24. I Will Heal You

1.3K 126 0
                                    


LIVING ROOM KELUARGA KIM.

jennie duduk didepan woo bin dan ji hyun. ia sedikit gugup untuk meminta izin akan rencananya.

"kenapa sayang... ada yang ingin kau katakan..." tanya ji hyun. dan jennie masih menunduk memainkan jarinya dengan gugup.

"eomma.. appa.. j-jennie.. jennie ingin meminta izin eomma dan appa untuk pergi ke thailand. aku ingin membawa kembali cintaku eomma." cicit jennie. membuat ji hyun dan woo bin saling memandang.

"berapa lama...??" tanya woo bin dan jennie hanya bisa menggeleng. karena ia juga tidak tahu akan berapa lama.

"kau sudah tahu tempat tinggalnya..?" tanya ji hyun. dan jennie mengangguk.

"apa lagi yang perlu kau dengar sayang.. tentu eomma akan memgizinkanmu.. apa yang kau butuhkan selama kau tinggal disana..?  apartemen ..? mobil..?" tanya ji hyun. dan jennie menggeleng karena memang ia disana sudah pasti mendapatkan tempat tinggal tanpa harus mencari. apa ji hyun akan marah jika tahu jennie disana sebagai pembantu...? namun jennie tak sebodoh itu. tentu saja dia tidak mengatakan bagian itu.

"siapa sebenarnya laki-laki beruntung itu sayang. apa dia begitu tampan, hingga kau tidak bisa melupakanya..?" goda woo bin. membuat jennie seketika terdiam.

"eomma, appa.. a-apa kalian akan kecewa jika aku tidak bisa memberika keluarga normal seperti kalian.. aku juga tidak bisa yakin untuk memberikan kalian cucu." ji hyun dan woo bin seketika terdiam.

"apa laki-laki itu mandul sayang..?" tanya woo bin.

"bukan.."

"lalu.. apa laki-laki itu tidak menginginkan punya anak..?" tanya ji hyun.

"bukan juga eomma... tapi karena dia seorang wanita sepertiku..." ucap jennie membuat ji hyun dan woo bin seketika ternganga dengan mata terbuka lebar.

"w-wanita...??" woo bin masih ingin memastikan ucapan jennie.

"nee appa.. wanita... mian..  aku tahu kalian pasti kecewa karena sekarang aku menjadi gay..." lirih jennie. dan dia siap jika eomma dan appanya marah padanya...

namun salah, ji hyun justru mendekati jennie dan memeluk erat jennie.

"sayang kau tahu... dari awal eomma mengandungmu, eomma selalu berdoa agar bisa melihatmu bahagia... mungkin sekarang waktunya, lakukan apapun yang membuat mu bahagia sayang. kejar dia jika kau mencintainya.. eomma mengizinkanmu dan merestuimu dengan siapapun itu sayang.. asal kau bahagia dan dia benar-benar mencintaimu..." ucap ji hyun. membuat jennie menangis bahagia akan restu yang ia dapatkan.

"appa.. kau juga merestui dan dan mengizinkan jennie kan..?"  tanya jennie yang melihat appanya masih terdiam tanpa respon apapun.

"apa aku punya pilihan lain saat presiden tertinggi disini sudah memberimu izin dan restu. kau tahu appa akan kehilangan nyawa jika berbeda pendapat dengan eommamu .." dan lelucon itu mendapat tatapan tajam dari ji hyun. membuat woo bin menciut. dan jennie terkikik akan tingkah eomma dan appanya.

"kapan kau akan berangkat sayang...?" tanya ji hyun.

"besok eomma.. tidak apa-apa kan ..?"

"tidak apa-apa sayang, kami disini menunggumu.. cepat bawa calon menantu eomma itu kesini. dia harus bertanggung jawab karena sudah mencuri hati putri eomma satu-satunya." jennie hanya bisa mengangguk dengan mata berkaca-kaca.

"gomawo eomma.. appa.." lirih jennie dengan tangis bahagianya.

"kejar cintamu sayang, eomma ingin melihatmu bahagia kembali.." batin ji hyun.








**
jisoo, jennie dan rose kini sudah ada di bandara. rose memaksa untuk ikut mengantarkan jennie ke bandara, selain itu rose memang juga sangat merindukan jennie.

"eonni.. kau yakin akan kesana..?" rose bertanya dengan sedih. mungkin jika sifat lisa sama seperti dulu, rose akan dengan rela membiarkan jennie menyusul lisa. namun, dengan sifat lisa saat ini. jelas hanya ada rasa khawatir di hatinya..

"benar jennie.. kau bisa mundur saat ini sebelum terlambat..." tambah jisoo. dan jennie hanya bisa tersenyum sendu.

"aku sudah bilang eonni...walaupun aku di bunuh oleh lisa disana aku akan rela.."

pukk..

rose seketika memukul pelan bahu jennie.

"yakk.. eonni, apa kau rindu menjadi roh lagi, hingga kau mengatakan seperti itu..!!" rose kesal akan kata-kata asal jennie. membuat jennie tersenyum lucu.

"dan kau jangan membawaku lagi jika menjadi roh nanti..." tambah jisoo yang membuat rose ternganga.

"yakk.. jichu..!! kenapa kau ikut-ikutan asal bicara. kau tahu kalau ucapan adalah doa. jika kau ingin menjadi roh lagi, biar aku yang membunuhmu sekarang.." ucap rose dengan kekesalanya. sementara jisoo dan jennie sama-sama terkikik akan marahnya rose.

mereka saling bercanda dan tertawa.  hingga pembritahuan penerbangan ke bangkok thailand terdengar.

"ini tiketmu jennie.." ucap jisoo memberikan salah satu tiketnya pada jennie.

"nee.."

jisoo melihat ke arah rose yang sudah memanyunkan bibirnya. sudah biasa bagi jisoo menghadapi sikap rose yang manja saat ia akan pergi ke luar kota.

"rosieku.. bisa kau mundurkan bibirmu, itu menghalangiku memelukmu..." canda jisoo.

"yakk.. kenapa kau jahat sekali... " kesal rose namun langsung masuk ke pelukan jisoo. membuat jisoo terkikik dan tentu saja membalas pelukan istrinya.

dan pemandangan romantis itu tidak lepas dari mata jennie. dia hanya bisa tersenyum, antara bahagia dan sedih. bahagia untuk mereka dan sedih untuk dirinya...

"apakah kita bisa seperti itu nanti lisa..." batin jennie.

"eonni..." panggil rose.

"nee.."

"semoga sekses..." ucap rose dengan mengepalkan tanganya untuk memberi semangat. dan jennie juga mengangguk dengan semangat. mereka saling berpelukan sebelum memisahkan diri.









kini jisoo dan jennie sudah ada di dalam pesawat. namun jantung jennie sudah  bergemuruh, membayangkan pertemuannya dengan lisa..

ia menatap awan dari jendela pesawat. apakah dia akan membisikan sesuatu pada awan itu untuk menyampaikan pesanya pada lisa...?





"aku yang membuat luka, dan aku yang akan menyembuhkanya lisa..." lirih jennie dengan senyum bahagianya.





next....

THREE SOULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang