengambil mutiara yang orang tuanya sendiri takut untuk melepaskannya,bimbing dia jadi mantu kesayangan umi ya," Ujarnya sembari mengelus kepala Ziya.
"Ziya itu udah jadi mantu kesayangan umi,umi juga mau Ziya jadi mantu," Sahut umi Hanna.
"Hehehe," tawanya sedikit cengiran
"Lain kali jangan dengerin Bunyai khalif,kan jadinya istrimu yang tersakiti," Sindir Umi.
"Maaf mi," Sesalnya
"Maaf sama istri mu,bukan umi!"
"Kan umi cinta pertama Rezi,"
Ziya sedikit menggerakkan kedua netra kembarnya itu,dan melihat Gus Rezi berada di sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GIRLS
Ficção AdolescenteDISINILAH PERTEMUAN DARI ZIYA QUROTUL A'YUN. Ziya Qurotul A'yun, seorang perempuan cantik yang mendalami ilmu agama dan juga ketua geng motor, menemukan sahabat sejatinya. Ziya bertemu dengan tiga sosok wanita yang kelak akan menjadi sahabatnya dala...