4. Stark

19.4K 1K 10
                                    

Setelah penikahan, Duke membawa pergi Delmora yang otomatis menyandang gelar Duchess De Stark, serta menghapus nama Targaryen.

Jalanan yang dilalui hanya cukup dua kereta kuda saja karena di tepian tidak ada jalan lain. Tepian jalan dihiasi pohon palem yang berderet rapih serta disekat pagar besi putih. Setelah itu merupakan bentangan telaga, jalan ini benar-benar di atas telaga sebab buatan.

Konon, sebelum jalan dibangun, orang-orang harus mendayung perahu bila ingin ke daratan tengah.

Aneh ..., dan ajaib. Itulah Harrietium, Ibukota Kerajaan Elysium yang seolah-olah mengambang di air tawar. Daratan kecil berbentuk cincin mengelilingi pusat ibukota, ditempati rumah-rumah serta pohon aspen, pinus, palem, laurel, atau bunga-bunga.

Ini pertama kalinya Delmora melihat ibukota.

Mengagumkan, melebihi imajinasinya selama mendengar tentang letak geografis Harrietium.

'Cocok untuk bunuh diri.'

'Apa aku meloncat saja dari gerbong?'

Derakan roda kereta, suara angin, serta ringkikan kuda sajalah yang terdengar sepanjang perjalanan. Duke di depan hanya menatap Delmora dengan tenang sembari menumpu siku ke jendela kereta.

Makin melaju kuda meninggalkan ibukota, angin utara berhembus kencang membuat Delmora tersentak dari lamunan.

Dingin ....

Pepohonan meliuk ke selatan seperti menyambut kedatangan. Mata Delmora terbuka lebar begitu mendarat di tanah utara, ia ingin bersorak dan meloncat bila saja di depan tak ada Duke Utara, suaminya.

Stark merupakan bentang alam mengagumkam yang terletak di bawah Pegunungan Blackwood, yang bila orang awan ke sana otomatis tersesat. Di antara pegunungan terdapat air terjun yang megah dan mengerikan. Para petualang si penantang alam pula sebatas menikmati pemandangan saja. Akan berbahaya bila menginjakkan kaki di derasnya air.

Dingin, jauh berbeda dengan selatan. Utara nyatanya lebih indah dari barat yang pernah Delmora singgahi.

"Hijau ...." Gadis itu berkata penuh takjub, rambut halusnya belari-lari di wajah. "Waaah! Ini surga!"

Derasnya air terdengar makin jelas ketika matahari mulai terbenam. Itu suara dari air terjun Pegunungan Blackwood.

Manor Stark berdiri angkuh, megah, serta super ... luas. Delmora pikir kediaman sepektakuler ini menjadi tempat tinggal seorang raja, namun faktanya kediaman suaminya. Dylan Vince De Stark.

"Selamat datang, Tuan, Nyonya."

Kesatria berseragam hitam berderet di sepanjang jalan dari gerbang sampai tangga masuk ke pintu manor. Mengerikan, Delmora tak pernah disambut seramai ini sampai-sampai kakinya bergetar.

Ia turun dari kereta menerima uluran suami barunya dalam ekspresi tertekan tak suka. Kaki serasa kesemutan dan tubuh panas dingin. Ayolaah, saat di akademi pun Delmora lebih banyak menghabiskan waktu di hutan, berteman dengan tumbuhan. Bukan para manusia yang biasanya memiliki mata tajam dan mulut pedas.

Ia menaiki tangga pendek dan lebar tersebut, masih digenggam suaminya. Lantas pintu kembar yang berornamen mahal dilapisi emas itu dibuka dua penjaga.

Tidak ada habisnya, di dalam pelayan menundukkan kepala seraya mengatakan kalimat sambutan. Sepertinya Delmora akan mengurung diri setelah ini.

'Ini menakutkan.'

'Kediaman ini ... bekas pembantaian. Apakah akan ada kejadian horor? Apakah ada darah yang tersisa?'

Dylan melepaskan tangan Delmora dan memberi isyarat pada dua pelayan dengan tatapan yang nampak tajam. Lantas, Dylan berlalu meninggalkan Delmora tak tahu ke mana.

Your Grace, Kill Me NowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang