"44-Seperti Sedia Kala"

3.2K 388 41
                                    

.
.

HAPPY READING

.
.

Sunoo telah kembali seperti sedia kala. Remaja itu telah belajar menerima keadaan. Bukan masa bodoh, tapi dia lebih memilih untuk tak memikirkan segala sesuatu secara berlebihan.

"Masak apa bunda?" Sunoo sedikit berjinjit. Tangannya ditumpukan diatas meja kompor dan mengintip masakan yang dimasak sang ibu.

"Jangan dekat-dekat. Itu panas, bahaya" tegur Sowon yang membuat Sunoo cemberut.

"Bunda, bang Uwon sama bang Ni-ki kapan pulang? Sunoo rindu" ujar Sunoo yang menghentikan aktivitas Sowon. Dia baru sadar bahwa telah melupakan sesuatu.

"Sunoo.."

"Kenapa bunda?" Sunoo menatap wajah sang ibu.

"Nanti, akan ada yang datang. Tapi,,"

"Kamu jangan kaget yah" lanjut Sowon yang membuat Sunoo bingung. Ingin bertanya tapi urung.

Beberapa menit kemudian sarapan telah siap. Satu persatu kursi meja makan mulai terisi. Kecuali dua kursi milik Ni-ki dan Jungwon.

"Selamat datang Tuan..." Ujar beberapa pelayan yang suaranya terdengar hingga ruang makan.

Enam orang yang mendengarnya nampak biasa, berbeda dengan satu orang yang nampak bahagia.

"Abang!" Sunoo bangkit dari duduknya dan berlari menuju ke ruang utama.

"Hee,, ikuti adikmu" ujar Seokjin.

Heeseung tak berkomentar, pemuda itu hanya menurut dan menyusul sang adik.

"Abang Uwon! Abang Ni-ki!" Sunoo semakin berlari dan berteriak saat melihat Jungwon. Namun langkahnya harus terhenti saat melihat satu orang yang datang bersama Jungwon.

Sunoo terdiam, jaraknya hanya tersisa beberapa langkah lagi dari sang kakak. Namun anak itu memilih berhenti. Membiarkan senyumannya luntur dan binar di matanya hilang.

"Bang Ni-ki?"
























.
.


Sunoo terisak sambil menatap kaki Ni-ki yang ada di depannya.

Setelah kedatangan Ni-ki dan keterkejutan Sunoo. Heeseung menjelaskan apa yang terjadi pada Ni-ki. Hingga kini Ni-ki sedang istirahat di kamarnya Sunoo tak berhenti menangis.

"Sakit telinga gw dari tadi denger suara tangisan elu cil" dumel Ni-ki. Sudah beberapa kali dia menyuruh Sunoo diam, tapi anak itu tak kunjung menghentikan tangisannya.

"Hiks, a-bang kok gak bilang? Kalo abang sa-kit?" Ujar Sunoo.

"Waktu itu lo juga sakit. Jadi supaya lo gk kepikiran, keadaan gw di rahasiain" jawab Ni-ki.

"Hiks, jahat banget" comment Sunoo.

Ceklek .

Pintu kamar Ni-ki terbuka dan memunculkan Jungwon.

"Won, bawa ni adek lo. Sakit telinga gw denger dia nangis" ujar Ni-ki pada Jungwon.

"Ha? Bukannya kemarin mau elu peluk?" Ujar Jungwon dengan senyuman yang berusaha dibuat semanis mungkin. Dia secara tak langsung sedang menertawakan Ni-ki.

"Gak jadi! Gw berubah pikiran!" Ujar Ni-ki.

Plak!

"Aduh!" Ni-ki memegang salah satu lengannya yang dipukul Sunoo.

A B A N G [E N H Y P E N]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang