33. MURID BARU?

27.4K 1K 803
                                    

sebelum membaca harap follow komen dan vote terlebih dahulu. ♥️🫀🫁

__________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

__________

Alda dan Agrasa makan dengan tenang mereka memilih untuk tidak membahas topik yang tadi karena itu bukan urusan mereka. Dan dua orang itu juga sudah pergi seperti nya mereka tidak jadi singgah.

"Kenapa si kamu harus di jodohin sama Vanila? Kenapa gak sama aku aja!" Gerutu Alda dengan kesal bahkan bibir nya sudah maju beberapa senti.

"Mau gimana lagi yang, Kalau aku gak nurut semua fasilitas aku bakalan di sita, Kamu kan tau Mama gak pernah main-main sama omongan nya." Balas Agrasa.

"Soal fasilitas aku bakal tanggung semua nya. Mobil, apart, biaya sekolah, kebutuhan sehari-hari, makan kamu semuanya biar aku yang tanggung asal kamu jangan tunangan sama cewek murahan itu."

"Mau gimana lagi yang, Semuanya udah terjadi dan aku juga gak enak sama kamu kalau mau biayain hidup aku." Kata Agrasa.

"Aku pulang." Kata Alda dan berjalan keluar meninggalkan Agrasa yang pusing. Dia tidak pernah membahas topik pertunangan sialan ini tapi kenapa Alda selalu membahas hal ini. Dan ujung-ujungnya gadis itu marah sendiri.

Setelah membayar pesanan nya Agrasa keluar dan menaiki motor besar itu. Tujuan nya sekarang adalah rumah Vanila, Entah kenapa ada rasa khawatir dalam hatinya. Dia takut gadis itu kenapa-napa.

Sedangkan di kediaman Januarta sedang adu mulut antara Vanila dan Velika. Velika menuduh Vanila yang mencuri perhiasan sang Mama.

"Aku gak pernah masuk ke kamar Mama!" Tekan Vanila dengan sorot mata yang berkaca-kaca karena sedari tadi Velika selalu memojokkan nya.

"Alesan aja Lo, di rumah ini yang butuh uang itu cuman Lo!" Sinis gadis itu.

Vanila terdiam dia sudah kehabisan kata-kata Velika benar-benar menuduhnya. Padahal sedari tadi pagi dia di kamar terus bahkan dia enggan untuk turun ke bawah.

"Bukan aku Ma." Ucap Vanila menatap Mama nya yang sedari tadi hanya diam.

"Mana ada maling ngaku!" Sindir Velika. Lagi-lagi gadis itu mengibarkan bendera merah.

"DIAM!" Bentak Tari.

"Perhiasan nya sudah ketemu, Tapi Vanila kamu," Tunjuk nya. "Tetap saya hukum."

"Kok gitu si Ma, Aku kan gak ngambil perhiasan Mama." Balas gadis itu tidak terima.

"Kamu bersihin kolam di belakang, bersihin gudang, belanja bulanan ke Alfamart." Kata wanita paruh baya itu.

"Velika gak di kasi hukuman kan Ma?" Tanya Velika menunjuk dirinya sendiri.

"Kamu ikut Mama ke Mall kita shopping."

Velika tertawa senang sedang kan Vanila hanya tertawa kecut. Mama nya sudah benar-benar berubah dulu Tari sangat membenci Velika karena gadis itu bodoh, Semua kasih sayangnya hanya untuk Vanila, Tapi sekarang malah sebaliknya. Tapi Vanila tetap bersyukur setidaknya dia bisa membuat Velika bahagia.

VANILA ANASTASIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang