EOTH; 34

405 55 7
                                    

34; Sebentar Lagi Adalah Ajalku

•chapter thirty four; start•

"Dan kau Lathrotires, aku berharap jika nantinya kau hidup berkali-kali setelah kematianmu ini, hidupmu akan sangat buruk hingga kau menyadari semua kesalahanmu terhadapku!"

Junkyu menatap kedua netra itu dengan begitu dalam, begitu juga dengan Jihoon yang menatapnya dengan penuh cinta. Tatapan serupa seperti tatapan mereka pada 17 tahun yang lalu. Namun kali ini berbeda, mereka saling berhadapan untuk menentukan ajal siapa yang akan datang.

"Aku udah banyak ngelakuin kesalahan selama hidup aku Ji. Bahkan setelah aku mati dan hidup lagi untuk ketiga kalinya." ujar Junkyu.

Junkyu melempar pisau itu ke atas lantai, meraih kedua tangan Jihoon dan menggenggamnya lembut, "Aimofagos mengutuk hidup aku, dan ternyata kutukan itu masih berlaku di kehidupanku yang ketiga ini."

"Aku kembali menghancurkan kesucian sesosok Aimofagos Ji..." tangis Junkyu.

"Ini kesalahan aku, dan selama ini aku nggak pernah menyadari kesalahan itu. Ji, tolong lepasin kutukan itu. Aku capek Ji, tolong bantu aku." pinta Junkyu yang saat ini berlutut di hadapan Jihoon seraya menempelkan punggung tangan sang pujaan hati di kedua matanya.

Jihoon tak dapat melakukan apapun, ia teramat terkejut dengan apa yang Junkyu katakan. Apa maksud pria itu? Kutukan apa? Dan apa katanya? Ini adalah kehidupan ketiganya? Sebenarnya siapa Kim Junkyu ini?

"Aku adalah Lathrotires yang sama seperti Lathrotires yang aku ceritakan saat itu Ji. Dan maaf, aku juga yang udah memalsukan sejarah dunia bawah." jelas Junkyu.

Jihoon melepaskan genggaman tangan Junkyu membuat pria Kim itu menatapnya kejut dan sedih. Namun disaat yang bersamaan, kini Jihoon justru menghambur untuk memeluk lathortires yang selama ini ia rindukan.

"Aku bakal ngelakuin apapun buat melepas kutukan itu, Kyu." ujarnya membuat hati Junkyu terenyuh.

Namun ucapan Jihoon selanjutnya membuatnya membeku, "Meskipun nantinya aku harus mengorbankan nyawaku."

Junkyu membalas pelukan itu dengan erat dan menggeleng di perpotongan leher sang kasih, "Nggak Ji. Tolong, jangan hancurin kisah cintaku di kehidupan ketigaku ini."

•••

"Bener apa yang gue bilang? Lo kembali ngulangin kesalahan yang serupa. Artinya? Ya, lo bakal mati sebentar lagi Kim Junkyu."

Junkyu menatap Mashiho yang sedang duduk bersantai dengan semangkuk anggur di pangkuannya. Pria itu belum juga Junkyu bunuh sejak penangkapannya yang hampir 18 tahun lalu. Apa alasannya? Tentu karena keberadaan aimofagos yang harus Junkyu musnahkan.

Tapi setelah kutukan itu kembali terjadi, haruskah Junkyu melanjutkan pemburuan aimofagos ini?

"Besok jadwal lo dieksekusi, jam 1 siang." ujar Junkyu.

Mashiho justru tertawa, "Lo udah ngehilangin kesucian sesosok aimofagos, bahkan anak lo yang setengah aimofagos itu udah berusia 17 tahun sekarang. Kenapa nggak dari dulu aja lo bunuh gue?"

"Tentu aja karena lo baru tau kalo si Jihoon itu aimofagos murni." ujar Mashiho menjawab pertanyaannya sendiri.

Mashiho meletakkan mangkuk berisikan anggur itu di atas meja, "Kalo lo tau Jihoon adalah aimofagos sejak dulu, mungkin lo nggak akan membuang-buang duit buat keperluan hidup gue disini. Bener kan?"

Ending of The HellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang