"35-Ngambek

5.4K 512 81
                                    


.
.

HAPPY READING

.
.

Enam pemuda tengah berkumpul di satu kamar. Menunggu seorang yang masih setia menutup matanya.

"Bener-bener gak habis pikir" ujar Jay yang memecah keheningan.

"Udah Jay, udah lewat" ujar Jake. Dia antara pusing dan malu jika mengingat apa yang dimaksud Jay.




Flashback.

Setelah kejadian Sunoo yang tak sadarkan diri. Ke enam kakaknya segera membawanya ke Rumah Sakit.

"Dokter! Tolong adik saya!" Teriak Heeseung sembari memegang Sunoo yang ada di gendongan Ni-ki. Berlari di koridor Rumah Sakit bersama kelima adiknya yang lain.

"Dokter!" Teriaknya lagi.

.
.


Heeseung meremat rambutnya. Jika terjadi sesuatu pada sang adik. Dia tak akan memaafkan dirinya sendiri. Sungguh, ini adalah salahnya.

"Kak" Sunghoon memanggilnya.

"Jangan kayak gini" lanjutnya yang berhasil membuat air mata yang lebih tua menetes.

Jay yang melihat wajah sedih Jungwon dan Ni-Ki segera mengelus bahu dua remaja itu. Mereka semua cemas, tapi setidaknya harus ada yang menguatkan dan menenangkan mereka.

Hingga beberapa menit kemudian pintu ruangan terbuka, mengeluarkan satu orang ber jas putih yang biasa dikenal dengan panggilan 'Dokter'.

"Dokter! Bagaimana keadaan adik saya?!" Heeseung segera berdiri dan mendekati dokter itu.

"Tolong tenang dulu. Ini tidak seperti yang kalian pikirkan" ujar Dokter itu.

"Memangnya dokter tau yang kami pikirkan?" Celetuk Jungwon yang membuat dokter itu terdiam.

"Benar juga"  - batinnya.

"Bagaimana keadaan adik saya!" Tanya Heeseung lagi.

"Sabar kak" Jake berusaha menenangkan Heeseung.

"Jadi begini. Adik kalian tidak apa-apa. Dia tidak pingsan. Tapi tidur" jelas dokter itu yang membuat ke enam pemuda yang ada dihadapannya terdiam.

"H-ha?" Respon Ni-ki dengan wajah bingungnya.

"Apa adik kalian meminum obat?" Tanya dokter itu lagi. Membuat ke enam pemuda di depannya nampak berpikir.

"Kak, obat pilek bikin ngantuk gak sih?" Ni-ki berbisik pada Jake.

"Efek sampingnya ngantuk sih. Tapi masa ampe segitunya?" Jake menukikkan alisnya. Menjawab pertanyaan Ni-ki dengan berbisik.

"Apa tidur pasien cukup?" Tanya dokter itu lagi. Membuat ke enam pemuda kecuali Heeseung kembali berpikir.

"Setelah saya ingat-ingat. Tidur adik saya memang kurang teratur akhir-akhir ini dok" jawab Jake yang membuat dokter itu mengangguk.

"Sepertinya hal itu membuat efek obatnya lebih cepat bereaksi" ujar dokter itu.

"Jadi? Gimana dok? Adik saya tidur atau pingsan?" Tanya Sunghoon. Membuat semua orang menatapnya. Berbeda dengan Ni-ki, remaja itu menggelengkan kepala. Tak habis pikir dengan kakak ke empatnya itu. 

"Pasien baik-baik saja. Dia hanya tertidur. Tidak pingsan" jelas dokter.

"Sumpah, bukan abang gw" celoteh Jungwon.

A B A N G [E N H Y P E N]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang