28. We Do It.

1.6K 134 3
                                    


jam kini sudah menunjukan pukul 02.00 dini hari. namun jennie masih belum melihat tanda-tanda kepulangan lisa. jika kemarin ia tidak sengaja terjaga menunggu lisa. namun kali ini ia terjaga untuk menunggu lisa...

ia mengira kepergian lisa di pagi hari membuatnya akan pulang malam. namun lihatlah... ternyata ia salah perhitungan, karena waktu sudah hampir pagi, namun lisa belum kunjung kembali, hingga masakan yang ia masak harus rela tertelantarkan akibat tak bertuan...

jennie masih merebahkan dirinya sembari mempertajam pendengaranya...

ckleeekk..

samar-samar ia mendengar seseorang membuka pintu. dan jennie tahu siapa itu. dengan gummy smile yang seketika muncul di bibirnya, ia mulai bergegas merapikan diri dan piyama tidurnya jangan lupa dengan kotak pengobatan yang wajib ia bawa.

jennie segera berjalan keluar untuk menghampiri kamar lisa.





JENNIE POV.

ckleekkk....

dan seperti biasa, aku di sambut dengan kegelapan di dalam kamarnya dan ini benar benar gelap. bahkan penerangan lampu tidur di nakas juga tidak menyala. apa lisa belum pulang...? tapi aku benar-benar mendengar seseorang mebuka pintu ini.

aku memberanikan diri untuk masuk ke kamar lisa dan menyalakan lampu tidur di atas nakasnya. dan aku melihat ke ranjangnya yang masih kosong. huuuffttt aku menghela nafas dalam dan mulai lemas. jadi suara tadi bukan suara kepulangan lisa...?? aku sedikit kecewa, dan berencana memutar tubuhku untuk melangkah kembali ke kamarku. namun saat aku memutar tubuhku...

"kamjagya...!!!" aku seketika terlonjak kaget melihat lisa yang ternyata sudah berdiri di belakangku. dan aku masih mengusap dadaku dan menetralkan nafasku.

"lisa kau membuatku kaget..." ucapku, namun lisa masih terdiam menata tajam ke arahku, membuatku gugup. dan aku mulai melihat raut wajahnya yang berubah menyeringai dan menatap tubuhku dari atas kebawah.

"pembantu baru ini sexy juga ternyata..."

deg...

lisa mabuk..?? aku bisa mencium bau alkohol dari nafasnya. dan jantungku mulai bergemuruh dan semakin gugup akan tatapan lisa.

hingga aku melihatnya melepas semua pakainya, mulai dari jaket, sepatu, celana jeans dan kaos yang ia pakai. dengan tatapan yang masih terpaku ke arahku.

dan kini, hanya dengan sport bra dan celana boxernya, ia mendekatiku.. aku takut, apakaha malam ini kami akan melakukanya...??

ia mulai menelusuri wajahku dengan jari telunjuknya. jari yang cukup dingin membelai wajahku. dengan tatapan bengisnya ia kembali menyeringai.

"wajahmu lembut juga, sepertinya mommy memberikan jalang yang berbeda.." dan aku mulai mejamkan mataku dan menggigit bibir bawahku menahan tangis.

ia mengapit pipiku di sela-sela jari telunjuk dan ibu jarinya dengan keras, membuat pipiku sakit. ia dengan tajam menatap ke arah bibirku. apa yang di pikikrkan seperti apa yang aku pikirkan...? hingga..

chuuuupppp....

dan benar saja, ia mencium bibirku dengan kasar. namun kenapa aku begutu bodoh justru berdebar, aku seharusnya takut. apa karena rasa rinduku dengan bibir ini...???

ia dengan kasar melumat bibirku... apa aku berhak membandingkanya dengan lumatan lembutnya yang dahulu... jangan mengeluh jennie..!! bukankah kau yang membuatnya seperti ini..!!

aku masih memejamkan mataku. dan aku mulai membalas lumatan kasaranya. hingga ia semaking mengobrak abrik mulutku dengan lidah dan gigitan kecilnya... hingga tanganya sudah mulai meremas payudaraku dari luar piyama tidurku..

THREE SOULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang