33 : Berawal Dari Hujan 🖤

438 30 8
                                    

Hai. Cepet kam updetnya. Ahaaaayyy.

Sebelumnya, dekadeeek, tolong tinggalkan akal sehat kalian dulu ya sebelum baca chapt ini 🤣🤣🤣

..

..

..


Ckiiiiitttt!

Mobil berhenti mendadak membuat tiga hyungnya terkejut dan nyaris saja kepalanya terbentur.

"Wae?!" protes semua Hyung nya.

"Tolong, mundur sampai mendekati kedai itu, hyung." pinta Haechan.

"Disana ramai, kau mau makan disana?" tanya managernya.

"Aku ingin memastikan seseorang."

Managernya menautkan alisnya, namun juga menurutinya.

Mobil itu terus mundur hingga berhenti sedikit lebih dekat dengan kedai tersebut.

Wah, benar. Ternyata pandangannya tidak salah. Dimanapun ada Jia, Haechan pasti akan tertangkap oleh sinyalnya.

"Bukankah itu Jia?" seru Mark.

"Ah, Jia adikmu?" sambung Yuta.

"Dengan siapa mereka? Mereka seperti preman." Johnny menatap mereka dengan dahi mengerut.

"Mereka teman-temannya." balas Haechan.

"Aigoo, dua bocah itu berteman dengan orang-orang seperti itu?" Johnny menatap Haechan yang sudah melepas sabuk pengaman.

"Haechan-ah, tunggu dulu. Kau tidak bisa langsung turun seperti itu. Bisa-bisa nanti ada yang mengenalimu." tahan Johnny.

"Aku tidak membiarkan dia minum seperti itu." Haechan kesal melihat Jia yang tertawa sambil menenggak minumannya langsung dari botol.

"Haechanie, Adikmu menarik juga." Yuta tergelak.

"Mwo?!" Haechan menatap Yuta yang duduk di depan, dengan delikan.

Mark dan Johnny tertawa melihat wajah merah Haechan yang hampir berasap.

"Tapi sayangnya sudah berpacaran dengan Jeno." lanjutnya, tertawa.

"Aku tidak mengakuinya!" tandasnya. Haechan tidak bisa mengatakan statusnya dengan gamblang karena yang mereka tahu, Jia dan Jeno berpacaran.

Ck. Haechan membenci fakta itu.

"Hyung, aku akan naik taksi, kalian bisa pergi lebih dulu."

"Yang benar saja?! Itu tidak aman." Mark memprotesnya.

"Kau bisa membawa Jia bersama kami." ujar Johnny.

"Tidak. Aku naik taksi saja." tolaknya tegas.

Haechan lantas turun dari mobil setelah mengenakan topi dan masker, lalu membungkus kepalanya dengan tudung jaket.

"Haechan-ah, hati-hati jangan sampai ada yang mengenalimu." Pesan managernya. "Dan cepatlah pulang. Perkiraan cuaca hari ini mungkin akan turun hujan."

"Gwenchana, hyung."

POISON [LEE HAECHAN] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang