"48-Tidak Berhenti"

4.1K 504 188
                                    

.
.

HAPPY READING

.
.


Hari-H telah tiba. Tak seperti yang dibayangkan. Ternyata hari ini sangatlah sibuk. Semua tim tak ada yang duduk tenang menikmati acara. Semuanya disibukkan dengan tugas mereka masing-masing.

"Lo kenapa diam aja! Itu kursinya kurang!" Amuk satu orang pada satu siswa yang tengah meminum air mineralnya.

"I-iya" remaja itu segera beranjak.

"Berantakan banget! Bisa-bisanya bagian perlengkapan banyak kekurangan!"

"Ini pembagian timnya gimana sih!" Dumelnya lagi.




.
.



Acara pembukaan telah terlewati. Kini acara selanjutnya akan kembali dilaksanakan setelah istirahat.

"Sunoo!" Panggil Joo yang membuat Sunoo tersenyum. Dia senang melihat sepupunya itu.

"Kenapa makanan kamu dikit banget?" Tanya Joo heran. Tujuannya memang mengajak Sunoo makan siang bersama.

Joo menatap sekeliling, memperhatikan piring orang-orang yang lalu lalang.

"Semuanya dapat ikan sama daging. Piring mereka penuh lauk. Kenapa cuma elo yang pakai telur?" Tanya Joo tak suka.

"Lauknya udah habis. Jadi sisa telur"

"Udah, yang penting aku makan" lanjut Sunoo yang membuat Joo menatapnya.

Mudah sekali Sunoo mengatakan hal seperti itu. Joo jadi marah. Sepupunya ini bagaikan berlian di keluarganya. Hatinya saja sakit Sunoo diperlakukan seperti ini, bagaimana dengan kakak-kakaknya? Orang-orang akan membayarnya.

Sret!

Brak!

Joo merampas nampan yang di pegang Sunoo dan membanting kasar nampan yang berisi makan siang itu.

"Gak usah dimakan! Kita makan di luar aja!" Tegas Joo yang membuat Sunoo terkejut.

"Mana bisa gitu! Waktu istirahatnya gak seberapa Joo!" Protes Sunoo.

"Terserah, yang penting elo makan-makanan layak!"

"Udah ayo! Gw bawa motor!" Tanpa meminta persetujuan Sunoo, Joo menarik tangannya. Membawa remaja itu meninggalkan lokasi sekolah.



























1 jam kemudian...

"Mana si bocah manja?" Tanya satu orang siswa pada siswa yang lainnya.

"Gak tau, dari tadi gak keliatan" jawab yang satu.

"Jangan-jangan kabur lagi!" Sahut yang lainnya.

"Ya wajar sih! Dia kan udah biasa hidup enak. Masuk akal kalau dia kabur karena gak mau di suruh-suruh" timpal yang lainnya.

"Justru karena udah terbiasa hidup enak, harusnya dia belajar ngerasain pait manisnya kehidupan" jawab satu orang dengan raut tak suka.



Sementara itu,,,

Sunoo langsung turun dari motor Joo dan berlari setelah motor itu terparkir rapi di area parkir sekolah.

"Jangan lari woi!" Teriak Joo. Dia khawatir pada sepupunya itu.

Sedang Sunoo sudah tiba di lokasi dimana semua anggota timnya berkumpul.

"Nah, itu anaknya" ujar satu orang yang melihat Sunoo berlari ke arah mereka.

A B A N G [E N H Y P E N]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang