Pondok Hagrid Dan Pasangan Untuk Hermione

229 31 2
                                    

Setelah pelajaran Mantra, Hermione menyelinap sendirian menuju pondok Hagrid. Masih mengenakan jubahnya, ia merasakan angin sejuk yang membawa aroma hutan, membuatnya semakin merindukan sosok setengah raksasa yang penuh kehangatan itu. Langkahnya ringan menuruni tangga, tangan mungilnya menyentuh labu-labu besar milik Hagrid yang tertata rapi di kebun. Saat tiba di depan pintu pondok, ia mengetuk dengan penuh semangat, diikuti suara berdecit yang akrab.

"Hagrid!" Hermione memeluk tubuh besar itu, disambut dengan elusan lembut dari telapak tangan besar Hagrid di kepalanya.

"Masuklah, masuk," suara Hagrid terdengar penuh kegembiraan.

"Aku sangat merindukanmu, Hagrid," kata Hermione dengan senyum yang tulus.

"Tentu saja, kau sudah dua minggu ini tak kemari. Setidaknya kau masih mengingatku," jawab Hagrid sambil mengajak Hermione masuk ke dalam pondok yang hangat.

"Ayolah Hagrid, aku tak akan pernah melupakanmu. Setidaknya aku mengunjungi setiap minggu kan? Tentu aku lebih baik dari Harry," kata Hermione sambil duduk di kursi kayu yang nyaman.

Hagrid tertawa keras, suaranya bergema di seluruh pondok. "Masuklah, Malfoy. Masuk."

"Hah?" Hermione kembali berdiri, melihat Draco di depan pintu. "Apa yang kau lakukan di sini?"

Draco masuk dengan canggung, "Tak ada, aku hanya mengikuti mu."

Hagrid berjalan ke belakang sambil membawa teko dan gelas besar. "Jadi, ada apa di antara kalian berdua?"

Hermione melihat Hagrid dengan mata membulat, "Apa yang terjadi? Tentu saja tak ada."

Hagrid menatap keduanya dengan mata berbinar, "Benarkah? Kalian kelihatan sangat cocok bersama, lho."

Hermione tersenyum kecut, "Oh, Hagrid, jangan bercanda. Draco dan aku? Tidak mungkin."

Draco mengangkat alis, "Oh? Kenapa tidak mungkin? Aku ini cukup menarik, kan?"

Hermione tertawa kecil, "Menarik? Mungkin, jika kau bukan Malfoy."

Draco berpura-pura tersinggung, "Apa salahnya jadi Malfoy?"

Hermione mengangkat bahu, "Banyak. Tapi aku yakin kau tahu sendiri."

Hagrid tertawa terbahak-bahak, "Kalian ini, lucu sekali. Minumlah teh ini, kalian akan merasa lebih baik."

Draco duduk dengan ekspresi waspada, "Teh buatan Hagrid? Aku harap ini bukan lagi ramuan yang meledak saat diteguk."

Hagrid tertawa lagi, "Oh, tenang saja, Malfoy. Itu hanya terjadi sekali. Atau dua kali. Mungkin tiga."

Hermione tak bisa menahan tawa, "Dan siapa yang menjadi korban kali ini?"

Hagrid menyeringai, "Kebetulan, itu Fang. Aku belum pernah melihat anjing itu berlari secepat itu."

Draco tertawa, "Oh, aku bisa membayangkan. Mungkin Fang pikir dia sedang ikut perlombaan lari."

Hermione menambahkan, "Mungkin sebaiknya kau ajak Fang lagi, Hagrid. Dia butuh olahraga."

Hagrid menyeringai, "Ayo, mari kita ajak dia lain kali. Dia pasti senang."

Mereka bertiga tertawa keras. Hermione merasa lega, seolah semua beban hilang sejenak dalam kehangatan dan keceriaan pondok Hagrid.

Hagrid melanjutkan, "Kalian tahu, aku pernah mencoba membuat kue apel sendiri. Ternyata, lebih keras dari batu."

Hermione terkejut, "Kau serius? Bagaimana rasanya?"

Hagrid menjawab sambil tertawa, "Tak ada yang tahu. Tak ada yang berani mencobanya."

Draco menggoda, "Mungkin kau bisa kirimkan ke musuh-musuhmu, Hagrid. Itu senjata mematikan."

MINE : DRAMIONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang