44. GUS AL DAN BUNGA

773 64 3
                                    

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
فِيۡهِنَّ قٰصِرٰتُ الطَّرۡفِۙ لَمۡ يَطۡمِثۡهُنَّ اِنۡسٌ قَبۡلَهُمۡ وَلَا جَآنٌّ‌ۚ

"Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang membatasi pandangan, yang tidak pernah disentuh oleh manusia maupun jin sebelumnya".
(Q.S. Ar-Rahman ayat 56)

Happy reading 🦕✨❤️

Gus Alfa terdesak di tengah kerumunan ibu-ibu yang marah. Tubuhnya terjepit antara pagar dan tumpukan barang belanjaan yang berserakan di jalan. Ia berusaha menjelaskan, tetapi suara ibu-ibu itu lebih keras dan penuh semangat.

"Jadi, kamu pikir bisa mengikuti wanita itu?" salah satu ibu berkaos merah bertanya sambil mengacungkan tas belanjaannya.

Gus Alfa, dengan napas yang terengah-engah, berusaha untuk tenang. "Ibu-ibu, itu tadi istri saya yang ...."

"Gak usah bohong mas!tampang aja udah kayak pengintai!!?" potong ibu yang lain, kali ini mengenakan jilbab biru cerah. "Udah salah kok melawan!"

Sementara itu, di kejauhan, Syifa sudah menaiki taksi untuk menuju Gramedia.

(...)

Begitu Syifa melangkahkan kakinya masuk ke dalam toko buku Gramedia, ia pun tak kuasa menahan diri untuk tidak berdesakan dengan para pembaca yang begitu antusias menanti kehadirannya.Acaranya adalah penandatanganan buku untuk novel terbarunya, yang telah memikat hati banyak pembaca setia.

"Wahhhh, selamat datang Syifa Nur Jannah!!!" seru pembawa acara saat melihat Syifa diantar oleh petugas acara.

"Syifa! Syifa!" serunya pada hadirin.

Semua orang yang hadir mulai meneriakkan namanya dengan antusias, memanggil Syifa.Syifa tersenyum gembira dan melambaikan tangannya untuk menyapa penggemarnya.Dia tidak dapat mempercayai dukungan dan cinta luar biasa yang diterimanya dari para pembacanya.

Saat ia duduk di meja tanda tangan, antrean panjang penggemar dengan tak sabar menunggu giliran untuk menemuinya dan meminta salinan novelnya ditandatangani.Syifa tersentuh dengan kata-kata baik dan pujian yang dihujani pembacanya.Merupakan mimpi yang menjadi kenyataan baginya untuk melihat bagaimana tulisannya telah menyentuh kehidupan banyak orang.

Saat ia duduk di meja tanda tangan, antrean panjang penggemar yang bersemangat menunggu dengan sabar giliran untuk menemuinya dan meminta salinan novelnya untuk ditandatangani.Syifa tersentuh oleh kata-kata baik dan pujian yang dilimpahkan kepadanya oleh para pembacanya.

Satu per satu, Syifa menandatangani salinan bukunya untuk para penggemarnya.Tiba-tiba seorang laki-laki berpakaian serba hitam dan berkacamata hitam melangkah maju dan menyodorkan buku milik Syifa.

"Bisakah kamu menandatangani ini untukku, Kak?" katanya.

Alis Syifa terangkat karena terkejut.Tak lain dan tak bukan, Gus Alfa, suaminya, lah yang datang memberi kejutan padanya.Begitu Syifa sadar bahwa itu adalah Gus Alfa, ia langsung memeluk erat tubuh Gus Alfa. Semua orang berdecak kagum atas sikap manis Gus Alfa.

"Mas! Kenapa sih suka banget bohongin aku?" tanya Syifa sembari mendekap erat tubuh Gus Alfa.

"Mas nggak bohong, sayang, namanya juga kejutan! Tahu nggak sih, kayak sedikit bersenang-senang," jawab Gus Alfa sambil tersenyum nakal.

Syifa mengangkat kepalanya dan menatap mata suaminya, meraih kacamata yang dikenakannya.Senyum Gus Alfa begitu jenaka saat ia mencoba menjelaskan dirinya sendiri."Maafkan aku, sayang," katanya sambil mencium kening Syifa lembut.

GIRLS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang