7. PERJODOHAN?

33.9K 995 23
                                    

sebelum membaca harap follow komen dan vote terlebih dahulu.♥️🫀🫁

__________


"KAMU MAU JADI ANAK YANG BODOH?!" Bentak Pak Irman.

Pagi-pagi buta kediaman Januarta sudah terdengar keributan, Vanila gadis itu menunduk takut Papanya marah akibat dirinya yang kemarin di hukum karena membuat kegaduhan di sekolah.

"KAMU PIKIR SAYA DAFTARIN KAMU SEKOLAH DI SANA PAKEK DAUN? SAYA DAFTARIN KAMU DISANA PAKEK UANG VANILA, SUPAYA KAMU MENJADI ANAK YANG PINTAR!"

"KAMU SAYA HUKUM, MULAI HARI INI KAMU GAK BOLEH MAKAN DAN KAMU JUGA BOLEH KEKUAR KAMAR!" Kata  laki-laki paruh baya itu dengan keras, Kemudian iya melenggang pergi meninggalkan Vanila dan istrinya.

"Sana masuk kamar." Perintah Mama Tari.

Vanila gadis itu mengangguk, Dia berjalan dan memasuki kamarnya Kedua orang tuannya paling tidak suka saat dirinya membuat masalah, Beda halnya dengan sang adik ketika Velika membuat masalah kedua orang tuanya sama sekali tidak peduli. Vanila anak pertama yang akan mewarisi kekayaan keluarga Januarta, Meskipun nanti sang adik juga sama, Yaitu akan mewarisi tapi tidak di tuntut seperti dirinya

Tapi orang tuanya tidak tahu bahwa dirinya di sekolah selalu di bully dan di asingkan, Di sekolah Vanila tidak memiliki teman satupun bahkan adiknya sendiri tidak mau berteman dengannya.

Gadis itu duduk di meja belajarnya iya membuka laci dan mengambil sebuah silet, Vanila menatap pergelangan tangannya yang mulus, Jika di ingat-ingat sudah lama iya tak membentuk absard di pergelangan tangannya.

Perlahan gadis itu menggoreskan silet itu ke pergelangan tangannya. Bahkan iya menikmati setiap goresan dia tersenyum melihat darah yang mulai menetes.

"Ini sakitnya gak seberapa kalau di bandingin sama sakit yang mereka berikan," Lirih gadis itu, Vanila menggigit bibir bawahnya ada rasa ngilu dan sakit yang iya rasakan.

Perlahan iya meluruhkan badannya ke lantai, Gadis itu terisak dan menekuk lututnya,Vanila gadis itu menatap langit-langit kamarnya.

"Setidaknya kalau aku tidak di izinkan untuk bahagia maka izinkan aku untuk menjadi kuat, Karena aku tau masalah kedepannya bakal lebih besar dari pada ini." Tutur gadis itu.

Jam masih menunjukan pukul 9 lewat beberapa menit. Tapi bagi Vanila ini sudah malam Karena dia berada di dalam kamarnya dan dia akan bertahan disini selama Papa nya sudah memperbolehkannya keluar.

"Izinkan aku untuk istirahat, Meskipun tidak selamanya." Ucap gadis itu sebelum menutup matanya.

~o0o~

Sedangkan di ruang tamu Mama Tari sedang membaca koran, Wanita paruh baya itu masih terlihat sangat muda meskipun umurnya sudah berkepala empat, Saat sedang fokus membaca koran suara dering Henphone membuatnya menatap ke atas meja dimana benda pipih itu berada.

VANILA ANASTASIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang