16 : Aku sudah Gila.

280 28 6
                                    

"Mau jalan-jalan sebentar?" tawar Jeno ketika mereka baru saja duduk di dalam mobil.

Jia menaikkan kedua kakinya di kursi sambil memeluk perutnya sendiri, lalu menggeleng. "Aniyo, aku mulai merasa gak enak badan."

"Ah~" Jeno mengangguk mengerti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ah~" Jeno mengangguk mengerti. Tangannya lantas terulur, mengusap lembut pucuk rambut Jia. "Istirahat saja dan perbanyak minum air putih, arraseo?"

Jia tergelak pendek. "Arraseo~" ujarnya. "Sepertinya Oppa sangat mengerti wanita yang sedang datang bulan."

"Tentu saja. Aku memiliki kakak perempuan." Jeno tersenyum dan mulai melajukan mobilnya.

"Oh~ iya. Pantas saja... " Jia mengangguk pelan. Pandangannya terasa kabur. Tiba-tiba saja ia jadi mengantuk. Mungkin karena semalam tidak bisa tidur dengan benar.

Jia menguap. "Oppa, aku mengantuk.."

Jeno menolehnya sekilas. "Hmm, tidurlah." tangannya yang bebas mengusap lembut kepalanya.

Saat berhenti di lampu merah, Jeno mengambil jaketnya di kursi belakang, lalu menyelimuti gadis yang telah terlelap dengan jaket miliknya. Melihatnya yang terlelap cantik seperti itu, Jeno tak bisa menahan untuk mengecup kening gadis itu.

Jeno terus memandang gadis itu hingga lampu telah berubah hijau.

.....

Jarak rumah Haechan ke rumah Jia tidak terlalu jauh. Jeno tidak tega membangunkan Jia yang masih terlelap.

Jeno lantas membiarkan Jia tetap tertidur, sementara dirinya menunggunya sambil bermain game.

Cukup lama Jeno menunggunya sambil bermain hingga akhirnya Jia terbangun.

"Eungghhh..." Jia membuka matanya perlahan. Begitu terbuka sempurna, ia di buat bingung oleh mobil yang telah terhenti. Kepalanya lantas memutar hingga berhenti pada seseorang yang tengah sibuk dengan ponselnya.

"Oppa, kenapa tidak membangunkanku?"

Jeno menghentikan permainannya saat itu juga dan menoleh padanya.

"Aku tidak tega membangunkanmu."

Jia meringis, "ah, gomawoyo. Aku pasti tertidur seperti babi, ya?"

Jeno sontak tergelak. "Mana mungkin. Kau cantik seperti biasanya."

Jia menggeleng dengan kekehannya. "Dasar si mulut manis."

Ia tengah melepaskan seatbelt di tubuhnya ketika tiba-tiba Jeno menarik tengkuknya. Jia tidak begitu siap saat laki-laki itu tiba-tiba menciumnya.

"Heummmpp," Jia meremas bahu laki-laki itu dengan mata melebar.

Kali ini Jeno tidak lama menciumnya.

Jia berdecih ketika laki-laki itu telah membebaskannya. "Suka sekali membuatku terkejut."

POISON [LEE HAECHAN] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang