14. GIRLS - Ziya terpaksa ikhlas?

3.4K 184 23
                                    

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ



فِيۡهِنَّ قٰصِرٰتُ الطَّرۡفِۙ لَمۡ يَطۡمِثۡهُنَّ اِنۡسٌ قَبۡلَهُمۡ وَلَا جَآنٌّ‌ۚ

"Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang membatasi pandangan, yang tidak pernah disentuh oleh manusia maupun jin sebelumnya".
(Q.S. Ar-Rahman ayat 56)

Happy reading 🦕✨❤️

Penglihatan Fatimah, Syifa dan Laila hanya tertuju dengan Gus Rezi yang duduk bersebelahan dengan seorang wanita bercadar hitam yang sedari tadi mengajak ngobrol Gus Rezi.

"Eh itu Ning Sania yah yang sama Gus Rezi?" tanya santri yang sedang duduk di belakang Ziya.

Temannya menatap ke arah Gus Rezi yang sedang mengobrol dengan Ning Sania. "Mereka cocok banget!"

"Kapan yah mereka nikah? Soalnya cocok banget!"

"Kalau gak salah nunggu Ning Sania khatam Qur'an,"

"Terus sekarang kok malah disini, bukannya mondok di Al-fatah ya?"

"Tadi sempet tau dari Ustadzah Risma,abahnya Ning Sania lagi di rumah sakit sih!jadi sama umi Hannah diajak kesini"

Ziya berulang kali bernafas sangat kasar,berkedip cepat,dan detaknya semakin kuat. Suara yang berasal dari santri belakangnya terdengar seperti benturan keras yang di rasa dalam hatinya,mengapa tidak? Ia mendengar nama sang suami serasi dengan wanita lain  di telinganya.

Laila menggenggam tangan kiri Ziya,lalu bertanya dengan raut wajah yang khawatir akan Ziya. "Zi,kamu baik-baik aja kan?!"

"Emang aku kenapa?"

"Kamu gak cemburu?" sahut Fatimah yang duduk di samping kanannya.

"Gini ya, Aku duduk di sini itu jadi santri bukan istri ... yah seharusnya sih sakit, tapikan beliau udah jadi suami aku, lawan istrinya dong,mereka lawan aku? aku kabur dulu," jawab Ziya dengan candaan dan senyuman.

Matanya tertutup dan menggenggam. "Iya! aku cemburu,tapi aku lebih takut kalau Allah cemburu karena aku mencintai berlebihan ciptaannya. Aku hanya meminta padanya,Ya Allah ku serahkan segala kehidupanku kepadamu' itu saja," batinnya seraya menghadap ke langit yang tertutup besi lebar.

"Sepi sekali," gerutu Syifa yang memainkan jari Laila karena bosan.

"Eh liat disela-sela pembatas itu deh,utuh...., santri itu kok tampan sekali kawan!" ujar Ziya yang sedari tadi merasa ada yang memperhatikannya. Ternyata benar ketika Ziya mengalihkan pandangan ke arah orang yang menatapnya,ia melihat sedari tadi Mbah yai Husnan dan Mbah yai Syafi'i ngobrol dengan menatap Ziya.

"Ya Allah cakep bener deh!" kata Laila.

Gus Rezi yang sadar istrinya menatap tempat santri putra. Ia berkata dengan bentakan, "kalian berempat!"

Melihat istrinya tertunduk,beliau semakin bersalah karena bentakan yang ia ucapkan lumayan keras. Sedangkan Gus Rezi dari tadi sudah merasa bersalah karena tidak bisa menjaga jarak dengan Ning Sania.

GIRLS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang