Tiga Puluh Satu

60.6K 5.4K 456
                                        


Bagus membuat ulah.

Kali ini dengan narasi sok najis yang membuat Nyala dan juga Mayang ingin muntah. Dalam sebuah wawancaranya dengan surat kabar lokal, Bagus Cendrakna itu melontarkan kalimat menjijikkan yang membuatnya kini dicerca oleh kedua adiknya.

"Lo najisin banget sih, Gus!" Mayang yang sudah sangat eneg langsung saja mengeluarkan tudingan. "Ngapain lo kampanye bawa-bawa kita, Kampret!"

Bagus yang menjadi sumber masalah, hanya berpura-pura tak peduli. Ia sok sibuk dengan ponsel di tangan. Padahal, tak ada yang menghubunginya. Men­scroll grup WA khusus caleg dari partai Bintang Indonesia, Bagus bersiul-siul mencoba mengabaikan gerutuan Mayang yang membabi-buta.

"Lo bisa hapus nggak tagline lo di baliho itu!" Mayang meradang marah. "Turunin spanduk-spanduk nggak jelas lo itu, Gus! Atau gue bakar semuanya!"

"Ck, nyetaknya mahal, Nyet," Bagus membalas santai. "Lo mau apa, ngeganti biaya cetaknya? Halah, udahlah, sok seleb banget sih lo," cebik Bagus merotasikan bola mata.

"Bagus, Bangsat!" maki Mayang seraya melempar Bagus dengan kotak tisu. "Terus, kenapa lo juga makin nggak jelas di Koran Realita itu, sih, Gus? Bikin gue mau muntah!"

Well, begini ceritanya.

Jadi, Bagus diwawancarai oleh sebuah surat kabar. Mengenai visi misinya menjadi caleg dari partai Bintang Indonesia. Lalu, ya, seperti yang diduga, jawaban Bagus melantur ke mana-mana. Puncaknya, Bagus malah mengatakan bahwa dirinya adalah sosok anak pertama yang begitu protective menjaga adiknya. Hingga muncul tagline yang berbunyi ;

"Pilih Bagus Cendarkna untuk mewujudkan masyarakat harmonis yang demokratis. Si sulung yang sayang keluarga. Yatim piatu yang sangat menjaga adik-adiknya."

Halah, menjaga apanya?

Buktinya saja, Nyala malah hamil di luar nikah.

Ck, Bagus memang pembohong kelas teri.

Dan yang membuat Mayang meradang adalah editan fotonya dan juga Nyala di latar spanduk yang bertuliskan nama Bagus sebagai caleg.

"Gue nggak terima, ya, Gus! Pokoknya, lo turunin semua spanduk-spanduk lo itu! Atau, gue bakar semua yang ada di jalan!"

"Alah, May, selow kali," Bagus benar-benar mengabaikan protes wanita itu. "Udahlah, apalah arti dari foto-foto itu? Lagian, sablonnya ngaco. Muka lo nggak jelas kok."

Ya, karena itu salah satunya.

Bisa-bisanya, wajah mereka sangat tidak sedap dipandang.

"Berengsek!"

Kemudian, Mayang berusaha memukul Bagus dengan tas. Mereka berdua benar-benar gaduh sekali. Berbeda dengan Nyala yang sedari tadi sibuk menjelajah e-commerce untuk mencari sesuatu yang sepertinya akan sangat dibutuhkannya sebentar lagi.

"La!"

Seruan Mayang membuat Nyala akhirnya mendongak menatap kedua saudaranya itu.

"Lo ngapain aja sih? Bantuin dong, ngehajar si Bagus yang nggak ada bagus-bagusnya ini!"

"Lo duluan deh, gue masih sibuk," ujar Nyala yang kembali menekuri ponselnya. Sesekali, tangannya hinggap membelai perut. Beberapa hari lagi, usia kandungannya akan mencapai 12 minggu. Yang artinya, tiga bulan sudah ia resmi berbadan dua. Perutnya pun mulai memperlihatkan perubahan. Belum terlalu membuncit, tetapi sudah terlihat seperti ada benjolan mungil di bagian perut bawahnya. Tepatnya di bawah pusat. Dan itulah yang sekarang tengah ia elus-elus, gemas.

Nyala RahasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang