"41-Sedang Tak Baik-Baik Saja"

4.9K 540 122
                                    

.
.

HAPPY READING

.
.


Heeseung memasuki kamar Jay setelah tiba di mansion. Pemuda itu langsung pulang setelah urusannya di luar kota selesai. Saat ini tujuan utamanya adalah adik bungsunya.

"Masuk aja kak" Jake menyambut Heeseung yang masih berada di ambang pintu. Jay dan Sunoo telah tidur. Sedang Jake bertugas menjaga mereka. Sehingga dirinya masih terjaga.

Heeseung memasuki kamar Jay dengan pelan. Takut membuat keributan yang akan mengusik tidur kedua adiknya.

"Panas banget" Heeseung memegang kening Sunoo yang memang terasa sangat panas.

"Dia selalu nolak kalau diajak ke rumah sakit kak. Jadi cuman aku kasih obat resep dari dokter sama aku kompres" jawab Jake.

"Jay gimana keadaannya?" Kini Heeseung menatap Jay.

"Cideranya gak parah, tapi harus istirahat total" jelas Jake.

"Hah..." Heeseung memijat pelipisnya. Kepalanya terasa berdenyut.

"Maaf kak" Jake menunduk sedih. Membuat Heeseung menatapnya.

"Kenapa minta maaf?"

"Harusnya aku bisa bantu kakak jaga yang lainnya. Maafin aku" Jake semakin menundukkan wajahnya. Keadaan mereka memang sedang tidak mudah.

Jujur saja, meskipun Heeseung dapat diandalkan. Tapi hidup jauh dari orang tua memang tak mudah. Meskipun semua kebutuhan kita terpenuhi.

"Kamu gak salah. Kamu udah lakuin yang terbaik kok" Heeseung tersenyum sambil menepuk pundak sang adik. Berusaha memberikan kekuatan padanya.

"Kamu tidur aja. Biar kakak yang disini" lanjut Heeseung.

"Gak papa kak. Kakak pasti capek. Kakak tidur aja. Aku besok gak ada jadwal kuliah atau tugas kok" Jake menatap sang kakak. Ada raut sedih di matanya saat melihat wajah lelah sang kakak. Mata lelah dan kantung matanya jelas terlihat sekarang.

Tes.

Heeseung membulatkan matanya saat satu liquid menetes dari netra sang adik.

"M-maaf kak, kelepasan" ujar Jake sembari menghapus jejak air matanya.

"Kamu gak papa kan Jake?" Heeseung jadi khawatir.

"Gak papa kak. Cuman lagi emotional aja" jawab Jake lagi.

"Kakak cepetan istirahat. Cukup Jay sama Sunoo aja yang sakit. Kakak jangan" ujar Jake lagi yang sungguh membuat hati Heeseung hangat dan sedih sekaligus.

Dia mulai paham apa maksud dan bagaimana perasaan adiknya.

"Jake" Yang lebih muda menatap sang kakak.

"Memang gak mudah. Tapi ingat pesan ayah? Kalau kita ikutan lemah, siapa yang jagain keluarga kita?" Ujar Heeseung yang membuat Jake terdiam.

"Kita udah dewasa. Wajar kalau semuanya akan terasa berat. Tapi kakak yakin, kita bisa lewati. Bukan kemauan ayah sama bunda jauh dari kita. Kita juga harus ingat hal itu. Pasti berat juga bagi mereka. Untuk itu, kita harus kuat. Ayah sama bunda udah percaya sama kita. Jadi jangan kecewain mereka"

"Memang ada saatnya kita sedih. Tapi kalau hal itu datang, kita harus berusaha buat tetap kuat. Ngerti kan dek?" Heeseung kembali tersenyum hangat pada sang adik. Membuat pemuda dihadapannya kembali berkaca dan bersiap menangis.

A B A N G [E N H Y P E N]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang