13. DI GANGGU

27.2K 871 23
                                    

sebelum membaca harap follow komen dan vote terlebih dahulu. ♥️🫀🫁

__________

Vanila sudah berada di markas Gelgion Keadaan gadis itu sekarang jauh dari kata baik  Telapak tangannya luka karna ulah Agrasa. Dan sekarang iya di paksa untuk melayani Alaska sahabat dari laki-laki itu.

"Udah siap?" Tanya Agrasa dia mencolek dagu gadis itu Karna Vanila sedari tadi hanya menunduk.

"Kalian jahat" Lirih gadis itu tanpa menatap lawan bicaranya.

"Lo buta HAH!" Bentak Agrasa. "Kalau orang ngomong tu tatap orangnya Bangsat.

"Jangan nangis Mulu Anjing, Gw mau lo layanin temen gw Bukan nangis kayak gini" Hardik Agrasa marah.

Vanila semakin menangis sejadi-jadinya Perkataannya Agrasa benar-benar membuat hatinya seperti di tusuk ribuan jarum. Sakit yang iya rasakan. Apa serendah itu dirinya? Apa semurah itu dirinya? Rasanya harga dirinya sudah tidak ada lagi.

"Bangsat ni cewek!" Umpat Agrasa, Iya pergi meninggalkan Vanila di atas roftoop sendirian Tapi sebelum itu iya menendang punggung gadis itu.

Sedangkan di luar temen-temennya sedang menikmati minuman keras yang baru saja di beli oleh Rafa.

Brak.

Agrasa membanting pintu laki-laki itu berjalan dengan muka yang kesal sekaligus marahDia meraih wine yang ada di tangan Rafa.

"Kenapa Lo?" Tanya Rafa dengan tatapan sayu.

"Mungkin jalang nya ngelawan kali, Gak mau di jual HAHAHA." Racau Arkan.

Sedangkan di atas roftoop Vanila masih menangis. Gadis itu duduk termenung di atas roftoop iya menatap langit yang mendung. Tatapanya bahkan terlihat kosong,Dia memeluk kedua lututnya.

"KENAPA HIDUP AKU BEGINI,HIDUP AKU BERANTAKAN DAN PENUH DENGAN LUKA, AKU CAPEK, AKU JUGA MANUSIA YANG KAPANPUN BISA LELAH, GAK ADA YANG TAU SEPUTUS ASA APA AKU BUAT NGELANJUTIN HIDUP UNTUK DIRIKU SENDIRI" Teriak gadis itu. Sakit di tangannya tidak sebanding dengan sakit hatinya.

"Tolong kuatkan aku ya tuhan, Aku hanya gadis kecil yang mudah lelah dan menangis, Jangan berikan aku ujian yang seberat ini."

Iya menutup matanya mengunakan kedua telapak tangannya. Rasanya sedikit lega saat sudah meluapkan sedikit keluh kesahnya.

~o0o~

Pagi telah tiba Vanila sudah siap dengan seragam sekolahnya. Tadi malam jam tiga shubuh iya pulang dengan berjalan kaki, Karna semalam tidak ada satupun orang yang mengantarnya untuk pulang, Sebenarnya tadi malam Danzel ingin mengantarnya tapi laki-laki itu di ancam oleh Agrasa.

Soal luka-lukanya sudah iya obati dan hari ini iya memakai hody, Jam masih menunjukan pukul Enam lewat 2 menit, Vanila berjalan ke arah dapur Ternyata disana ada bik Ijem yang sedang sibuk memasak.

VANILA ANASTASIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang