15. Who is ?

1.2K 131 0
                                    


lisa dan jennie turun dari kamarnya saar mereka sudah terbangun dari tidur mereka. seperti biasa, jennie mengaitkan tanganya di lengan lisa saat mereka menuruni tangga. dan mereka bisa melihat jisoo dan rose yang sudah duduk di sofa depan tv.

jisoo dan rose sedang fokus menonton tv, namun saat jisoo melihat kedatangan jennie dan lisa seketika ia  bersmirk.dan yang pasti ia menyiapkan godaan-godaan untuk jenni dan lisa.

"ekhmmm.... kaitkan terus saja tanganmu jennie. apa kau sedang training untuk melangkah ke pelaminan..? dasar, dulu saja kau berlagak menolak lisa. tapi lihatlah sekarang... kau seperti anak kucing yang lucu yang selalu menempel pada lisa.." goda jisoo dengan wajah tengilnya. dan rose sudah menepuk jidatnya. ia tahu apa yang akan terjadi.... perdebatan....

jennie seketika menatap sinis jisoo akan ucapan pedasnya. sementara lisa hanya diam seperti biasa.

"yakk eonni... kenapa kau selalu menggodaku..! kau iri karena aku tidak menggandengmu..?!" balas jennie.

"haistt mana mungkin aku iri... aku juga tidak ingin kau menggandengku, bisa-bisa rosieku cemburu kau tahu.." jisoo berkata dengan penuh percaya diri. membuat rose terheran.

"hahaha... kau terlalu percaya diri jisoo eonni... rose manusia.. mana ada manusia yang menyukai hantu...apa lagi hantu tengil sepertimu...hahaha.." jennie tertawa terbahak akan kata-kata jisoo. membuat jisoo seketika memajukan bibirnya. dan langsung melihat ke arah rose.

"benarkah begitu rosie...??" tanya jisoo dengan raut sedih membuat jennie merasa menang. dan rose hanya bisa memejamkan matanya melihat tingakah kekanakan jisoo yang mulai kembali muncul.

berbeda dengan lisa sedari tadi diam, ia merasa hatinya tercubit akan kata-kata jennie yang membuatnya sedikit tidak nyaman di pikiranya.

"apa kau juga akan demikian jennie, tidak bisa memantaskan manusia dan hantu.." batin lisa.

"sudahlah... kenapa kalian justru berdebat.. jennie eonni, aku mohon dengan sangat. jangan membuat jisoo eonni kembali tantrum oke..." rose mencoba melerai. dan jisoo masih dengan wajah sedihnya.

"salahkan mulutnya yang memulai rosie..!" tunjuk jennie pada jisoo dengan kesal.

"yak ...kenapa kau menyalahkanku.. salahkan tingkahmu yang membuat mulutku gatal untuk mengumpat..." balas jisoo. dan rose hanya bisa menghela nafas dalam-dalam.

"oke.. bisa kalian hentikan perdebatan kalian...  dan membahas hal yang lebih penting. atau perlu aku mengusir kalian semua dari tempatku..!!" rose sudah sedikit mendidih. membuat yang lain seketika terdiam.  jika tidak ingin kembali menjadi hantu homeless.

"ekhmm.. begini rose.. aku akan mengantar jennie ke apartemenya... mungkin disana ia bisa melihat banyak hal untuk memulihkan ingatanya." lisa memulai obrolan dengan benar. dan rose mangngguk-anggukan kepalanya, tanda menyetujui.

"baiklah.. lalu apa aku harus ikut serta..?"

"tidak perlu rosie.. kau di rumah saja, soalnya jika kau ikut otomatis hantu rabbit ini juga akan ikut. aku ingin menghemat tenagaku disana tanpa harus berdebat dengan seseorang yang menyebalkan.." jennie seketika menjawab rose dengan lirikan tajam ke arah jisoo. dimana jisoo ikut melirik jennie dengan tidak kalah tajam.

"yasudah.. tapi hubungi aku jika kalian ada masalah..."

"aku harus menghubungimu dengan apa rosie.. telepati..?? kau tahu sendiri kami tidak punya ponsel." jawab jennie denga raut wajah heran akan kata-kata rose. membuat rose terkikik akan kebodohannya yang lupa akan hal itu.

"mian.. kalau begitu hati-hati ... kami menunggu kabar baik kalian oke.." lisa dan jennie mengangguk.

"kami berangkat dulu.." jennie seketika menarik lisa untuk segera melangkah pergi. di saksikan jisoo dan rose.

THREE SOULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang