sebelum membaca harap follow komen dan vote terlebih dahulu. ♥️🫁🫀
___________
Hujan turun dengan sangat deras bahkan Vanila yang memakai Selimut masih tetap kedinginan. Akhirnya gadis itu terbangun dari tidurnya dan memutuskan untuk pergi ke dapur membuat minuman hangat seperti susu jahe.
Setelah selesai membuat minuman gadis itu kembali ke kamarnya dan duduk di tepi balkon. Jam menunjukkan pukul 11:50 dia menatap hujan yang sangat deras. Suara ponsel membuat gadis itu mengalihkan pandangannya ke atas nakas tempat dimana ponselnya berada.
"Siapa yang nelpon malam-malam begini." Gerutu gadis itu dengan kesal. Pasalnya orang itu tidak berhenti menelpon nya. Dan akhirnya Vanila mengambil ponsel itu dan ternyata yang menelfonnya adalah Agrasa.
"Halo kenapa Sa?" Tanya gadis itu setelah mengangkat nya. Di sebrang sana terdengar sangat bising dan ramai. Pasti Agrasa sedang berada di markasnya begitulah pikir gadis itu.
"Ke markas gue sekarang" Kata Agrasa di sebrang sana.
Vanila mengucek matanya dan melihat jam yang ada di kamarnya, Agrasa tidak salah ngomong kan apa dia sudah Gila di luar hujan sangat deras dan ini juga sudah larut malam. Apa tidak ada waktu untuk besok.
"Tapi di luar lagi hujan, Dan ini juga udah mau masuk jam 12 malam" Balas gadis itu.
"Gue gak mau tau pokoknya malam ini Lo harus datang ke markas gue!" Bentak Agrasa di sebrang sana dan memutuskan telponnya dengan sepihak.
Vanila menggigit kuku nya dia bingung apa dia harus kesana. Kalau dia izin sama Mama nya pasti tidak akan di izinan dan terpaksa dia harus kabur. Vanila tau Agrasa orang nya nekat dan kalau dia tidak datang pasti laki-laki itu sendiri yang akan datang kesini dan membawa nya pergi ke markas.
Vanila takut Agrasa kasar lagi pada nya maka dari itu gadis itu harus selalu menuruti perkataan Agrasa. Demi Agrasa dia rela menerobos hujan yang sangat deras dengan bermodalkan jas hujan dan jaket.
Vanila menggunakan sepeda ontel yang ada di pos satpam dia tau itu sepeda Bik Ijem kalau pergi ke pasar.
"Demi Agrasa." Kata gadis itu dan menggayuh sepedanya bahkan tidak ada satupun kendaraan yang lewat jalan benar-benar sangat sepi.
Sedangkan di markas Gelgion Agrasa tertawa puas pasti sebentar lagi Vanila akan datang. Vanila memang gadis bodoh yang sialnya gadis itu selalu nurut padanya.
"Giman Sa, Si Vanila udah kesini belum?" Tanya Rafa.
"Dia lagi Otw." Balas Agrasa.
Yang lain mengangguk dan melanjutkan untuk meminum minuman keras itu. Bahkan mereka sudah habis puluhan botol dengan merek yang berbeda. Dan saat ini mereka semua dalam kondisi mabuk tapi Danzel sedikit menemukan kesadaran nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
VANILA ANASTASIA
Teen Fiction-please be wise in reading- ∆ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ∆ Tentang Vanila yang memiliki luka di masalalu dan tentang Vanila yang menjadi korban pelecehan oleh anak remaja geng motor dimasa putih biru. Tubuhnya di jamah dengan cuma-cuma. Bahkan harga dir...