27. Approval.

1.3K 119 1
                                    


takk..

lisa menaruh kasar gelas beer yang  barusan ia teguk. 

"bisa kau sedikit pelan menaruh gelasnya...! kau lupa sudah berapa meja yang pecah akibat gaya minummu yang penuh emosi." ucap nick, salah satu teman lisa yang merupakan pemilik bar itu.

semenjak pembicaraan gila pagi itu dengan jennie. lisa langsung meninggalkan rumah dan  masuk ke bar milik sahabatnya ini, walaupun bar belum buka. namun nick masih melayani sahabatnya ini jika tidak ingin barnya hancur karenanya.

ini sudah botol ke tiga yang lisa minum. dan ini masih siang, nick menggelengkan kepala melihat tingkah lisa yang berubah semenjak ia bangun dari komanya.

"hentika lisa.. ini masih siang, jika kau minum sampai malam, akan separah apa kau mabuk nanti. sebenarnya apa masalahmu begitu berat saat ini..?" tanya nick yang masih melihat lisa meminum beer di tanganya.

"jangan tanyakan masalah pada lisa.. karena memang hidupnya penuh dengan masalah. dia tidak akan berada disini setiap hari jika tidak ada masalah. benar kan lisa.." ucap bambam yang baru saja tiba. ia bekerja di bar itu. dan salah satu teman lisa juga.

"bisa kau diam bajingan...!" ucap lisa dengan dingin.

"wooowww.. dia sudah mulai mabuk...?? dan apa sudah ada pengganti pembantumu yang kemarin kabur.. ?? dan sekarang perawan mana lagi yang di dapatkan nyonya aum untukmu lisa.. ?? haisst... apa kau sengaja membuat wanita di kota bangkok ini menjadi bekasmu semua lisa...!!" bambam menggelangkan kepala dengan kesal akan kelakuan dan kebiasaan lisa. sebab begitu mudah lisa mendapatkan wanita di saat dirinya krisis wanita...

dan ya mereka semua tahu akan hal itu. karena walaupun lisa tidak dalam keadaan sadar meniduri setiap pembantunya. namun ia punya cctv di kamarnya. hingga saat ia mabuk dan melupakan perbuatanya, ia masih bisa melihat hal apa yang ia lakukan sebenarnya saat ia mabuk...

lisa tersenyum kecil mendengar ucapan bambam.

"sepertinya kali ini aku mendapat yang bekas..." ucap lisa dengan bersmirk. sementara nick dan bambam tidak terlalu mendengarkan kata-kata lisa yang sudah mulai mabuk...







**
sementara jennie di mension mengerjakan semua pekerjaanya sebagai pembantu lisa. dari mulai membersihkan kamar lisa, maupun mencuci baju lisa sendiri. yang tidak pernah di lakukan oleh pembantu-pembantu lisa sebelumnya.

ya, para pembantu sebelumnya adalah hanya bekerja membersihkan kamar lisa dan mengurus lisa jika sudah berada di rumah. berbeda dengan jennie yang seakan menjelma seperti istri untuk lisa. dan aum menyaksikan semua itu denga senyum kecilnya.

"jennie...? apa yang kau lakukan sayang..?" tanya aum yang melihat jennie sedang berada di dapur seperti akan melakukan sesuatu.

"a-ah.. a-aku akan memasak mom.." membuat aum heran.

"memasak..??" jennie mengangguk.

"untuk apa..?? bukankah tadi maid sudah memasak. kau hanya tinggal memakanya jennie, tidak perlu memasak, atau kau ingin menu yang lain..? aku bisa memanggilkanmu maid untuk memasakan menu yang kau mau..." jennie menggeleng keras akan ucapan aum.

"bukan mom.. tapi jennie ingin memasak untuk lisa..." cicit jennie sedikit gugup. apa aum akan marah..?

aum yang sedari tadi heran, seketika tersenyum dan terkikik.

"apa kau menyukai anak nakalku..?"

deg...

ucapan aum membuat jennie semakin gugup dengan jantung yang tidak aman.

"a-aku .. aku hany-"

"sudahlah jangan di jawab, mommy sudah tahu jawabanya... dan sebenarnya kau tidak perlu repot-repot memasak untuk lisa. karena dia sangat jarang makan di rumah kecuali pagi hari... tapi aku akan mendukung usahamu untuk mendekatinya..." potong aum dan segera berlalu pergi meninggalkan jennie dengan pipi yang memerah.

apa itu artinya dia sudah mendapatkan dua restu....? dari orang tuanya dan dari orangtua lisa. jadi sekarng dia harus semangat untuk meluluhkan lisa kembali..

jennie kembali ke aktifitas, memasak makanan untuk lisa. dengan gummy smilenya yang mengiringi kegiatanya, ia mulai telaten memotong dan memasukan bahan-bahan makanan yang akan dia olah, seolah-olah dia adalah chief yang handal... apa dia lupa siapa mertuanya hingga ia bisa percaya diri berdiri di dapur manoban...???

sementar aum memanggil suaminya untuk melihat tingakah jennie, pembantu rasa menantu yang di ceritakan aum.

"jadi itu yang bernama jennie.. ? cantik.. tapi kenapa dia mau dengan anak nakal kita..?" ujar mario yang menemani aum melihat kegiatan jennie dari lantai dua rumahnya.

"entahlah.. tapi apapun alasanya, aku sangat setuju jika ia menjadi menantuku nanti..." tambah aum dengan senyum senangnya.

"kenapa kau terlalu percaya diri sekali... jennie memang mau, tapi apa lisa juga mau.. kau lupa ..? saat kau menjadikan miss thailand pembantu lisa...? dia juga tak kalah cantik, tapi lisa bahkan tidak melirik sekalipun sampai ia kabur dari mension bukan.." ucapan mario seketika membuat senyum aum memudar dan lemas.

"kau benar hubby...haisstt.. kenapa kau justru memutuskan harapanku...!!! aku yakin jennie berbeda. aku bisa melihat dari raut wajah mereka berdua kemarin." aum masih mencoba yakin. dan mario hanya bisa mengangguk dari pada mendapat masalah.

"terserah apa katamu sayangg... jadilah cenayan untuk nasib mereka berdua. tapi untuk saat ini, bisakah kau melayaniku. kau tahu aku hari ini tidak ada pekerjaan.. dan aku ingin..." ucap mario dengan rayuannya. dan aum seketika memerah akan permintaa mario, sebab ia juga ingin..

"tunggu apa lagi ayooo..." aum langsung menarik mario masuk ke kamarnya denga tergesa. apa nyonya manoban sudah benar-benar horny....??








**
sementara di negara lain, ada pasangan jisoo dan rose yang baru saja selesai melakukan aktifitas panasnya dengan penuh keringat...

"rosieku.. kau benar-benar belum ingin punya baby..?" tanya jisoo. dan itu adalah pertanya yang sering jisoo tanyakan. namun ia selalu mencoba bertanya lagi dan lagi, berharap jawabanya berbeda.

"jichu, sudah berapa kali aku mengatakan... kalau aku  sudah siap, aku pasti akan mengatakan padamu...!!" rose sedikit kesal akan keinginan jisoo yang ingin segera punya bayi, sementara dirinya belum siap.

"tapi kenapa...??  kita sudah menikah.. bukankah tinggal menghadirkan manusi kecil di antar kita...?"

"jichu... waktu itu saat kau menikahiku, ku kira kau adalah wanita tulen. hingga aku berfikir jika nanti kita akan membutuhkan waktu yang lama untuk hamil. oleh karena itu aku menerima lamaranmu..." ucapan rose membuat jisoo sedikit sedih.

"apa kau kecewa dengan kelainanku yang bukan wanita seutuhnya..?" tanya jisoo dengan lesu.

"kau gila... tentu saja tidak... justru itu membuatku semakin nikmat.. pe*is mu benar-benar memanjakan lubangku dengan sempurna..." balas rose dengan nada menggoda membuat jisoo ternganga sempurna akan kata-kata kotor rose.

"astaga rosie... gereja mana yang mengajarimu seperti itu...." ucap jisoo dengan tidak percaya. namun rose seketika mengalihkan pandanganya ke arah api yang menyala di depan jisoo. dan seketika melebarkan matanya ...

"yakkk.. jichu...!!! cepat matikan kompor itu. kau membakar masakan terakhir kita...!!!" ucap rose dengan kesal. dan jisoo seketika ikut melihat ke arah api yang menyala di dekatnya.. ia melebarkan matanya dan langsung membasahi kain yang ada di dekatnya untuk memadamkan api itu.

ya, ternyata kegiatan panas yang mereka lakukan adalah memasak bersama. dan jisoo hanya bisa menyengir akan kelalainya. hingga mendapat tatapan tajam rose.

"hihihi.. mian rosiekuuuuu..." cicit jisoo denga ber aigyo.

next....

THREE SOULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang