41. Thanks

1.5K 147 2
                                    

JENNIE POV.

aku masih melihat lisa yang menundukan wajahnya dengan sedih, apa yang sebenarnya ia pikirkan...? apa tentang ji un. jika iya... bukankah itu sangat lucu.

"mommyyyyy.... temani ji un tidur.. kenapa mommy tidak ada disampingku..." ucap pria kecil ini dengan manja. dan mungkin lebih baik aku menjelaskannya nanti setelah menidurkan ji un, anak ini akan menangis jika tidak segera di tidurkan.

"iya sayang.. mommy akan temani ji un. tapi sebelumnya.. sapa dulu teman-teman mommy.." ucapku sembari melirik ke arah jisoo, rose dan lisa. membuat ji un juga ikut melihat ke arah mereka bertiga.

"anyeonghaseyo.. ji un imnida.." ucapnya sembari membungkuk hormat dan kembali memeluku, membuatku benar-benar gemas.

"emm.. eonni, aku akan menidurkan ji un dulu. disini masih ada satu kamar kosong, jika kau dan rose ingin istirahat. dan..."aku menggantung uncapanku saat melihat lisa, dan ia mungkin merasakan tatapanku hingga ia seketika mengangkat wajahnya dan tersenyum..

"it oke jennie.. aku bisa tidur di sofa, itu tidak masalah.." ucapnya dengan sopan. dan sejak kapan ia menjadi lebih sopan dan mau menerima hal seperti ini...?? aku kira ia akan marah atau memprotes...

"baiklah lisa.. maaf, seandainya aku tahu kalian akan datang, mungkin aku bisa menyiapkan ranjang lebih..."

"jangan terlalu sungkan jennie.. bahkan jika kau menyuruh lisa tidur di depan rumahmu dia juga tidak akan keberatan... iya kan anak ayam..?" dan aku tahu jisoo mencoba menyindir lisa. dan aku lihat lisa hanya menatap tajam jisoo dengan bibir yang memanyun. bukankah biasanya dia akan membalas dengan kata-kata kasar...??

"mommyyyy... ayo... ji un ngantuk.." ji un sudah mulai menarik-narik bajuku.

"iya sayang.. ayo kita ke akamar. semuanya..  aku permisi dulu..." ucapku sembari berjalan mengikuti tarikan ji un.

JENNIE POV END.





kini tersisa jisoo, rose dan lisa di ruangan makan.

"lisa.. sepertinya kau harus bekerja keras.. ternyata pesaingmu bukan hanya orang dewasa, tapi juga anak kecil ..xixixi...." ucap jisoo dengan kikikanya.

"yakk.. eonni.. kenapa kau meledeku.. !! kau kira aku akan kalah dengan seorang anak kecil...!!" lisa merasa kesal.

"sudahlah lisa, jangan dengarkan jichuu... aku yakin kau pasti bisa membuat jennie eonni luluh kembali padamu... yaa... walaupun pria kecil itu memang terlihat manis.. huuffttt kenapa aku jadi menginginkan yang seperti itu.," rose menambahi. dan seketika jisoo melebarkan matanya mendengar ucapan rose..

"kau ingin...!!!? sekarang juga aku akan mengabulkanya rosieku.. ayo kita buat yang lebih dari pria kecil itu..." ucap jisoo sembari menarik rose dengan gembira. dan rose seketika tersadar akan obesesi jisoo dan membuatnya menepuk keningnya..

"yakkk jichu... bukan begitu maksudku...!!" namun jisoo tidak perduli, ia masih menyeret rose masuk kekamar tamu jennie. dan tinggal lisa yang sendiri dengan nasip malangnya..

"huuffffttt... kenapa mereka bisa dengan tega menampakan kemesraan mereka di depanku..." ucap lisa dengan sedih.

ia mulai mengambil sesuatu di kopernya untuk di jadikan selimut dan bantal tidurnya..

"bahkan aku tidak di berikan apapun untuk tidur oleh jennie... astaga, baru sekarang ada anak konglomerat tidur seperti glandangan." dan lisa masih meratapi nasib jiwa dan raganya saat ini.

hingga menit dan detik berganti. sudah satu jam lebih lisa tidak bisa memejamkan matanya... jam sudah menunjukan pukul 11 malam. ia kembali membuka lebar matanya yang tidak bisa terpejam itu.

THREE SOULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang