36. Hujan

82 20 3
                                    

-ALANDAR-

"Melamun tidak membuatmu sukses

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Melamun tidak membuatmu sukses. Tapi membuatmu kesurupan"

-▪︎-

Setelah hampir dua jam berada di Mall, keduanya keluar Mall dengan mengenakan jaket baru dan masing masing menenteng plastik yang berisi jas hujan baru. Dan plastik lain yang berisi jajanan untuk anak panti. Haidar dengan jaket kulitnya yang berwarna coklat sedangkan Rizal dengan jaket levisnya.

"Lah hujannya belum berhenti" ucap Rizal. "Kalau tetep nerobos, gue nggak bisa. Deres begini tuh ngehalangin pandangan walau pakai helm" tambah Rizal

"Duduk ajalah dulu" ucap Haidar yang diangguki Rizal.

Rizal mencantolkan plastik yang di tentengnya di stang montor, begitupun dengan Haidar. Lalu keduanya duduk di kursi yang ada di pinggir parkiran mall.

Rizal mengeluarkan satu batang rokok, membakar ujungnya dengan api korek lalu mulai menyesapnya. Tangan Rizal satunya untuk memegang handphone.

Haidar berdecak kesal. "Kenapa sih gue kagak dibolehin megang hp?" gerutu Haidar dengan raut kesal

"Mau minjem?" tanya Rizal seraya menyodorkan hpnya.

"Kagak usah. Hp lo jelek" ketus Haidar

"Idih menghina ya lo. Mendingan gue punya hp, lah elu? Kagak punya AHAHAHAH" ucap Rizal diakhiri tawa

"Kalau gue anak bandel gue udah langgar perkataan Bu Diah buat jangan megang hp. Gue beli hp sekarang juga bisa!" seru Haidar

"Iya iya si paling anak sholeh, berbakti dan tidak membantah" ucap Rizal. "Eh gue mau tunjukin sesuatu, lo mau lihat?" tanya Rizal

"Apaan?" tanya Haidar

Rizal mengangguk lalu menghisap rokoknya. "Fuhhh" Rizal meniupkan asap rokok ke Haidar yang dengan membentuk asap bulatan.

"WOY!" seru Haidar lalu mengapit hidungnya.

Rizal tertawa terbahak bahak.

Plak!

Haidar menampar wajah Rizal hingga wajah Rizal menoleh ke kanan dan batang rokok yang hendak dihisapnya kembali langsung terjatuh ke jalanan dan apinya padam karna terkena air hujan.

"AHAHAHAH MAMPUS! MLEMPEM KAN AHAHAHAHAH!" seru Haidar seraya tertawa terbahak bahak saat melihat wajah musam Rizal karna  rokok Rizal hanya sisa satu batang itu saja.

AlandarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang