"23-Adek Kapan Bangun?"

5.8K 501 54
                                    

.
.

HAPPY READING

.
.

1 Minggu Kemudian...

Sunoo masih betah menutup matanya. Melupakan fakta bahwa seluruh keluarga tengah mencemaskannya.

"Dek, kapan sih bangunnya? Gak capek yah?" Jungwon yang sedang menjaga Sunoo bergumam lirih seolah adiknya itu akan menjawabnya.

"Abang janji, kalo adek bangun. Abang turutin yang adek mau. Gak papa abang di hukum kak Hee"

"Jadi cepet bangun ya dek" lanjutnya sedih.

"Hah.." merasa yang dilakukannya tak akan mendapatkan umpan balik. Remaja itu bangkit.

Jungwon memang hanya menumpukan dagunya diatas kasur Sunoo yang kosong.

"Eh, infus adek dah mau habis?" Jungwon tak sengaja mendapati botol infus adiknya yang sudah hampir habis.

"Adek tunggu bentar yah. Abang panggilin suster buat ganti botol infus kamu" Jungwon beranjak setelahnya.




Sementara itu...

TAK!

"AHK!!" Jay mengeluh keras saat kepalanya mendarat diatas benda keras di atas sofa.

"Apasih!" Amuknya lalu mendapati satu mobil remote disana.

"Mobil-mobilan?" Jay menukikkan alisnya. Dia tahu siapa pemilik mainan itu.

Sunoo. Adiknya.
Dia sendiri yang membelikan mainan itu.

Seketika tatapan tajam Jay berubah. Sorot matanya menjadi teduh dan bibirnya melekung sedih. Dia jadi rindu adiknya.
Pemuda itu memutuskan untuk beranjak dan memasuki ruangan yang sudah hampir dua minggu ini tak disentuh pemiliknya.

Jay memasuki ruangan bernuansa cerah dan berbau lavender itu. Menatap setiap sudut ruangan. Kakinya melangkah mendekati meja belajar yang nampak rapi. Biasanya dia selalu mendapati meja itu berantakan karena dipenuhi buku pelajaran sang adik.

"Ish! Susah banget sih! Abang Jake kapan pulang nya sih abang!"

Jay tersenyum getir, dia seolah dapat melihat bayangan Sunoo yang tengah kesal karena Jake tak kunjung pulang. Sedangkan dia tak begitu mengerti tugas Sunoo saat itu.

"Abang!" Jay menatap jendela yang terbuka. Dulu dia sering mendapati Sunoo berdiri di dekat jendela itu. Menikmati pemandangan sebelum berlari memeluknya.

"Abang, kalau pulang bawain Sunoo mainan baru yah" lagi, Jay tersenyum getir mengingat sang adik.
Perlahan air matanya lolos bersamaan dengan rasa sesak yang menusuk dada.

"Hiks.. adek.. abang rindu"






















.
.

Malam hari..

Keluarga Lee nampak berkumpul di ruang rawat Sunoo. Karena ruangan VVIP, sehingga ruangannya cukup luas untuk satu keluarga itu.
Ah, keadaan Jake juga sudah membaik. Sehingga sekarang pemuda itu sudah dapat bergabung untuk menjaga Sunoo. Ya meskipun belum diizinkan melakukan kegiatan berat.

Untuk dosennya, pria dewasa itu sudah mendapatkan hukumannya karena memanfaatkan mahasiswanya.

"Udah ada perkembangan bund?" Tanya Sunghoon yang dibalas gelengan pelan oleh sang ibu.

"Adek betah banget tidurnya" pout Ni-ki.

"Kita harus sabar dan terus berdoa untuk adek" Seokjin mengelus surai Ni-ki sayang.

A B A N G [E N H Y P E N]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang