"27-Berulah"

5K 458 34
                                    

.
.

Happy Reading..

.
.


1 Minggu Kemudian..

Sunoo telah diizinkan pulang. Karena apa? Bukan karena sudah sembuh total. Tapi karena Seokjin yang sudah lelah dengan semua keluh kesah Sunoo. Anak itu tiada hari tanpa mengeluh dan berkomentar bosan. Membuat Seokjin akhirnya mengiyakan. Biarlah, ada Jake yang akan memantau perkembangan Sunoo. Itu pikirnya.

"Abang!" Sunoo tersenyum pada sang kakak kelima yang tengah menonton acara televisi.

"Kenapa adek?" Sedikit terkejut, namun Jungwon tetap tersenyum pada adiknya itu.

"Beli mint choco yuk" jawabnya dengan senyuman polos.

"Belum boleh loh. Ntar yah, kalau adek udah sembuh total" jawab Jungwon lembut.

"Nungguin sembuh total mah mustahil. Meskipun udah seratus persen sembuh juga, pasti gak akan di izinin" kesal Sunoo. Kini anak itu sudah ikut duduk di sofa bersama Jungwon.

"Yang sabar yah" Jungwon mengelus surai sang adik. Sedang sang adik hanya diam mendengus.

"Kalau gitu ayo jalan-jalan!" Binar Sunoo setelahnya.

"Apa!" Jungwon kembali terkejut.

"Adek, kalau dibilangin denger dong.." bukan Jungwon yang menjawab. Tapi Jay.

"Ish!" Kesalnya lagi.

"Iniloh, badan kamu masih hangat" Jay memegang kening adiknya itu.

"Gak usah pegang-pegang kalau gak mau ajak Sunoo jalan-jalan!" Jawab yang paling muda. Membuat kedua kakaknya menghela nafas dalam. Sepertinya adiknya kembali tantrum.

"Bunda..." Tak ada pilihan lain, Jungwon harus memanggil bundanya.

Tak lama kemudian Sowon datang dengan pakaian yang terlihat rapi.

"Kenapa Won?" Tanyanya.

"Bunda mau kemana?" Sunoo menatap ibunya penuh selidik.

"Bunda mau ketemu teman-teman bunda dulu"

"Ikut!" Yah, benar. Itu Sunoo.

"Dirumah saja yah. Bunda gak akan lama" Sowon tersenyum dan mengelus surai sang anak.

"Kenapa sih! Semuanya pada gak mau ajak Sunoo jalan-jalan! Udah gak sayang sama Sunoo! Sunoo itu bosan di rumah!" Ujar Sunoo, sepertinya anak itu benar-benar marah. Terbukti dengan wajah merah padamnya dan dada yang naik turun.

Sunoo akhirnya beranjak. Dia ingin kembali ke kamarnya. Percuma marah ataupun mengamuk. Dia tetap tidak boleh keluar. Sunoo meninggalkan dua kakaknya dan bundanya yang hanya bisa membuang nafas berat akibat kelakuan Sunoo.

Sunoo berjalan dengan mendumel. Anak itu benar-benar kesal. Hingga tanpa sadar dia melewati kamar Jake yang sedikit terbuka.

Slap!

Sunoo menghentikan langkahnya. Remaja itu menatap kamar sang kakak ke tiga.

"Kalau di pikir-pikir. Dari tadi aku gak liat bang Jake" gumamnya sebelum beranjak ke kamar Jake.

"Abang.." Sunoo mengintip di daun pintu. Namun tak ada sahutan. Bahkan kamar kakaknya nampak sunyi.

"Abang ..." Sunoo memasuki kamar.

"Kok gak ada?" Bingungnya. Remaja itu terus melangkah menyusuri kamar sang kakak.

"Huh! Dimana sih!" Anak itu mendudukkan dirinya di kursi meja belajar Jake.

A B A N G [E N H Y P E N]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang