sebelum membaca harap follow komen dan vote terlebih dahulu. ♥️🫁🫀
__________
Vanila baru saja sampai di rumahnya gadis itu pulang naik taxsi karna Agrasa sedang berada di markasnya dan untungnya tadi ada pembantu di rumah laki-laki itu yang memberikannya uang ongkos, Agrasa benar-benar meninggalkan gadis itu sendirian di kamarnya.
"Astaga Non, Non kenapa? Kenapa badan Non Vanila luka-luka seperti ini? Bukannya tadi Den Agrasa bawa Non pergi kerumahnya? Dan sekarang kemana dia?" Tanya Bik Ijem dengan beruntun.
"Anu Bi, Tadi kan aku sama Agrasa lagi main di taman terus aku gak sengaja liat anak kecil yang mau ketabrak sama mobil Jadi aku tolongin anak kecil itu dan akhirnya aku yang ke serempet," Bohong gadis itu.
"Non gak bohong kan?," Selidik sang Bibi.
"Gak Bi" Balas gadis itu.
"Pokoknya Non harus di bawa rumah sakit dulu soalnya ini luka Non parah banget" Khawatir sang Bibi.
"Gak usah Bi, Vanila gpp kok," Tolak gadis itu dengan senyumannya.
"Gak ada penolakan Non, Pokoknya sekarang kita harus kerumah sakit." Final sang Bibi.
"Nyonya sama Tuan lagi ke Bandung jadi nanti biar yang telfon supaya mereka cepet pulang." Kata sang Bibi, Vanila hanya tersenyum kecut.
~o0o~
Dan sekarang disinilah Vanila berada di salah satu ruangan yang di pilih oleh Dokter kepercayaan keluarganya Gadis itu juga sudah di obati oleh suster dan sekarang iya harus menginap disini selama Dua hari. Tadi Bik Ijem sudah mengabari keadaan gadis itu pada kedua orangtuanya, Mereka menyuruh Bik Ijem untuk membawa gadis itu ke dokter kepercayaan mereka.
"Nim, Bibi pulang dulu ya soalnya Bibi mau ke sekolah Non buat minta surat ijin, Kalau Non butuh apa-apa panggil suster aja" Kata Bik Ijem.
"Iya Bi, Hati-hati ya." Kata gadis itu dan menyalami tangan sang Bibi, Gadis itu sudah menganggap Bik Ijem orang tua keduanya karena Bik Ijem sudah terlalu banyak membantunya dan Bik Ijem juga sayang dan selalu baik padanya.
Pesan masuk dari Henphone gadis itu. Iya mengambil Henphonenya yang ada di atas nakas dan membuka aplikasi WhatsApp ternyata ada pesan masuk dari Nathan. Akhir-akhir ini laki-laki itu selalu baik padanya apa ini pertanda bahwa iya akan memiliki seorang temen atau laki-laki itu akan menjadi Cahaya di kehidupannya yang gelap ini? Atau malah sebaliknya.
Nathan : Lo lagi di rumah kan?
Vanila : aku lagi di rumah sakit Than, Emang kenapa?
Nathan : Lo sakit? Sherlock gw kesana sekarang
Anda : Oke
Gadis itu mengirim lokasinya saat ini dia di rawat di rumah sakit Medika. Setelahnya gadis itu memainkan Henphonya.
Lima belas menit lamanya gadis itu bosan rebahan terus, tiba-tiba seluruh badannya sakit semua Apa ini efek karna sering di pukul atau efek lainnya.
Ceklek
Nathan datang dengan buah-buahan yang ada di tanganya Iya meletakkan buah itu di atas nakas dan duduk di kursi yang ada di samping brangker Vanila.
"Kamu tau dari mana ruangan aku?," Tanya gadis itu.
"Gw tanya sama suster dan akhirnya di kasi tau," Jawabnya,Vanila mengangguk Gadis itu memperhatikan rambut Nathan yang basah mungkinkah laki-laki itu habis mandi?
"Kamu habis mandi?," Tanya gadis itu. Nathan gelagapan iya bingung harus menjawab apa.
"Iya g_w habis mandi," Jawabnya dengan ekspresi yang memungkinkan. Tapi sebenarnya ada hal yang iya lakukan dan tentunya bukan cuman mandi biasa.
Vanila mengangguk dan melirik buah yang di bawa oleh Nathan tadi. "Lo mau gw kupasin buahnya?," Tanya laki-laki itu.
"Gak usah, Aku bisa sendiri kok, Lagian kan yang sakit cuman sebagian badan aku bukan Tangan aku," Ucap gadis itu.
Nathan jadi lupa menanyakan sebenarnya gadis itu kenapa. Bukankah saat di sekolah tadi gadis itu baik-baik saja tapi kenapa sekarang badannya penuh luka. Sebenarnya apa yang terjadi.
"Van, luka yang tadi di sekolah belum sembuh loh, Tapi kenapa sekarang luka Lo tambah banyak?" Heranya dengan raut wajah bertanya.
"Tadi pas pulang sekolah aku di jemput sama Agrasa, Karena Tante Dina yang nyuruh, Terus pas aku main ke taman sama Agrasa, Aku gak sengaja lihat anak kecil yang mau ke tabrak terus aku mau nolongin dia tapi malah aku yang ke tabrak." Jelasnya Dan tentunya gadis itu berbohong. Mana mungkin Dia bicara jujur.
Nathan mengangguk dan dia juga memperhatikan Vanila yang memakan buah anggur yang iya bawa tadi. Jika di lihat-lihat gadis itu cantik juga imut pula.
"Cantik."
"Kamu ngomong apa tadi?," Tanya gadis itu.
"Itu lukisan yang ada di belakang Lo cantik," Jawabnya Dia sangat malu bisa-bisanya dia ngomong seperti itu di depan orangnya.
Gadis itu melihat ke belakangnya dan ternyata benar di belakangnya ada lukisan cantik. Gadis tidak tau bahwa sebenarnya dialah yang cantik bukan lukisan itu.
~o0o~
Di markas Gelgion sedang ramai karna mereka kedatangan Alda dan ketiga anteknya. Sekarang circle gadis itu bertambah satu. Karna Velika gabung bersama mereka. Dan itu atas suruhan dari Agrasa tentunya.
Velika duduk di sofa yang single. Alda yang langsung menempel pada Agrasa. Dan Geby yang duduk di Deket Danzel. Sedangkan Kayra sedang bucin juga bersama Jayden.
"Bisa gak si kalian hargain gw yang jomblo ini?" Tanya Rafa dengan dramatis, Iya baru saja putus.
"Makanya nyari pacar sana," Kata Jayden dan merangkul bahu Kayra, Mereka tidak pacaran karena Kayra yang belum siap.
"Besok gw juga udah punya." Balas laki-laki itu dan berlalu ke dapur.
"Giman Vel, seru kan gabung sama kita?," Tanya Agrasa.
"Seru banget pokoknya," Kata gadis itu dan mengacungkan dua jempolnya.
"Eh si Alaska mana? Tumben tu anak gak ke markas" Tanya Rafa, Dia baru saja kembali dari dapur.
"Dia lagi nemenin ceweknya belanja," Balas Jayden Sebagai partner Alaska dia tau betul kalau Alaska itu sangat bucin pada pacarnya bahkan iya rela memberi apa aja asal ceweknya bahagia.
"Ohh."
~o0o~
kalau mau lanjut jangan lupa follow komen dan vote‼️
KAMU SEDANG MEMBACA
VANILA ANASTASIA
Teen Fiction-please be wise in reading- ∆ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ∆ Tentang Vanila yang memiliki luka di masalalu dan tentang Vanila yang menjadi korban pelecehan oleh anak remaja geng motor dimasa putih biru. Tubuhnya di jamah dengan cuma-cuma. Bahkan harga dir...