13. Impossible

1.2K 136 1
                                    


Jennie membuka matanya. dengan samar-samar ia bisa melihat lisa di depannya dengan wajah yang khawatir...

"jennie.. kau baik-baik saja...??" dan jennie mengkondisikan dirinya dan penglihatanya...

"w-wae...?"

"aku tidak tahu, aku masuk dan menemukanmu di tergeletak di sisi tempat tidur..." ucap lisa dengan sedikit panik.

jennie memegangi kepalanya untuk nengingat kembali. dan ya benar, dia pinsan saat ingatannya kembali. hingga ia tersadar akan sesuatu.

"buku diaryku..!!" bantin jennie.

ia melihat sekeliling ruangan, dan ia menemukan buku itu tergeletak di bawah nakas. dan jennie menghela nafas lega, itu artinya lisa tidak menemukanya kan...?

"w-wae.. ? kau mencari apa jennie..?" tanya lisa. namun saat lisa akan melihat sekeliling jennie melebarkan matanya dan langsung menahan wajah lisa untuk menghadap ke wajahnya.

"a-ani.. aku baik-baik saja lisa.." ucap jennie dengan mengalihkan perhatian lisa. ia segera duduk di sisi tempat tidur dan secara cepat ai menendang buku itu untuk masuk lebih dalam di bawah nakas. tanpa sepengetahuan lisa.

"a-ah .. oke.." lisa gugup karena tangan jennie masih menyentuh pipinya dan dengan wajah yang dekat.

cklekkk...

"haisstt lihatlah, kami semua mengkhawatirkanmu dan kalian justru bermesraan disini..?!" jisoo datang dengan ocehanya. dan  rose masuk terlebih dahulu untuk menghampiri jennie tanpa perduli ocehan jisoo.

"eonni baik-baik saja...?" tanya rose sembari megang pundak jennie.

"tentu saja, dia baik-baik saja.. mana mungkin dia bisa bermesraan jika dia tidak baik... lagipula kenapa kau cepat sekali berubah pikiran jennie...? bukankah waktu itu kau bilang tidak akan menerima perasaan lisa yang tidak normal itu." jisoo bersmirk untuk memprofokasi. dan tentu saja jennie melebarkan matanya dengan panik akan kata-kata jisoo. sementara lisa masih diam dengan wajah datarnya.

"yakk....jisoo eonni..! kapan aku pernah berkata seperti itu...!!" jennie membela diri dengan gugup sembari melirik sekilas ke arah lisa. jennie menggenggam tangan lisa erat-erat. dan jisoo semakin gencar memprofokasi melihat hal itu.

"wae..? mengapa kau menggenggam tangan lisa begitu erat.. ? kau takut kehilanganya saat kau tahu perasaanmu pada lisa...??" masih dengan wajah menyebalkan jisoo, membuat jennie semakin geram.

"yakk... rosie., bisa kau kandangkan rabbit sialan ini..!!" tunjuk jennie ke wajah jisoo. rose dan lisa sedari tadi hanya diam menyaksikan perdebatan yang tidak berbobot itu.

"kau tenang saja eonni... aku tidak akan memasukannya ke dalam kandang. tapi aku akan memotongnya dan memasukan kedalam perutku.. ayo jisoo eonni..." ajak rose sembari berjalan keluar.

"kemana...?" tanya jisoo dengan polos.

"memotongmu dan akan aku buat dak-kkochi
... aku lapar..." balas rose tanpa dosa, yang membuat jisoo ternganga.

"astaga .. tega sekali..." dan mendapat kikikan puas dari jennie.

"baiklah rosie... potong aku dengan penuh cinta oke..." jisoo berteriak sembari menyusul rose keluar. dan lisa hanya bergeleng melihat tingkah mereka.

lisa kembali menghadap jennie. ia membelai lembut rambut jennie dengan senyuman. membuat pipi jennie seketika memerah.

"istirahatlah... aku akan menacari makanan untukmu." ucap lisa dengan penuh perhatian. dan jennie mengangguk dengan malu.

"gumawo..." cicit jennie. dan lisa mencondongkan wajahnya untuk mencium kening jennie.

chuuppp....

THREE SOULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang