32. Sorry Jennie

1.5K 135 3
                                    


lisa masih pusing memikirkan perbuatanya semalam. dan dia masih duduk di ranjangnya dengan laptop di pangkuanya...

ckleekkk....

tiba-tiba jennie datang dan lisa langsung menutup laptopnya denga  cepat ...

dengan senyum yang cerah jennie menghampiri lisa dengan nampan di tanganya. ia meletakan nampan di atas nakas dan duduk di sisi ranjang lisa dengan senyum yang masih bertengger di wajahnya.

lisa masih terdiam dan heran melihat tingkah jennie, ia juga bisa melihat luka yang terlihat masih baru di wajah jennie...dan ia tahu itu pasti ulahnya semalam, wajahnya pucat dan terlihat lemas, sepertinya ia menahan sakit.  tapi kenapa jennie justru tersenyum.. apa dia gila...? itu pikiran lisa saat ini.

"kau sudah lebih baik.. ? aku membawakanmu sup pereda pengar, karena kau terlalu mabuk semalam." ucap jennie dengan lembut. dan lisa masih terdiam dengan tatapan tak lepas dari wajah jennie.

"pekerjaanmu hanya untuk mengantar makanan, tidak usah terlalu berbasa basi untuk menanyaiku...!" ucap lisa ketus. melunturkan gummy smile jennie.

"a-ah.. b-baiklah.. panggil aku jika kau butuh sesuatu." ucap jennie, ia berdiri dan mulai melangkah pergi dan lisa masih tetap memandang jennie.

"sekali lagi aku benar-benar mengatakan kepadamu jennie... pergilah... sebelum kau hancur disini..!!" ucap lisa dengan penuh penekanan. dan tanpa mendengar jawaban jennie, lisa langsung pergi ke arah kamar mandinya dan...

brakkkk....

lisa kembali membanting pintu dengan kasar, seolah ia ingin menunjukan kemarahanya pada jennie.

dan jennie hanya bisa menunduk dan menghapus air mata di pipinya yang sedari tadi sudah mengalir.

"kau bisa jennie.. kau bisa.. kau harus kuat..." batin jennie mendengar kata-kata lisa.






**
saat ini lisa kembali ke tempat tongkrongannya, dimana lagi kalau bukan bar milik nick sahabatnya. namun ada yang berbeda kali ini, lisa tidak memesan alkohol lagi. ia tidak ingin berakhir mabuk dan meniduri jennie dengan kasar lagi.

sebenarnya saat ia mabuk ia tidak ingat apapun, jadi semua sex yang ia lakukan, ia tidak menikmatinya sama sekali. jadi dia hanya seperti menyiksa pembantu-pembantunya selama ini.

"apa ada meteor yang jatuh dan menimpa kepalamu hari ini... hingga kau hanya meminum minuman bayi dan berdiam diri disini.." ucap bambam menghampiri lisa.

"jangan mengganggunya bamie.. justru bagus, hari ini  mejaku tidak ada yang pecah karena ulahnya." nick ikut menimpali ucapan bambam.

mereka masing-masing duduk di samping lisa dan melihat ke arah lisa yang masih terdiam tanpa membalas ucapan bambam dan nick.

"apa yang bisa membuat wanita meninggalkan kita..?" tanya lisa tiba-tiba. membuat bambam dan nick terheran.

"bukankah kau selama ini yang mengundang mereka. kenapa sekarang kau jadi mengusir mereka..? kau sudah bosan dengan pembantu wanita, dan ingin mencoba seorang ... pria..??" dengan bodoh bambam mengatakan hal itu. nengundang tatapan tajam dari lisa. dan nick hanya bisa memijat pelipisnya menanggapi ucapan bambam.

"jangan dengarkan manusi bodoh ini lisa.. sekarang coba jelaskan, siapa wanita itu...?" dan mungkin nick lebih peka akan cerita lisa.

".. pembantu barumu...??" tanya nick kembali. dan lisa mengangguk ringan.

"jadi kau dilema hanya karena seorang pembantu..??"

"dan bisakah kau menyuruh satu manusia ini diam nick. atau aku akan membuatnya tidak bisa bicara seumur hidup.." ucap lisa dengan kesal pada bambam yang sedari awal membuatnya emosi. dan nick menatap tajam bambam seakan menyuruhnya untuk diam, dan bambam menuruti itu.

THREE SOULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang