19; Dunia yang Berbeda Sulit Untuk Bersatu
•chapter nineteen; start•
"Eh? Abangnya Jeongwoo kan?"
Jihoon sontak menatap ke arah kursi belakang dimana Doyoung baru saja memasuki mobil milik Junkyu. Ia melemparkan senyum demi menghilangkan kerutan dalam di dahi si bungsu Kim. Berhasil meski tetap terdapat banyak pertanyaan di benak Doyoung.
"Kenalin, gue Park Jihoon." kenal Jihoon seraya menawarkan jabatan tangan yang ternyata langsung dibalas oleh Doyoung dengan ramah.
"Gue Doyoung, adeknya bang Junkyu." kenalnya entah mengapa membawa-bawa nama Junkyu ke dalam dialog perkenalannya.
Junkyu segera melajukan mobilnya, menatap Doyoung dari kaca. Junkyu tersenyum melihat wajah Doyoung yang kebingungan seperti sedang menyelesaikan suatu teka-teki besar hanya karena keberadaan Jihoon di dalam mobil mereka. Ternyata setelah berhubungan dengan Jihoon selama kurang lebih 2 bulan, Junkyu sama sekali belum pernah memperkenalkan Jihoon ke keluarganya.
Jahat sekali.
"Jihoon ini pacar gue." ujar Junkyu singkat yang berhasil membuat kedua mata Doyoung membola terkejut.
"Hah?"
"Udah 2 bulan kita pacaran, gue mau bawa Jihoon ke rumah. Mau gue kenalin ke mama papa." jelas Junkyu yang semakin membuat otak Doyoung panas karena sibuk bekerja.
Apa-apaan ini? Seorang Kim Junkyu yang selama ini ia sangka adalah jomblo ternyata memiliki kekasih? Astaga, lelucon macam apa ini?
"Bang Jihoon?" panggil Doyoung.
"Kenapa?" balas Jihoon.
Doyoung menatap Jihoon dengan tatapan kosong, "Kok Lo mau sih bang pacaran sama cowok bentukan kayak gini?"
Jihoon tergelak, sedangkan Junkyu memasang wajah tak terimanya. Apakah adiknya itu sedang bermaksud menghinanya?
"Maksud Lo apaan?" kan, Junkyu sudah naik pitam agaknya.
Doyoung tersenyum tengil, "Secara masih banyak orang yang lebih bagus dari dia."
"Sini Lo, Doy. Gue gorok lu." ancam Junkyu yang selalu dianggap bercanda oleh Doyoung.
Jihoon menghentikan tawanya perlahan, "Abang Lo kaya soalnya, sayang banget kan kalo ditolak?"
Doyoung menjentikkan jarinya setuju, "Kali ini gue terima alasan Lo, karena emang bang Junkyu ini suka banget traktir gue. Iya kan bang?"
Junkyu yang merasa ada pesan tersirat di dalam kalimat sanjungan sang adik hanya mendengus lirih. Tak lain lagi Doyoung sedang membutuhkan pembuktian, dalam artian pemuda itu ingin meminta traktiran kepadanya.
"Gelato coklat? Deal?" tawar Junkyu.
"Deal!" balas Doyoung semangat.
Mudah sekali bukan membereskan keinginan si bungsu Kim ini?
•••
"Tapi dia manusia, Junkyu."
Junkyu bergeming di kursinya, rasanya ia ingin menghilang saat ini juga. Berbagai ucapan dari sang ayah membuat dirinya tersadar akan kenyataan bahwa Junkyu dan Jihoon berada di dunia yang berbeda. Tak seharusnya mereka bersama kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Ending of The Hell
FanfictionAimofagos itu tidak nyata, namun orang-orang selalu membicarakannya. *** Kota Madison dilanda sebuah teror aneh yang telah banyak merenggut nyawa warganya. Begitu aneh teror yang terjadi membuat orang-orang berpikir bahwa aimofagos benar nyata keber...