18. Can not wait

1.1K 130 0
                                    


LIVING ROOM APARTEMEN ROSE.

"dia masih merajuk..?" tanya jisoo. dan di angguki lisa.

"haisstt...  kenapa dia tidak sabaran sekali...apa dia sudah merindukan tunanganya hingga ia tidak bisa menunggu kabar dari irene.." jisoo menggelengkan kepalanya namun kemudian menutup mulutnya akan ucapan laknatnya, ia melirik takuk ke arah lisa. dan lisa masih terdiam akan banyak pikiran tanpa perduli kata-kata jisoo.

ya, sudah beberapa hari ini jennie uring-uringan sebab irene yang belum memberikan kabar tetang kepastian ia di rawat. akibatnya mereka jadi sasaran kekesalan jennie.

"mian lisa.. kau marah...?" cicit jisoo, karena melihat lisa yang masih terdiam.

"ani.. tapi aku merasa ada sesuatu yang salah.. kenapa dewi irene begitu lama hanya untuk mengecek kepastian raga jennie.." itu yang ada di pikiran lisa. karena ia merasa ada sesuatu yang tidak beres, namun ia tidak tahu apa itu. membuat jisoo ikut berpikir.

"kau benar... terhitung, sudah hari ketiga dari dia bicara akan ke rumah sakit itu... apa terjadi sesuatu..? tapi dia hantu, tidak mungkin kan dia mati dua kali..?" ucap jisoo.

"entahalah..  tapi bisa jadi dia sedang ada masalah... kau ingat kan kalau dulu ia pernah di tangkap oleh seorang cenayan.. bukankah itu artinya dia bisa saja dalam keadaan bahaya." jisoo mengangguk, membenarkan ucapan lisa.

"lalu apa yang harus kita lakukan... ?"

"aku tidak tahu."

"apa kita mencarinya saja .. siapa tahu kita bisa menemukanya di luar.." usul jisoo.

"tidak.. itu terlalu beresiko.. kau tidak ingat saat dia bilang kita tidak boleh ke rumah sakit itu sebelum ia datang memastikan..? aku yakin ada hal yang ia sembunyikan saat itu." jelas lisa. membuat jisoo kembali mengangguk.

"oke.. jadi kita lebih baik menunggu saja bukan..?" lisa mengangguk akan ucpan jisoo.

"benar.. kita hanya bisa menunggu." dan mereka sama-sama terdiam akan pikiran mereka masing-masing.

"kau tidak ingin ke kamar menemani jennie..?" tanya jisoo. membuat lisa menjadi murung.

"wae...?" tanya kembali jisoo.

"kau tahu sendiri dia sedang kesal. mana berani aku mendekatinya.."

"heissttt.. kau penakut sekali lisa... " sindir jisoo membuat lisa tidak terima.

"yakk... apa kau juga berani mengganggu rose jika dia sedang badmood..?" tanya lisa dengan kesal dan jisoo hanya bisa meringis.

"tentu saja.... tidak.. hahahaha..." jawabnya dengan tidak tahu malu. dan lisa hanya mematap datar jisoo.

"ngomong-ngomong.. kenapa rose belum pulang..?" tanya lisa yang sadar akan tidak adanya rose sedari tadi.

"entahlah.. kau tahu sendiri aku juga sudah mulai merasakan kantuk di siang hari, jadi saat aku bangun, aku hanya menemukan secarik kertas yang ia tulis. dia bilang akan  mengisi sebuah acara jadi mungkin sedikit telat pulang.." ucap jisoo dan lisa hanya mengangguk ringan.

"tumben kau tidak mengikutinya.."

"haisst .. sudah ku bilang aku tertidur lisa...! kenapa kau jadi tuli.. kalau aku tidak tidur,.sudah pasti aku mengikutinya, kau pikir aku tidak khawatir dia di goda oleh orang di luar sana." kesal jisoo.

"dasar hantu posesif..." cibir lisa.

"masalah buatmu.." jawab jisoo dengan enteng.

takk.. takk.. takk..

jisoo dan lisa seketika mendongak ke sumber suara tersebut. dan dia adalah jennie. dengan muka kesal dan pipi yang menggembung besar, ia turun dari tangga. ia melirik sekilas lisa dan jisoo, sebelum ia kembali melangkahkan kakinya.

THREE SOULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang