37. GIRLS - DENGAN IKHLAS

1.9K 140 23
                                    

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
فِيۡهِنَّ قٰصِرٰتُ الطَّرۡفِۙ لَمۡ يَطۡمِثۡهُنَّ اِنۡسٌ قَبۡلَهُمۡ وَلَا جَآنٌّ‌ۚ

"Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang membatasi pandangan, yang tidak pernah disentuh oleh manusia maupun jin sebelumnya".
(Q.S. Ar-Rahman ayat 56)

Happy reading 🦕✨❤️

Suasana Pondok Pesantren Al-Fatah diliputi rasa pilu menjelang hari keberangkatan keluarga Ning Ziya dan Agus Rezi untuk menunaikan ibadah umroh.Seluruh santri baik putra maupun putri dikumpulkan untuk pengajian kubro khusus untuk perjalanan yang akan datang.

Saat pengajian sedang berlangsung, segerombol kendaraan memasuki halaman pesantren. Disaat mobil berhenti di halaman,sungguh mengejutkan melihat seluruh keluarga Al-Amin turun dari mobil. Anggota keluarga tertua itu menghampiri Kyai Syafi'i dan Kyai Husnan dengan raut wajah bahagia.

"Assalamualaikum," sapanya kepada mereka, suaranya dipenuhi rasa bahagia.

"Wa'alaikumussalam," jawab kedua kyai itu, rasa penasaran mereka tergugah dengan kunjungan tak terduga itu.

Anggota tertua keluarga Al-Amin, Buya Abdul, mengungkapkan niat kedatangannya dengan serius sebelum akhirnya memberanikan diri untuk berbicara dengan suara pelan."Mohon maaf yai, kedatangan saya hari ini karena mendengar penuturan dari putri kami, Ning Sania, bahwasanya setelah beliau khatam akan dilangsungkan pernikahan dengan Agus Muhammad Rezi Al-Maliki," ucap Buya Abdul sambil menatap wajah Kyai Syafi'i dan Kyai Husnan.

Kyai Syafi'i dan Kyai Husnan terkejut mendengar kabar tersebut.Mereka tidak pernah menyangka bahwa kejadian ini terjadi.

Ziya, yang duduk di samping suaminya dengan tangan yang gemetar.Dia merasakan rasa sakit yang begitu dalam mendengar kabar tersebut. Hati Ziya hancur saat dia menyadari bahwa suaminya akan menikahi wanita lain. "Apa ini,apa mungkin ini mimpi?" tanyanya pada diri sendiri.

Ning Sania, yang sebelumnya diam di sudut ruangan, tiba-tiba mendekati Umi Hanna, dan mencium punggung tangan wanita itu dengan tulus."Jika saya tidak bisa menjadi istri Gus Rezi, maka saya akan melakukan tindakan yang lain," ucap Ning Sania dengan senyuman jahat yang tak luput dari perhatian Umi Hanna.

Umi Hanna merasa takut.Dia tahu betapa keras kepala dan kerasnya hati Ning Sania.Sang putri sulung Al-Amin ini tidak akan ragu-ragu untuk melakukan apapun demi mendapatkan apa yang dia inginkan.Umi Hanna merasa getir melihat tragedi yang akan terjadi di antara mereka.

Kyai Syafi'i mengajak keluarga Al-Amin untuk duduk bersama di dalam ruang pertemuan.Suasana hening terasa di antara mereka, seolah-olah ada beban berat yang ingin diungkapkan.

"Mari kita berdiskusi di dalam," ucap Kyai Syafi'i dengan lembut, tatapan penuh dengan kebijaksanaan.

Mereka pun mengangguk setuju dan masuk ke dalam ruang pertemuan.Mereka duduk berjejer, menunggu apa yang akan diungkapkan oleh Kyai Syafi'i.

Sementara itu, Ziya dibawa oleh Umi Shafa ke kamar asramanya untuk menenangkan diri.Para sahabat Ziya ikut mendampingi, mencoba memberikan dukungan dan kekuatan pada sahabatnya yang sedang bersedih.

Mata Ziya penuh dengan air mata, mengungkapkan rasa sedih dan kehancuran di dalam hatinya.Umi Shafa memeluk Ziya dengan penuh kasih, mencoba menenangkan putrinya yang tengah dilanda kesedihan.

GIRLS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang