EOTH; 07

501 66 8
                                    

07; Kita itu Manusia... Kan?

•chapter seven; start•

"Gimana keadaan abang Lo? Udah mendingan?"

Junkyu melirik Jaehyuk yang duduk di seberang mejanya sekilas dan kembali melanjutkan makannya, "Udah, seminggu lagi dia udah bisa balik ke rumah."

"Itu abang Lo beneran kena begal?" tanya Asahi dengan nada antara ragu dan terkejut.

Seorang dari keluarga Kim terkena begal? Punya berapa nyali tukang begal itu berani-beraninya mengusik keluarga Kim?

Junkyu mengangguk tentunya, "Pelakunya udah ditangkep, biasalah anak-anak jalanan yang emang suka ngebegal sembarangan."

Kali ini Junkyu tidak berbohong, meski kakaknya tidak benar-benar dibegal namun dengan kekuatan dan kuasa keluarga Kim, para oknum-oknum pembegal masyarakat telah ditangkap karena meresahkan warga. Sungguh baik bukan keluarga serigala ini?

"Seriusan abang Lo kena bacok lehernya? Gila sih, kalo gue jadi keluarga Lo mungkin gue udah nuntut mati-matian pelakunya." ujar Asahi yang sepertinya sangat mengikuti kelanjutan kasus dari keluarga temannya ini.

Jaehyuk menatap Asahi penuh tanya, "Lo kok kayak ngikutin beritanya banget?"

Asahi terkekeh, "Lagian seru sih beritanya, kok bisa-bisanya ngebegal anak konglomerat. Otaknya dimana coba?"

"Iya juga, sih. Udah males hidup kali tuh begal." balas Jaehyuk menimpali.

Junkyu sedikit tersinggung dengan ujaran Asahi dan Jaehyuk, apakah anak-anak itu secara tidak langsung mengatainya bodoh karena membuat kisah palsu pembegalan ini? Tahan amarahmu, Junkyu. Mereka tidak salah kali ini.

"Padahal tadinya gue kira abang Lo kena aimofagos." ujaran Asahi yang secara tiba-tiba ini ternyata berhasil membuat Junkyu tersedak makannya sendiri.

Dengan panik Jaehyuk menyodorkan air minumnya yang segera diteguk oleh Junkyu, "Pelan-pelan bro makannya, nggak ada yang mau ngambil makanan Lo. Santai aja."

"Ehem, maaf tadi gue nggak sengaja makan cabe." ujar Junkyu sesekali akan terbatuk.

Junkyu menatap arlojinya guna mengecek pukul berapa sekarang. Setelahnya ia mulai merapihkan barang bawaannya, "Gue duluan, kelas gue bentar lagi mau di mulai. Makanan kalian nggak usah dibayar, tadi udah gue bayarin."

"Padahal barusan mau minta traktir, ternyata udah dibayarin." jujur Jaehyuk sembrono.

"Tai Lo." rutuk Junkyu yang tentunya hanyalah candaan membuat dua temannya itu tertawa terbahak.

"Makasih, Kyu." ujar Asahi yang diangguki oleh Junkyu sebelum pria Kim itu berlalu pergi.

Asahi menatap Jaehyuk beberapa saat sebelum ia melontarkan sebuah pertanyaan atas keraguan yang ia rasakan, "Lo percaya abangnya Junkyu kena begal?"

Jaehyuk mengangguk samar dan sedikit ragu, "Ya percaya..? Kenapa emangnya? Lo nggak percaya?"

"Sejujurnya enggak sih, tapi kalo emang yang konfirmasi langsung dari pihak keluarga Kim gue mah percaya-percaya aja." jelas Asahi.

"Lah emang kemaren yang konfirmasi siapa?" tanya Jaehyuk.

"Pihak polisi sama pihak medis." jawab Asahi.

Jaehyuk terkekeh, "Percayalah, dua profesi itu nggak main-main, cuy."

•••

"Bang, jemput dong."

"Emang kenapa sama motor Lo?" tanya Junkyu kala mendengar permintaan sang adik dari ponselnya.

Ending of The HellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang