30. don't want to stop

1.5K 135 0
                                    


malam ini lisa tidak ada niat keluar malam. dan ini adalah sebuah sejarah bagi lisa. karena ia biasanya tidak pernah sekalipun absen dari dunia malamnya. mungkin malam ini pengecualian.

"apa aku perlu melihatnya..?? tapi itu bukan salahku kan... aku sudah memperingatinya... " lisa membenarkan diri sendiri.

ia masih mondar-mandir di dalam kamarnya. ia bimbang, antara melihat kondisi jennie atau tidak...

ia merasa bersalah, namun rasa benci masih menghalanginya...

ia ingin melihat kondisi jennie.. namun ia ragu dan malu jika nanti mommynya tahu...bukankah itu namanya gengsi...??

"jika aku kesana sekarang, mommy pasti melihatku. aku yakin dia akan memakiku lagi..." lisa masih berpikir dan berperang dengan egonya.

"ah... aku tahu.. kenapa aku tidak menunggu tengah malam saja. aku yakin mommy sudah tidur, jadi aku tidak akan ketahuan... benar, kau pintar lisa.." lisa tersenyum senang karena sudah mendapat ide.







hingga malam yang di tunggu-tunggu lisa telah tiba.

ckleek...

ia keluar dari kamarnya dan menuruni tangga dengan penuh hati-hati... ia bahkan menjelma menjadi seperti pencuri yang handal. ia melihat sekeliling yang memang sudah sepi, membuatnya sedikit lega.

hingga ia mencapai kamar yang ia tuju...

cekleek..

masih dengan mode hati-hati ia membuka pintu itu dan ia di sambut dengan kegelapan..

"haisst... kenapa dia tidak menyalakan lampu..? apa dia mengikuti gaya kamarku.." lisa meraba dinding dan..

ckliik..

lampu menyala, namun mengerutkan kening saat ia tidak menjumpai sosok yang ia cari. membuatnya sedikit panik... hingga ia bergegas keluar dari kamar itu dan...

bugh..

"aww.." lisa tidak sengaja bertabrkan dengan salah satu maid di rumahnya yang kebetulan belum tidur. maid itu seketika berdiri dan membungkuk saat ia melihat jika ia menabrak lisa.

"j-jeongsonghamnida.. nona lisa" dan lisa hanya mengangkat tanganya pertanda jika ia baik-baik saja. dan maid itu mencoba bergegas pergi, namun di cegah oleh lisa. membuat maid itu kembali menunduk takut.

"ngomong-ngomong... kau tahu dimana penghuni kamar ini...?" tanya lisa pada maid itu.

"m-maaf nona, bukankah penghuni kamar ini pembantu nona yang waktu itu sudah kabur.."

"bukan yang itu... yang ku maksud adalah jennie.." membuat maid mengangguk mengerti akan orang tersebut.

"b-bukankah nona jennie menggunakan kamar di sebrang kamar nona lisa.." pernyataan itu membuat lisa ternganga dengan mata yang melebar.

"sialan... tahu kamarnya bersebrangan aku sudah dari tadi menghampirinya, tidak perlu harus menunggu tengah malam seperti seorang pencuri..!!" batin lisa.

lisa seketika meninggalkan maid tersebut tanpa kata-kata tambahan. ia bergegas kembali naik ke atas untuk menghampiri kamar jennie.

hingga ia sekarang sudah berada di depan pintu kamar jennie..

cekleek...

lisa membuka pintu tersebut, dan ia mengintip kedalam kamar jennie yang sunyi. dan sepertinya ia tidak salah kamar, karena ia langsung di sambut oleh aroma parfum jennie yang sering ia pakai, yaitu strowberry...

lisa berjalan masuk ke kamar jennie dan ia bisa melihat jennie yang tertidur di atas ranjangnya dengan selimut tebal sedadanya.

"kenapa kau begitu keras kepala jennie.." lirih lisa saat melihat keadaan jennie yang lemah. bahkan ia juga melihat wajah jennie yang pucat. apakah lisa sedih dan menyesal...? entahlah.. hanya dia yang tahu.

lisa mendekati ranjang jennie dan duduk di sisi jennie.. ia mengangkat tanganya dan menaruh di kening jennie untuk memeriksa suhu tubuhnya... dan itu cukup panas. hingga tanganya turun membelai wajah jennie...

ia sedikit kaget, dari dekat ia bisa melihat luka-luka di wajah jennie.. dari luka lebam, bekas kecikan, bibir yang bengkak dan sudut bibir yang sedikit lecet...

"a-apa semua ini ulahku..??" lirih lisa dengan masih tidak percaya aka perbuatanya. ia masih membelai setiap bekas luka di wajah jennie. membuat jennie terusik ...

hingga jennie sedikit demi sediki membuka matanya. dan dengan samar ia melihat lisa didepanya, membuat jennie otomatis tersenyum..

"kenapa kau tersenyum..?" heran lisa akan tindakan jennie. dia sakit tapi tersenyum, bukankah itu aneh..pikir lisa.

jennie mengerutkan kening dan seketika terduduk saat yang ia lihat bukan khayalanya.

"l-lisa...?" jennie memastikan.

"kau pikir siapa lagi...? kai..?" sindir lisa. membuat jennie seketika tertunduk bersalah.

"m-mian..." lirih jennie. dan lisa masih terdiam menatap dalam ke arah jennie.

hingga kemudian lisa membuka suaranya...

"berhentilah jennie.."

deg...

ucapan lisa seketika membuat kaget jantung jennie. hingga jennie seketika mengangkat kepalanya dan menatap mata lisa dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"m-maksudmu...??"

"kau tuli.. aku bilang berhentilah jennie..! pergilah...!! kau akan terus mendapat luka seperti ini jika terus berada disini..!!" seketika lisa emosi. entah dia emosi dengan jennie atau emosi dengan dirinya sendiri yang telah melukai dan membuat jennie jatuh sakit.

"no lisa... aku sudah katakan aku tidak ingin kehilangmu lagi... aku rela, walaupun aku terus kau lukai disini.." jennie sudah menjatuhkan air matanya saat kata-kata itu ia ucapkan.

membuat lisa memejamkan matanya menghadapi keras kepala jennie. haruskah lisa mencari cara untuk membuat jennie tidak bersamanya..??

"jennie ini sudah berbeda.. please, pergilah.. percuma kau disini, karena bayangan pengkhianatanmu masih tertanam di pikiranku bahkan dalam mimpiku hingga saat ini." ucap lisa dengan nada penuh penekanan.

"aku akan bertanggung jawab lisa.. beri aku kesempatan..please. aku akan membantumu melupakan bayangan itu dan mengganti kisah kita yang baru..." ujar jennie. yang mendapat senyum mencemooh dari lisa.

"kau tahu.. justru dengan keberadaanmu disini.. membuat bayangan itu kembali lebih jelas jennie..!!!" lisa kini benar-benar sudah emosi. memecahkan tangis jennie.

"tidak lisa... apapun yang kau katakan, aku tidak perduli, aku akan tetap disini, aku tidak akan meninggalkanmu...!" jennie ikut meninggikan nada bicaranya sembari menahan sakit di wajahnya.

"terserah apa maumu jennie... aku sudah mengatakan dan menyuruhmu mundur dengan baik-baik... tapi jika kau masih keras kepala ingin tetap disini.. maka kita lihat, sebarapa sanggup kau mengahadapi lisa yang saat ini.." ucap lisa dengan tatapan tajam ke arah mata jennie. dan bersmirk dengan wajah jahatnya, ia belalu pergi meninggalkan kamar jennie.

brakkk...

lisa dengan keras menutup pintu kamar jennie. namun jennie tidak takut sama sekali akan ancaman dan perbuatan lisa yang akan melukainya... karena benar-benar hanya satu yang jennie takutkan untuk saat ini. dia hanya takut kehilangan lisa kembali...

"aku akan memperjuangkanmu honey.. jika suatu saat aku lelah, maka aku akan menghadirkan penyemangat yang akan membantuku nanti.." batin jennie dengan mengelus perut ratanya dengan senyuman. apa yang jennie pikirkan...???







**
sementara di dalam kamar yang lain, ada aum yang sedari tadi menggelangkan kepalanya melihat tingkah anaknya melalui cctv. ia melihat lisa sedari awal keluar mencari kamar jennie, masuk kekamar jennie dan keluar dari kamar jennie.

"dasar anak nakal.. kenapa egomu terlalu tinggi.. ?? aku jadi penasaran, apa mereka pernah punya hubungan sebelumnya..??"


next...

THREE SOULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang