"29-Jadi Anak Baik"

4.5K 484 37
                                    

.
.

HAPPY READING

.
.

Hari ini Sunoo hanya tinggal bersama Sowon. Semua orang penghuni mansion tengah memiliki kesibukan masing-masing kecuali dua orang ibu dan anak itu.

"Bunda.. ini di simpan dimana?" Tanya Sunoo yang tengah membantu sang ibu mengemas stock kimchi.

"Kalau sudah di tutup, masukin di kulkas aja dek" jawab Sowon.

Sunoo hanya menurut dan melakukan apa yang diperintahkan sang ibu.

"Sunoo bantu apa lagi bunda?" Tanya Sunoo setelah menyimpan stock kimchi di kulkas.

"Adek siap-siap. Ikut bunda"

"Kemana bunda?" Tanya Sunoo antusias.

"Ke rumah teman bunda" jawab Sowon lembut.

"Serius?" Tanya Sunoo tak percaya. Karena selama ini Sowon tak pernah mengajaknya ke rumah teman kecuali ada acara khusus.

"Adek mandi aja dulu. Nanti bunda yang siapin pakaian adek" ujar Sowon lagi.

"Oke bunda" Sunoo akhirnya meninggalkan area dapur dan memasuki kamarnya untuk mandi dan bersiap.

Hingga setengah jam kemudian, remaja manis itu sudah siap dengan kaos putih berbalut jaket jeans biru pilihan sang bunda. Jangan lupakan celana jeans sebawah lutut Sunoo. Membuat anak itu tampak segar dan semakin menggemaskan.

"Udah pakai parfum?" Tanya Sowon.

"Udah dong.. emang gak kecium wanginya?" Pout Sunoo.

"Kamu pake parfum abang siapa heum?" Tanya Sowon menatap anaknya.

"Hehe.. parfum abang Hee" cengir Sunoo yang membuat Sowon geleng-geleng kepala. Anaknya ini memang fans nomer satu Heeseung.

"Yaudah, ayo berangkat" Sowon meraih tangan sang anak dan menuntunnya keluar dari mansion.

















.
.

Dan disinilah Sunoo berada..
Duduk diam bersama beberapa wanita seusia ibunya dan beberapa anak yang nampak menyebalkan di mata Sunoo.

"Sunoo.. ayo, adeknya diajak main" ujar Sowon dengan senyuman.

Sunoo yang mendengarnya hanya bisa mendelik tak suka pada ibunya.
Adik? Sejak kapan Sunoo punya adik? Meskipun anak teman-teman ibunya lebih muda darinya. Bahkan mungkin bisa dikatakan anak-anak. Tapi Sunoo tidak mau menganggapnya adik.

"Sunoo.." ujar Sowon lagi. Namun kini kalimatnya terdapat penekanan.

"Hah... Iya" akhirnya Sunoo mengiyakan dengan berat hati.

"Ayo adik-adik. Kita main" ujar Sunoo malas.

Beberapa anak yang ada disana hanya mengikut tanpa mengiyakan. Bahkan wajah mereka nampak tak bersahabat. That's why, Sunoo tak mau menganggap mereka adik.

A B A N G [E N H Y P E N]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang