"31-Allergi 2"

5K 478 30
                                    

.
.

HAPPY READING

.
.


"HUWE!!!"

"ABANG! SUNOO JADI JELEK!!"

Sunoo terus merengek tanpa mau menunjukkan wajahnya.

"Adek pindahin dulu tangannya" Heeseung berusaha sesabar mungkin menghadapi adik bungsunya.

"Gak mau! Nanti abang takut! Huwee!" Jawab Sunoo.

"Kalo kamu gak kasih lihat wajah kamu ke Abang. Gimana abang bisa tau kondisi kamu dek" ujar Sunghoon. Dia kembali tak habis pikir dengan kelakuan adiknya.

"Huwe!!" Tangisan Sunoo justru jadi lebih kencang.

"Hiks..." Akhirnya Sunoo mulai memperlihatkan wajahnya perlahan. Meskipun diiringi dengan suara sesegukan anak itu.

"Hah!!" Ke enam pemuda yang ada di hadapan Sunoo terdiam. Mereka terpaku dengan apa yang mereka lihat.

"HUWE!! ABANG BENERAN TAKUT!!" tangis Sunoo lagi yang berhasil menyadarkan mereka.

"Astaga dek! Abang gak takut. Justru abang khawatir" ujar Heeseung. Pemuda itu berusaha menyingkirkan tangan sang adik yang kembali menutupi wajahnya.

Memang benar, ekspresi wajah ke enamnya nampak cemas. Bahkan Ni-ki yang biasanya jail  juga nampak cemas.

"Ya ampun parah banget" gumam Jungwon yang dapat didengar oleh Sunoo.

"HUWE!! ABANG UWON JAHAT!!" Kaget ke enam pemuda itu.





.
.







Sunoo tak berhenti menunduk. Remaja itu akhirnya dibawa ke rumah sakit oleh Heeseung dan Jake. Cukup sulit membujuk Sunoo, karena anak itu benar-benar malu dan takut orang-orang melihat kondisi wajahnya yang menurutnya sangat mengerikan.

Bagaimana tidak, jika sebelumnya hanya tangan Sunoo yang gatal. Kali ini wajah Sunoo terkena dampaknya. Wajah anak itu membengkak dan merah dengan bibir atas yang bengkak dan mata kanan yang menyipit karena kelopaknya bengkak. Cukup mengerikan untuk dibayangkan bukan? Dan sangat cukup untuk membuat ke enam abangnya panik.

Akhirnya Sunoo setuju untuk dibawa ke rumah sakit asalkan menggunakan pakaian tertutup, masker dan topi yang menutupi sebagian wajahnya.

"Hiks.." Sunoo masih sesegukan. Kini dirinya, Heeseung dan Jake sedang menunggu di ruang tunggu karena dokter yang membuat janji dengan Heeseung mendadak harus menangani pasien.

"Udah doong, nanti sesak" Jake mengelus punggung sang adik. Sedari tadi adiknya itu tak berhenti menangis.

"Hiks.. na-nanti, ka-kalau hiks.. muka Su-noo gak hiks ba-lik lagi. Hiks, gi-ma-na? Huwe!!" Heeseung meringis mendengar ucapan Sunoo yang terputus karena masih sesegukan. Dia merasa sesak mendengarnya.

"Enggak. Muka adek pasti balik lagi kok" Heeseung mencoba menenangkan. Hingga akhirnya dokter datang dan mempersilahkan mereka masuk.

"Bisa kakak lihat wajahnya?" Tanya dokter muda itu.

"Adek, buka dulu masker sama topinya yah" Jake berusaha membujuk adiknya. Namun sang adik menolak.

"Adek, kalo dokter gak lihat keadaan wajah kamu. Gimana dokternya bisa kasih obat? Buka maskernya yah?" Kini Heeseung yang membujuk dan berhasil membuat sang adik mengangguk.

Heeseung tersenyum dan perlahan membantu sang adik membuka masker dan topinya. Pemandangan pertama yang dilihatnya adalah mata merah dan wajah sedih sang adik yang masih meneteskan air mata.

A B A N G [E N H Y P E N]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang