'Aaarkh!'
Draco Malfoy terbangun dengan kaget saat mendengar sebuah teriakan, hal itu membuatnya segera bangkit dari tempat tidurnya dan meraih kaus di atas kursi belajarnya lalu berlari membuka pintu. Jantungnya berdetak kencang saat dia menuruni tangga, suara teriakan itu semakin keras dan jelas di telinganya.
Di bawah sana, di atas lantai yang dingin, tergeletak seorang perempuan dengan rambut coklat bergelombang. Darah mengalir cukup deras dari tangannya. "Hermione," panggil Draco dengan suara yang bergetar. Dia menyentuh cairan merah yang menggenang di lantai, sementara matanya menatap wajah gadis di depannya yang sedang menutup mata.
Saat Draco berusaha menggapai gadis di depannya, dia merasakan tubuhnya seolah jatuh ke dalam genangan darah di lantai. Semakin ia berusaha meraih tubuh Hermione, semakin dalam ia tenggelam.
"Hermione!" dia berusaha berteriak, tetapi suaranya terdengar seperti bisikan. "Hermione!"
"Drake!" Tiba-tiba Draco terbangun dengan napas tak beraturan. Di sampingnya Theodore dan Blaise menatapnya, "Kau tak apa?" Theodore menepuk-nepuk pundak Draco.
Sementara Draco menggelengkan kepala, berusaha memahami apa yang baru saja terjadi. "Apa ini?" gumam ya sembari mengusap wajahnya yang basah.
Blaise yang memegang segelas air segera menyembunyikan nya di belakang punggung lalu mengangkat bahu, "Mana aku tau. Kau yang dari tadi teriak Mmmm ione! Hmm Mione! Hermionee!" Blaise menirukan suara Draco dengan nada mengejek.
Draco berdiri dengan cepat, membuat Blaise mundur beberapa langkah. Dia meraih kausnya di lemari dan segera berjalan menuju pintu. "Mau kemana?" tanya Theodore sambil menendang kaki Blaise.
"Bukan urusan kalian," jawab Draco dengan nada tajam, sebelum akhirnya melangkah keluar dari kamar.
Draco menyusuri koridor Hogwarts dengan cahaya temaram dari ujung tongkatnya, pikirannya masih kacau oleh mimpi buruknya tadi. Ia segera keluar menuju halaman kemudian menaiki sebuah pohon besar di sana, setelah berada di atas ia menikmati pemandangan luas ke arah menara Gryffindor. Matanya manangkap cahaya redup dengan bayangan yang membilas dari jendela. Draco menatap lama bayangan itu sebelum akhirnya turun dan kembali ke asrama.
__________________________________
"Halo, Granger," suara dingin Draco Malfoy memecah keheningan pagi di koridor Hogwarts. Hermione Granger yang sedang memeriksa daftar tugasnya mendongak dan menatap Draco dengan alis terangkat. Tatapan tajam mereka bertemu sejenak sebelum Draco melanjutkan langkahnya meninggalkan Hermione Yang merasa terganggu.
Hermione menutup buku di tangannya, "Apa maksudmu, Malfoy?"
Draco berhenti dan berbalik dengan ujung bibir yang terangkat. "Aku hanya menyapamu tidak boleh? Aku juga ingin memastikan kau masih bisa bereaksi, Granger. Ternyata benar."
Hermione menarik napas dalam-dalam mencoba mengendalikan emosinya, sementara Draco mengangkat bahu acuh tak acuh. "Ah kau selalu saja serius, tak pernah berubah."
Hermione merasakan pipinya memerah, bukan karena malu, tetapi keren kemarahannya. "Lebih baik aku tetap seperti ini daripada menjadi pengecut sepertimu."
Draco tertawa kecil, suaranya terdengar dingin seperti biasanya. "Oh ya? Kita lihat saja Nanti, Granger."
Mereka saling menetap tajam sejenak sebelum Draco berbalik dan berjalan dan jauh. Hermione mahalan napas, berusaha menenangkan dirinya sebelum kembali berjalan ke Aula besar sambil kembali membuka buku.
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE : DRAMIONE
FanfictionNb : Setiap cerita punya alur masing-masing yaa. Termasuk cerita ini ada progres dan beberapa masalah yang aru tambahkan dan gak ujug-ujung ke Dramione nya yaaa :) Bukan hanya kisah romansa juga masalah baru yang terbit. Pasca perang, Draco Malfoy...