42. Minho

1.5K 137 0
                                    

pagi ini suasana di pedesaan matamata nwe zealand begitu cerah, membuat semua orang lebih bersemangat menjalani hari ini.

begitupun dengan jisoo dan rose, mereka sudah bangun dari tidur mereka. jisoo sudah memasak dan rose dengan tenang masih menyantap sarapan buatan jisoo...

jisoo duduk di sebrang sofa lisa. ia memandang lisa yang masih meringkuk dan tertidur pulas di atas sofa. ya.. lisa masih tertidur di pagi yang cerah itu, mungkin karena dia tidur terlalu larut hingga ia masih belum bangun...?? atau mungkin karena pikiranya yang sedang bahagia sehingga ia lelap tertidur hingga kesiangan...??

dan kemudian ia melihat pergerakan lisa yang mulai terusik. dan ya... lisa mulai meregangkan otot-otot di tubuhnya...

"kamjagya...!!" dan lisa sektika kaget saat melihat jisoo di sebrangnya dengan mata menatap lisa dengan lekat. lisa mendudukan dirinya dan ikut melihat ke arah jisoo.

"wae eonni..?? kenapa kau melihatku seperti itu..?? apa kau tidak pernah melihatku tertidur..??" lisa kesal, dan jisoo mengangguk ringan.

"kau benar..aku tidak pernah melihatmu tertidur seperti itu.. apa sofanya begitu nyaman hingga kau begitu lelap hingga kesiangan...??" lisa mengerutkan kening dan melihat jam di tanganya.

"astaga...!! kau benar eonni.. aku seharusnya bangun pagi untuk membantu jennie memasak, setidaknya membantu pekerjaan rumah lainya..." lisa dengan panik segera berdiri, namun seketika jisoo mencegahnya...

"tunggu tunggu tunggu... duduklah anak ayam... apa maksudmu..?? apa kau ingin menjadi pembantu di rumah ini sehingga kau berkata begitu...??" jisoo tak mengerti dan lisa memutar matanya dengan jengah.

"yakk ... mana mungkin seorang CEO restoran terkenal menjadi pembantu..!!! itu artinya aku ingin melakukan pendekatan padanya eonni...! haruskan aku terus terang seperti itu...??!" ucap lisa dengan kesal, dan jisoo mengangguk mengerti.

"aahhh begitu... tapi sepertinya rencanamu harus kau ubah lisa.. karena jennie sudah tidak ada di rumah sejak pagi tadi" dan lisa mengerutkan kening.

"maksudnya..???"

"jennie sudah pergi sedari tadi... dia berkebun di perkebunan strowbarry sebrang..." lisa seketika melebarkan matanya akan ucapan jisoo.

"whatttt...!!!!! berkebun...!!!" dan jisoo menertawakan ekspresi dan nasib lisa.







***
LISA POV.

disinilah aku sekarang, di tempat yang tidak pernah sama sekali semasa hidupku terlintas di pikiranku untuk menginjak tanah perkebunan. bahkan hanya untuk berjalan-jalan sekalipun. tapi demi jennie mungkin suatu pengecualian...

aku masih mengitari perkebunan ini mencari keberadaan jennie.. hingga aku melihatnya, ia sedang memetik buah strowberry. aku tersenyum, hingga aku juga melihat pria kecil sainganku. ya.. walaupun jennie sudah menjelaskan padaku, tetap saja pria kecil itu terang-terangan menyukai niniku... dan itu menyebalkan, karena ia selalu menang banyak jika di dekat jennie...

aku berjalan mendekati jennie yang sibuk dengan pekerjaanya..

"h-hai jennie.." sektika jennie melihatku dengan sedikit kaget. mungkin ia tidak percaya melihatku menyusulnya di perkebunan, dan sebenarnya aku juga tidak percaya aku disini...

"lisa.. kau sedang apa disini..??" aku tersenyum kikuk, tentu saja menemuimu jennie...!!

"emmm... aku ingin membantumu..." seketika aku ingin mengutuk mulut sialanku ini yang asal bicara... aku hanya bisa memejamkan mataku meratapi kebodohan mulutku. sejak kapan kau bisa berkebun lisa..!! apa kau ingin mempermalukan dirimu di depan jennie...!!

"kau yakin...??"  dan aku masih enggan menjawab pertanyaan jennie, hingga ji un menarik baju jennie dan membisikan sesuatu.

"mommy... mommy yakin ingin mempekerjakanya..?? sepertinya ia tidak akan bisa apa-apa.."  bisik pria kecil itu sembari menatapku...

"bahkan anak kecil itu bisa mengukur kemampuanmu lisa.." batinku.

"semua orang bisa melakukanya ji un, asal dia mau belajar.. sekarang kau lanjutkan memetiknya, mommy akan mengajarkan aunty ini dulu oke..?" dan ji un mengangguk. jennie menatapku dengan senyumnya, apa dia menertawakanku sebenarnya...??

dan cobaan hidupku di mulai dari detik ini. jennie benar-benar membawaku ke perkebunan awal, dimana kita harus menanam bibit strowbarry, memindahkanya ke tanah, menyiram sesuai jadwal, memupuknya dan merawatnya dari rumput liar yang tumbuh, hingga proses akhir, yaitu memetik strowbarry yang berkualitas.

hingga hari sudah sore, bahkan aku tidak pernah bekerja sampai berkeringat seingatku.

"huuffftt..." aku merebahkan diriku di salah satu saung di dekat perkebunan. apa aku sudah gila..?? aku terseyum meledek diriku sendiri akan kegilaanku. hanya karena cinta, aku rela melakukan semua ini, hingga badanku benar-benar lengket..

"kau suka..??" tanya jennie yang tiba-tiba ada di sampingku, aku bangkin mendudukan diriku. dan ia memberiku air mineral botol padaku.

"thanks.." ucapku menerima botol tersebut.

"aku benar-benar tidak menyangka kau mau melakukan semua ini.."

"aku tidak munafik jennie... aku melakukan semua ini karenamu.." dan aku melihatnya terdiam. apa dia masih ragu..??

LISA POV END.





dan mereka masih saling menatap dengan pikiran mereka masing-masing...

"jennie...!!!!" hingga tiba-tiba  ada seseorang yang memanggil jennie dari kejauhan. dia seorang pria mudah, dia berlari menghampiri jennie dan lisa.

"minho..??" pria itu tersenyum kearah jennie dan lisa seketika tertunduk, apa dia akan punya saingan..??

dan jennie terseyum ke arah minho. ya dia adalah salah satu pekerja di perkebunan, dia bertugas mengantar buah strowbarry ke kota. jadi ia hanya mempunyai sedikit waktu di perkebunan, namun saat ia kembali ke perkebunan, ia akan selalu menyempatkan diri menemui jennie dan dari situlah mereka dekat.

"aku mencarimu sedari tadi... nah, aku membawakanmu bunga dari kota. aku tidak sengaja melihatnya saat perjalanan pulang, dan aku mengingatmu, jadi aku membelinya untukmu..." ucapnya dengan memberikan setangkai bunga pada jennie, hingga jennie otomatis melirik ke arah lisa yang masih tertunduk. sebenarnya ia tahu perasaan lisa, namun ia juga tidak enak jika menolak pemberian minho, karena dia selama ini begitu baik padanya...

"terimakasih.." lirih jennie. yang masih terdengar oleh lisa.

lisa hanya bisa tersenyum kecut, namun tidak untuk minho, ia justru tersenyum gembira melihat jennie menerima bunga itu. hingga ia tersadar aka keberadaan lisa di samping jennie.

"kau...??" minho menunjuk lisa, dan lisa langsung mengangkat wajahnya dengan senyum palsunya.

"aku lisa.. " lisa menyodorkan tanganya, dan minho menjabat tangan tersebut.

"aku minho teman dekat jennie..apa kau pekerja baru disini..??" dan lisa melirik sedikit ke arah jennie yang terlihat gugup.

"a-ah.. ya, aku pekerja disini.." dan minho mengangguk.

"emm.. lisa.. apa boleh aku memijam waktu jennie sebentar..?? ada sesuatu yang ingin aku katakan pada jennie" ucap minho dengan ragu. dan lisa mengerti akan maksud ucapan minho. bukankah itu artinya minho mengusir lisa...?? dan lisa tidak punya hak untuk melarang bukan..??

"baiklah.. kebetulan aku juga masih ada banyak pekerjaan.. aku permisi dulu, nikmati waktu kalian.." lisa seketika bangkit meninggalkan mereka tanpa melihat ke arah jennie seketika jennie sedikit panik akan perasaan lisa dan minho semakin tersenyum senang.

hingga lisa benar-benar menghilang dari pandangan mereka..

"apa yang ingin kau katakan minho-ssi..??"

next.....

THREE SOULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang