-ALANDAR-"Jangan buat dirimu terus bergulat dengan fikiranmu sendiri"
-▪︎-
"Kenapa sih dok? Segitunya liatin saya" ucap Haidar dengan nada jengkel.
Dr. Kevin masih diam.
"Aduh, hari ini kenapa banget dah" keluh Haidar
"Beneran nggak tau saya?" tanya Dr. Kevin
Haidar melihat name tag Dr. Kevin
"Dokter Kevin kan? Tuh namanya"
Dr. Kevin menggelengkan kepalanya pelan. "Kamu habis menerima transfusi darah. Kamu tadi terlalu banyak mengeluarkan darah, sehabis ini istirahat jangan tawuran"
"Siapa juga yang mau tawuran, ini ada yang bocor apa gimana ya? Kenapa mimisannya sederas itu?"
"Lah? Kamu kan punya hemofilia, Dar"
"Lah? Sejak kapan?"
"Lah?! Jangan bilang--
"--- kamu amnesia?!"
"Apasih? Nggak ya, Dok. Saya nggak punya riwayat penyakit"
"Anemia, jantung lemah, hemofilia" ucap Dr. Kevin yang membuat Haidar menyernyit heran
"Nggak ah! Masak sih? Bercanda nih pasti. Bercandaanya nggak lucu. Ucapan adalah doa. Nggak seharusnya seorang dokter bercandaannya begitu" ucap Haidar
"Kayaknya beneran amnesia"
"Lah? Nggak loh! Saya aja masih inget password HP saya!"
Dr. Kevin berputar di kursinya hingga kembali menghadap Haidar. Dr. Kevin meneliti Haidar dari ujung kaki hingga kepala.
"Nama?"
"Haidar Pasha"
"Usia?"
"16 tahun"
"SALAH!"
"Lah?! Kok salah?! Yang jalanin hidup kan saya!"
"Usiamu 18 tahun!" seru Dr. Kevin
"Lah? BUKAN! Saya aja masih kelas satu SMK. Jangan sok tauu"
"Kamu itu sudah kelas tiga SMK! Bentar lagi wisuda!" seru Dr. Kevin yang membuat Haidar semakin terheran heran.
"Ah udah, Dok. Jangan bercanda. Saya disini mau berobat bukan minta di diagnosis amnesia"
"Sepertinya ingatanmu berhenti di usia 16 tahun. Entah ini efek dari apa. Semoga lekas sembuh. Jangan lupa selalu control ke dokter ya"
"Apalaah! Saya emang masih 16 tahun!"
"Coba saya tanya. Satu pertanyaan lagi aja buat nyimpulin"
"Apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Alandar
Random"Sekarang boleh nyerah?" tanya Haidar seraya mengangkat tangannya dengan jari telunjuk dan jari tengah membentuk V, sudut bibirnya yang pucat itu tertarik hingga membentuk senyuman yang manis sekali. "Haidar udah capek" ucap Haidar, senyumnya mulai...