20 "Jake & Sunoo"

8K 583 95
                                    


.
.

HAPPY READING


.
.

Flashback

Jake dapat pulang lebih awal. Tapi sayangnya dia harus pulang menggunakan bus karena mobil yang dibawanya macet dan harus bermalam di bengkel. Ingin memesan taxi, tapi dia sedang malas. Sehingga dia memilih menaiki bus.

Jake mulai memasuki jalan kecil menuju ke mansion. Namun saat berada di pertengahan jalan, dia merasakan sesuatu. Seperti ada yang mengikutinya. Jake yang memang penakut sedikit merinding. Berfikir jika itu adalah mahluk tak kasat mata.

Jake mulai mempercepat langkahnya. Namun saat berbalik dirinya malah langsung tersungkur akibat tendangan seseorang yang tak dikenalnya.

"Siapa kalian!" Ujarnya.

Orang di depannya kembali akan menyerang. Namun Jake segera menendangnya. Membuat orang itu tersungkur dan dia memiliki kesempatan untuk bangkit.

Tapi tak hanya disitu, orang asing berjaket hitam itu tak sendirian. Beberapa orang yang bersamanya mulai menyerang Jake. Jake cukup unggul pada tahap awal, namun tidak setelahnya. Karena kalah telak pada jumlah, Jake akhirnya kembali tersungkur dengan dengan beberapa luka di wajahnya.

Uhuk!

Uhuk!

Jake meringis kesakitan di atas aspal.
Matanya yang masih terbuka menatap beberapa orang yang menatapnya. Salah satunya seperti sedang memberikan isyarat. Jake sudah tak perduli apa yang akan terjadi. Dia pasrah. Hingga saat orang itu mulai melayangkan satu balok kayu besar padanya, Jake hanya menutup pasrah matanya.

Bugh!



Brukk!




Jake membuka matanya saat tak merasakan rasa sakit. Dia justru mendapati seseorang sudah tergeletak di sampingnya. Dan itu adaah adiknya sendiri.

"Sunoo?" Dan mata itu tertutup sempurna setelahnya.

Flashback off.
























































.
.

Jake mengerjapkan matanya, berharap apa yang diingatnya hanyalah mimpi. Sebuah mimpi buruk yang berstatus sebagai bunga tidur. Namun tidak, ternyata mimpi itu menjadi kenyataan.

Adiknya, benar menyelamatkannya semalam.

"Tidak.." gumamnya dengan isakan saat melihat wajah pucat adiknya yang tergeletak dihadapannya.

"S-sunoo" tangan gemetar itu perlahan menangkup satu pipi pucat adiknya.

"Sunoo.."

"Dek.." panggilnya yang akhirnya membuat remaja itu terusik dan bangun.

Perlahan mata hazzel itu terbuka dan mengedar ke penjuru ruangan.

"Abang.." ujarnya lemah.

"Kita dimana?" Tanyanya. Membuat Jake semakin menjatuhkan air matanya.

Bagaimana bisa dia membawa sang adik ke tempat seperti ini karena menyelamatkannya.

Jake bangun, begitupun dengan Sunoo.

"Dek,, kenapa ngelakuin itu? Harusnya kamu lari. Selamatin diri kamu. Gak usah nolongin abang" isaknya.

Namun Sunoo justru tersenyum.
"Aku gak mungkin lari ninggalin kakak aku yang di keroyok abang" ujarnya yang semakin membuat Jake menangis.

A B A N G [E N H Y P E N]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang