sebelum membaca harap follow komen dan vote terlebih dahulu.♥️🫀🫁
__________
Masih di tempat yang sama yaitu lapangan basket tempat dimana Vanila melaksanakan hukumannya. Gadis itu sudah di banjiri oleh keringat. Karna dia harus mengganti hukuman Alda & Agrasa. Tinggal sepuluh putaran lagi iya selesai.
Sedangkan Nathan terus memperhatikan gerak-gerik Vanila. Sebenarnya iya kasihan melihat hidup gadis itu yang jauh dari kata baik-baik saja. Pasti Vanila capek tiap hari mendapatkan bullyan maupun kekerasan.
Akhirnya hukuman gadis itu selesai bahkan jam istirahat sudah tiba. Nathan bolos 2 pelajaran sekaligus. Di tangan laki-laki itu sudah ada air dingin yang iya beli dari kantin. Vanila berjalan ke arah Nathan. Nathan sedang duduk di pinggir lapangan. Dengan rokok yang ada di tangan kanannya dan air di tangan kirinya.
"Nih buat Lo minum, kalau Lo gak minum nanti Lo mati kehausan karena di sekolah ini gak ada satupun orang yang peduli sama Lo," Ucap Nathan dengan wajah datarnya.
"Kalau gak ada satupun yang peduli sama aku terus ini kenapa kamu ngasi air minum sama aku?," Tanya gadis itu dengan raut wajah yang bertanya.
"Gw cuman kasian gak lebih dari itu." Jawab laki-laki itu tanpa menatap lawan bicaranya. Vanila gadis itu mengangguk.
"Btw aku bisa beli minum sendiri kok di kantin," Jawab gadis itu. Dia masih berdiri di depan Nathan.
"Emang Lo punya uang? Gak punya sangu aja belagu," Sindirnya.
Vanila langsung terdiam kenapa laki-itu tau kalau dirinya tidak ada uang sepeserpun. Bahkan tadi pagi iya hanya makan satu roti dan segelas air putih. Karna bik Ijem yang pulang kampung setelah acara tadi malam. Dan di rumahnya tidak ada yang masak. Dan gadis itu tidak masak terlebih dahulu karena iya takut terlambat ke sekolah.
Vanila mengambil air itu. "Makasi." Ujarnya dan duduk di sebelah Nathan. Iya meneguk air dingin itu sehingga hanya tersisa setengah. Rasanya tenggorokannya sangat kering.
Nathan hanya berdehem iya membuang rokoknya yang hanya tersisa setengah. "Kok di buang?" Tanya gadis itu.
"Udah di bilang gak baik ngerokok di depan cewek." Balasnya.
Vanila mengangguk. Matanya terus menatap ke arah Nathan. Hingga suara salah satu murid membuat nya mengalihkan pandangannya ke arah murid itu.
"Lo di suruh ke kantin sama Agrasa." Kata siswa itu dan setelah mengatakan itu iya langsung pergi.
Vanila berdiri. "Aku ke kantin dulu." Pamit gadis itu. Nathan hanya mengangguk dan Vanila yang sudah pergi.
Gadis itu terus berjalan bahkan tatapan sebagian murid masih sinis. Dan dengan terang-terangan mereka menyindirnya tapi gadis itu hanya tersenyum. Hingga kakinya berhenti tepat di pintu kantin yang sedang ramai. Dia mencari sosok Agrasa dan yap laki-laki itu berada di tengah-tengah kantin bersama para sahabatnya dan juga Alda dan dua anteknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
VANILA ANASTASIA
Teen Fiction-please be wise in reading- ∆ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ∆ Tentang Vanila yang memiliki luka di masalalu dan tentang Vanila yang menjadi korban pelecehan oleh anak remaja geng motor dimasa putih biru. Tubuhnya di jamah dengan cuma-cuma. Bahkan harga dir...