1. 704 Étoilesy

46.3K 1.4K 3
                                    

Summer - 704 Étoilesy

Derakan roda kereta bersatu dengan sepatu kuda dan gemerisik angin musim panas. Sesekali angin meniup kencang, sesekali meniup lembut rambut kejinggan milik anak lelaki yang melongok di bingkai jendela kereta kuda. Wajah tampan nan manis itu berseri-riang, diterpa matahari yang menyelinap melalui celah deretan pohon.

Bersama angin kencang dan kekehan lebar, dia berseru, "Hey, Kak! Akulah yang akan menjadi perwaris!"

"Yang muda mesti mengalah pada yang tua."

Mendengar sahutan itu spontan membuat senyum mengendur. Lipatan di kantung mata iris hijau kekuningan pudar, mengubah penglihatan mata menusuk seperti elang. Pahit, dan keceriaan hilang. Kilatan tajam, lelaki itu lempar pada gadis serapuh awan di dalam yang tengah menjilati ice cream merah muda.

Menyegarkan, menghapus dahaga panasnya musim panas, namun membuat lelaki itu gerah dan sebal.

"Aku lelaki, lebih pantas menjadi pewaris!"

"Kau anak kedua! Di mana pun tertua yang unggul, jadi kau harus patuh dan hormat!"

"OH! Jika katamu begitu, kau pun harus hormat dan patuh padaku, aku lebih tua darimu!" Ia membalikan ucapan.

Tentu saja, gadis itu tidak terima. "Enak saja! Kita hanya berjarak seratus kali mengedipkan mata!"

"Tetap saja! Aku lebih tua darimu, Delmora!" serangnya, tak mau mengalah dari gadis bernama Delmora Gretl Von Targaryen.

Ice cream lekas-lekas dilahap habis oleh Delmora tanpa peduli ngilu di geraham, lalu membuang keanggunan dan segera berdebat dengan sang saudara kembar, Delmore Gilbert Von Targaryen yang selalu merasa lebih tua. Padahal jarak kelahiran mereka sekitar beberapa menit saja, yang kata Delmora sendiri 100 kali mengedipkan mata.

Drama perebutan pewaris kerap dilakukan Gilbert dengan kakak perempuan mereka yang telah lulus akademi dua tahun lalu. Gilbert yang merupakan putra satu-satunya keluarga Targaryen tentu saja merasa paling pantas.

Dalam keluarga yang paling tenang ialah Delmora. Sebagai imbas, dia kerap kurang diperhatikan dan dianggap tak penting dalam keluarga. Setenang-tenangnya hidup Delmora, itu tak berlaku bila bersama Gilbert. Pertengkaran tidak penting, sekedar berselisih, akan tetapi mampu bertahan sampai memasuki tempat tinggalnya.

Laburnum adalah tempat tinggal Marquess Targaryen yang merupakan salah satu kota kecil dari Duchy Forsythia, serta berada di bagian selatan Kerajaan Elysium. Wilayah itu cukup tandus lantaran tak dapat menampung banyak air.

Laburnum memang paling dekat dengan akademi yang berada di barat, walaupun membutuhkan waktu beberapa jam. Dalam lokasi yang tak terlalu jauh tersebut, anehnya keluarga Targaryen tak menjenguk pelulusan putra-putri kembarnya.

Bagi Delmora ini hal biasa, tetapi tidak untuk Gilbert yang justru membuat gerbong menjadi tak pernah sunyi sedari tadi.

"Apa kataku, anak tertua itu unggul. Jangan manja ingin dijenguk, kau pria dan akan menjadi penerus," sindirnya tanpa sadar, sejenak kemudian Delmora menutup mulut.

"NAH! Sekarang kau bilang diriku akan menjadi penerus?" Gilbert bersorak seperti memenangkan undian.

"Tidak, tidak! Aku barusan kerasukan setan!" Delmora menyanggah seraya melambaikan tangan ke depan.

"Sial, es krimku habis. Bisa-bisa sepanjang jalan akan fokus pada uc-"

Bibir Delmora dibungkam Gilbert, dan saat itu pula terdengar bunyi sundulan kepala pada atap gerbong. Sontak saja, sebelah tangan lelaki tersebut mengusap kepalanya.

Your Grace, Kill Me NowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang