"40- Bang Jay dan Sunoo"

5.7K 515 100
                                    

.
.

HAPPY READING

.
.



Jay membuka matanya. Suara kicauan burung di luar jendela mengusiknya, sehingga membuat pemuda itu terbangun.

"Eugh..." Jay meregangkan tubuhnya dan melihat buntalan manusia di sampingnya.

Jay tersenyum, dia cukup terharu karena sang adik bungsu menemaninya. Senyumannya semakin mengembang saat mengingat bagaimana adik bungsunya itu berjuang agar dirinya diizinkan tidur bersamanya semalam.

"Makasih yah sayang nya abang Jay" Jay mengelus surai sang adik sayang.

Jay mulai beranjak dari kasurnya dan berniat menuju dapur untuk membuat sarapan.

"Eh bentar" namun langkahnya terhenti. Netra elangnya yang masih sayu menatap ke arah jam weker yang ada di nakasnya.

Jam 08.00

Jay sedikit memiringkan kepalanya. Sepertinya ada sesuatu dengan jam itu. Hingga...

"ASTAGA ADEK! KAMU TERLAMBAT KE SEKOLAH!"




.
.









Sunoo memakan sarapannya dengan bibir yang hampir jatuh. Remaja itu kesal pada Jay. Dia memang masih berat untuk berangkat ke sekolah hari ini. Tapi tidak dengan bolos juga.

"Ini gara-gara abang" ujar Sunoo untuk kesekian kalinya.

"Kok gara-gara abang lagi?" Ujar Jay tak terima.

"Gara-gara abang gak bangunin Sunoo. Sunoo jadi terlambat dan gak ke sekolah" jawabnya dengan bibir yang hampir jatuh.

"Semalam Abang sudah bilang  yah. Kamu tidur di kamar kamu aja. Gak usah di kamar abang" jawab Jay.

"Pokoknya abang yang salah!"

"Udah Jay, iyain aja. Gak akan menang debat ama dia" ujar Sunghoon saat Jay akan kembali menjawab.

"Tuh! Kayak abang Hoon dong. Peka!" Ujar Sunoo lagi yang membuat Jay heran.

"Iya-iya! Abang yang salah! Udah puas kan? Cepat habisin makanannya. Terus mandi" perintah Jay.

"Lo ada kuliah Jay?" Tanya Sunghoon.

"Ada, gw masuk siang" jawabnya.

"Lo sendiri?" Jay kembali bertanya.

"Gw libur, dosen gw lagi ke luar negeri" jawab Sunghoon.

"Btw, kaki lo yang kemarin gak papa?" Tanya Sunghoon lagi.

"Gak papa. Ngilu dikit tapi aman" jawab Jay.

"Kalau nanti lo ada waktu. Mending di periksain aja" saran Sunghoon.

"Iya, entar kalo gk lupa gw periksa" jawab Jay.

"Dahlah, percuma gw sok perhatian" dan akhirnya Sunghoon menyerah.















.
.

Jay tengah menuruni tangga untuk menuju lokasi parkir di kampusnya. Pemuda itu baru saja menyelesaikan jam kuliahnya untuk hari ini. Dia ingin segera pulang untuk istirahat, mata kuliahnya hari ini terasa sangat menguras energinya.

"Ahk!" Jay menghentikan langkahnya. Kakinya tiba-tiba terasa sakit.

"Aduh! Sshh.." bukannya mereda. Rasa sakit dan ngilu di kakinya semakin menjadi.

Brukk!

Jay terjatuh, masih dengan ringisan yang terpajang jelas di wajahnya.

"Weh Jay! Lo ngapain ngesot di situ!" Tegur Hueningkai yang kebetulan lewat. Mereka memang satu kampus.

A B A N G [E N H Y P E N]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang