27. RUMAH SAKIT

29K 953 76
                                    

sebelum membaca harap follow komen dan vote terlebih dahulu. ♥️🫁🫀

__________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

__________

Nathan baru saja selesai mandi laki-laki itu sekarang sudah siap dengan setelan kaos hitamnya. Malam ini dia akan menjenguk Vanila di rumah sakit. Karena dia tau kedua orang tua gadis itu tidak akan Sudi menjenguk anaknya apalagi setelah mendengar berita hoax itu.

"Beli martabak dulu kali ya? Vanila kan suka martabak apalagi yang rasa keju." Menolog laki-laki itu dan mengambil kunci motornya yang ada di atas nakas. Dia turun ke bawah karena kamarnya ada di lantai dua.

Sejauh ini satu persatu dia sudah mulai tau apa yang di sukai oleh Vanila dan apa yang tidak di sukai oleh Vanila.

Nathan sudah sampai di tempat martabak langganannya dan Vanila. "Mang, Martabak rasa keju dua ya."

"Siap deng Nathan."

Sambil menunggu pesanan Nathan membuka Henphone nya yang seharian ini tidak dia buka sama sekali. Tidak ada yang menarik dia kembali lagi memasukkan benda pipih itu.

"Ini Den martabaknya." Namanya mang Panji. Penjual martabak Ter enak Versi Nathan dan Vanila.

"Makasi mang." Kata laki-laki itu dan menyodorkan uang lima puluh ribu.

Nathan mulai melajukan motornya, Jam sudah menunjukkan pukul 11:23 malam. Tujuan nya saat ini adalah rumah sakit Medika. Tempat dimana Vanila di rawat.

Sedangkan Vanila masih saja berteriak di dalam kamar mandi, Bahkan mata gadis itu sudah sembab karena terus menangis, Darah di tangannya sudah mulai mengering.

"KAMU GADIS BODOH VANILA, KAMU ITU BODOH, MAKANYA ORANG SELALU NYEPELEIN KAMU!" Teriaknya.

"Haaaa....."

Gadis itu tertawa hambar dia bersandar di pintu dan menatap beling yang sudah pecah berkeping-keping. Perlahan tangannya mulai mengambil beling itu dan menggenggamnya dengan erat bahkan telapak tangan gadis itu sudah berdarah tapi dia sama sekali tidak merasa kesakitan.

"Kamu capek ya ketemu sama aku terus?" Tanya gadis itu pada beling yang iya gengam. "Tapi aku akan selalu butuh kamu, Kalau aku nyari kenyamanan pasti aku langsung ambil kamu."

Vanila sudah seperti orang gila mengajak beling itu berbicara. Gadis itu bangkit dan berdiri di depan cermin menatap dirinya sendiri dan berkata lirih. "Aku cuman hidup hanya untuk di sakiti, Selebihnya nyawa aku hanya nunggu pemilik aslinya untuk mencabut semua titipannya.

~o0o~

Nathan baru saja sampai di ruangan gadis itu. Bukannya mendapatkan Vanila justru dia di suguhi oleh teriakan seseorang dari kamar mandi. Nathan meletakkan martabak tadi di atas nakas dan langsung berlari ke depan toilet, Laki-laki itu berteriak takut Vanila kenapa-napa.

VANILA ANASTASIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang